33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:22 PM WIB

“Kabur” Setelah Tahu Hasil Test Reaktif, Begini Kisah Pasien di Negara

NEGARA – Ada-ada saja kelakuan masyarakat di tengah pandemic Covid-19 seperti sekarang. Rencana mencari surat sehat untuk bepergian ke luar daerah justru berakhir berantakan.

Betapa tidak, setelah mengetahui hasil rapid test mandiri hasilnya reaktif, sang pasien yang dilaporkan berasal dari Desa Pengambengan, Negara, justru kabur.

Kabar tersebut dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurut Arisantha warga tersebut sebelumnya melakukan rapid test mandiri di RSU Negara karena akan bepergian ke Jawa.

Karena hasil rapid test reaktif, petugas kesehatan menyarankan untuk isolasi di rumah sakit. Namun, ternyata pria yang berprofesi sebagai wiraswasta tersebut “kabur” dari rumah sakit.

Padahal, menurut Arisantha, petugas sudah mencegah agar tidak meninggalkan rumah sakit, namun tetap memaksa pulang.

Karena itu, petugas medis rumah sakit menghubungi Gugus Tugas untuk penjemputan agar bisa diisolasi.

“Sempat dilakukan pendekatan, negosiasi oleh gugus tugas, akhirnya bersedia isolasi mandiri di rumah,” terang Arisantha.

Karena isolasi mandiri di rumah, yang bersangkutan langsung dilakukan swab kemarin. Sedangkan anggota keluarga lainnya sementara berada di rumah kerabatnya untuk isolasi mandiri dan akan dilakukan rapid test.

“Sesuai dengan pedoman, orang dengan hasil rapid test reaktif bisa isolasi mandiri di rumah. Dengan catatan protokol kesehatan dijaga dan selalu menjaga kesehatan,” ujarnya.

Dengan tambahan positif Covid-19 kemarin, warga Jembrana yang positif Covid-19 kumulatif sebanyak 32 orang, sembuh 28 orang dan yang menjalani perawatan 4 orang di RSU Negara.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) di RSU Negara sebanyak 1 orang.

NEGARA – Ada-ada saja kelakuan masyarakat di tengah pandemic Covid-19 seperti sekarang. Rencana mencari surat sehat untuk bepergian ke luar daerah justru berakhir berantakan.

Betapa tidak, setelah mengetahui hasil rapid test mandiri hasilnya reaktif, sang pasien yang dilaporkan berasal dari Desa Pengambengan, Negara, justru kabur.

Kabar tersebut dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurut Arisantha warga tersebut sebelumnya melakukan rapid test mandiri di RSU Negara karena akan bepergian ke Jawa.

Karena hasil rapid test reaktif, petugas kesehatan menyarankan untuk isolasi di rumah sakit. Namun, ternyata pria yang berprofesi sebagai wiraswasta tersebut “kabur” dari rumah sakit.

Padahal, menurut Arisantha, petugas sudah mencegah agar tidak meninggalkan rumah sakit, namun tetap memaksa pulang.

Karena itu, petugas medis rumah sakit menghubungi Gugus Tugas untuk penjemputan agar bisa diisolasi.

“Sempat dilakukan pendekatan, negosiasi oleh gugus tugas, akhirnya bersedia isolasi mandiri di rumah,” terang Arisantha.

Karena isolasi mandiri di rumah, yang bersangkutan langsung dilakukan swab kemarin. Sedangkan anggota keluarga lainnya sementara berada di rumah kerabatnya untuk isolasi mandiri dan akan dilakukan rapid test.

“Sesuai dengan pedoman, orang dengan hasil rapid test reaktif bisa isolasi mandiri di rumah. Dengan catatan protokol kesehatan dijaga dan selalu menjaga kesehatan,” ujarnya.

Dengan tambahan positif Covid-19 kemarin, warga Jembrana yang positif Covid-19 kumulatif sebanyak 32 orang, sembuh 28 orang dan yang menjalani perawatan 4 orang di RSU Negara.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) di RSU Negara sebanyak 1 orang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/