29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:40 AM WIB

Lagi, Nekat Mudik, Belasan Pemudik Dicegat Polisi Diminta Putar Balik

SINGARAJA – Belasan warga yang hendak mudik ke Pulau Jawa, dicegat di wilayah Desa Pejarakan, kecamatan Gerokgak.

Warga itu kedapatan hendak mudik, saat polisi melakukan pemantauan di Pos Sekat yang sengaja didirikan di wilayah Desa Pejarakan.

Para pemudik itu ditemukan sekitar pukul 20.30, Sabtu (25/4) malam. Tercatat ada tiga unit mobil yang hendak menuju ke Pulau Jawa.

Mereka diminta putar balik ke rumah masing-masing, menyusul munculnya larangan mudik yang disampaikan sejak beberapa hari terakhir.

Kabagops Polres Buleleng Kompol A.A. Wiranata Kusuma mengatakan, pihaknya sengaja membangun pos sekat di wilayah Pejarakan.

Sebab di wilayah ini minim jalur tikus. Selain itu, pemudik yang tinggal di pesisir utara Pulau Bali, cenderung menggunakan jalur ini ketimbang menggunakan jalur di pantai selatan.

“Kami temukan ada tiga kendaraan yang berencana keluar Buleleng, mau mudik ke Pulau Jawa. Kami lakukan pendekatan agar tidak mudik.

Apalagi kan sudah ada anjuran dari pemerintah agar tidak mudik dulu,” kata Kompol AA Wiranata saat dihubungi kemarin.

Para pemudik itu sempat berupaya melakukan negosiasi dengan polisi, agar mereka diizinkan melintas. Namun, polisi bersikeras agar mereka putar balik.

Setelah diberikan pemahaman, akhirnya mereka mau kembali wilayah asal. Kompol Wiranata menyebut kendaraan pertama yang ditemukan polisi yakni mobil Daihatsu Luxio yang mengangkut delapan orang penumpang.

Seluruh penumpangnya merupakan pekerja proyek di wilayah Bedugul. Rencananya hendak mudik ke Kabupaten Sumenep.

Kemudian muncul mobil Toyota Avanza yang mengangkut enam orang penumpang. Para penumpang yang berasal dari Banjar Dinas Gondol, Desa Penyabangan ini berencana mudik ke wilayah Mojokerto, Jawa Timur.

Terakhir, ada sebuah mobil Suzuki Ertiga yang mengangkut empat orang penumpang. Mereka mengaku akan berobat ke wilayah Jawa Timur.

Para penumpang ini akhirnya diminta putar balik ke rumah mereka di Banjar Dinas Tri Amerta, Desa Penyabangan.

Ia pun meminta agar warga tidak melakukan aktifitas mudik, setidaknya selama sebulan kedepan. Sebab polisi terus meningkatkan pengawasan terhadap para warga yang hendak keluar daerah.

“Kalau toh nanti mereka bisa sampai, pasti dikenakan karantina minimal 14 hari di daerah tujuan. Biar tidak mubazir, kami sarankan tidak mudik. Lebih baik beribadah di rumah masing-masing,” tandasnya. 

SINGARAJA – Belasan warga yang hendak mudik ke Pulau Jawa, dicegat di wilayah Desa Pejarakan, kecamatan Gerokgak.

Warga itu kedapatan hendak mudik, saat polisi melakukan pemantauan di Pos Sekat yang sengaja didirikan di wilayah Desa Pejarakan.

Para pemudik itu ditemukan sekitar pukul 20.30, Sabtu (25/4) malam. Tercatat ada tiga unit mobil yang hendak menuju ke Pulau Jawa.

Mereka diminta putar balik ke rumah masing-masing, menyusul munculnya larangan mudik yang disampaikan sejak beberapa hari terakhir.

Kabagops Polres Buleleng Kompol A.A. Wiranata Kusuma mengatakan, pihaknya sengaja membangun pos sekat di wilayah Pejarakan.

Sebab di wilayah ini minim jalur tikus. Selain itu, pemudik yang tinggal di pesisir utara Pulau Bali, cenderung menggunakan jalur ini ketimbang menggunakan jalur di pantai selatan.

“Kami temukan ada tiga kendaraan yang berencana keluar Buleleng, mau mudik ke Pulau Jawa. Kami lakukan pendekatan agar tidak mudik.

Apalagi kan sudah ada anjuran dari pemerintah agar tidak mudik dulu,” kata Kompol AA Wiranata saat dihubungi kemarin.

Para pemudik itu sempat berupaya melakukan negosiasi dengan polisi, agar mereka diizinkan melintas. Namun, polisi bersikeras agar mereka putar balik.

Setelah diberikan pemahaman, akhirnya mereka mau kembali wilayah asal. Kompol Wiranata menyebut kendaraan pertama yang ditemukan polisi yakni mobil Daihatsu Luxio yang mengangkut delapan orang penumpang.

Seluruh penumpangnya merupakan pekerja proyek di wilayah Bedugul. Rencananya hendak mudik ke Kabupaten Sumenep.

Kemudian muncul mobil Toyota Avanza yang mengangkut enam orang penumpang. Para penumpang yang berasal dari Banjar Dinas Gondol, Desa Penyabangan ini berencana mudik ke wilayah Mojokerto, Jawa Timur.

Terakhir, ada sebuah mobil Suzuki Ertiga yang mengangkut empat orang penumpang. Mereka mengaku akan berobat ke wilayah Jawa Timur.

Para penumpang ini akhirnya diminta putar balik ke rumah mereka di Banjar Dinas Tri Amerta, Desa Penyabangan.

Ia pun meminta agar warga tidak melakukan aktifitas mudik, setidaknya selama sebulan kedepan. Sebab polisi terus meningkatkan pengawasan terhadap para warga yang hendak keluar daerah.

“Kalau toh nanti mereka bisa sampai, pasti dikenakan karantina minimal 14 hari di daerah tujuan. Biar tidak mubazir, kami sarankan tidak mudik. Lebih baik beribadah di rumah masing-masing,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/