26.1 C
Jakarta
12 Desember 2024, 4:25 AM WIB

Ekonomi Terpuruk, Buleleng Ajukan Utang Lunak ke PT. SMF

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng bakal mengajukan pinjaman daerah ke pemerintah pusat.

Pinjaman itu diajukan kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI), perpanjangan tangan pemerintah pusat yang melayani pinjaman daerah.

Dana yang didapat akan digunakan untuk optimalisasi pemulihan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Kementerian Keuangan kini membuka skema pinjaman daerah untuk pemulihan ekonomi.

Terlebih kini pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi akibat pandemi covid-19. Peluang pinjaman daerah itu diatur secara spesifik dalam

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 105 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional Untuk Pemerintah Daerah.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pun telah menyampaikan izin secara lisan pada DPRD Buleleng untuk mengajukan pinjaman daerah ke pemerintah pusat.

Kemarin, Bupati Agus langsung menyampaikan rencana pinjaman daerah itu pada anggota DPRD Buleleng.

Penyampaian rencana pinjaman daerah itu disampaikan di Ruang Rapat Gabungan Komisi DPRD Buleleng, Rabu pagi.

Bupati Agus Suradnyana mengatakan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Daerah ini merupakan pinjaman lunak yang diberikan pemerintah pusat.

Sebelum mengajukan permohonan pinjaman daerah, pemerintah kabupaten harus menyampaikan proposal program pemulihan ekonomi.

“Pemerintah sedang berupaya menggerakkan sektor ekonomi di masyarakat. Pinjaman tanpa bunga untuk membuat projek daerah yang tidak selesai. Sehingga proyek ini menyerap tenaga kerja, dan bisa ekonomi lebih bergerak,” kata Bupati Agus.

Agus menyatakan pemerintah dipastikan mengambil pinjaman itu. Terlebih pinjaman yang diberikan sangat lunak.

Bunga yang dikenakan ialah nol persen. Pemerintah hanya dikenakan biaya pengelolaan pinjaman dan biaya provisi.

Hanya saja Agus belum dapat memastikan sektor mana saja yang akan menerima kucuran pinjaman. Ia telah meminta Bappeda Buleleng menyusun perencanaan program. Sehingga seluruh perencanaan dapat rampung dalam dua pekan kedepan.

“Saya akan pilah-pilah mana yang mempercepat pertanian, mana yang membangun memberikan value kedepannya.

Kemudian akan saya sampaikan ke DPRD untuk bisa memberikan masukan. Orang bunganya nol persen harus ambil, biar hidup perekonomian masyarakat. Kunci dari pada pinjaman ini adalah perencanaanya,” tukas Agus. 

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng bakal mengajukan pinjaman daerah ke pemerintah pusat.

Pinjaman itu diajukan kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI), perpanjangan tangan pemerintah pusat yang melayani pinjaman daerah.

Dana yang didapat akan digunakan untuk optimalisasi pemulihan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Kementerian Keuangan kini membuka skema pinjaman daerah untuk pemulihan ekonomi.

Terlebih kini pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi akibat pandemi covid-19. Peluang pinjaman daerah itu diatur secara spesifik dalam

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 105 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional Untuk Pemerintah Daerah.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pun telah menyampaikan izin secara lisan pada DPRD Buleleng untuk mengajukan pinjaman daerah ke pemerintah pusat.

Kemarin, Bupati Agus langsung menyampaikan rencana pinjaman daerah itu pada anggota DPRD Buleleng.

Penyampaian rencana pinjaman daerah itu disampaikan di Ruang Rapat Gabungan Komisi DPRD Buleleng, Rabu pagi.

Bupati Agus Suradnyana mengatakan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Daerah ini merupakan pinjaman lunak yang diberikan pemerintah pusat.

Sebelum mengajukan permohonan pinjaman daerah, pemerintah kabupaten harus menyampaikan proposal program pemulihan ekonomi.

“Pemerintah sedang berupaya menggerakkan sektor ekonomi di masyarakat. Pinjaman tanpa bunga untuk membuat projek daerah yang tidak selesai. Sehingga proyek ini menyerap tenaga kerja, dan bisa ekonomi lebih bergerak,” kata Bupati Agus.

Agus menyatakan pemerintah dipastikan mengambil pinjaman itu. Terlebih pinjaman yang diberikan sangat lunak.

Bunga yang dikenakan ialah nol persen. Pemerintah hanya dikenakan biaya pengelolaan pinjaman dan biaya provisi.

Hanya saja Agus belum dapat memastikan sektor mana saja yang akan menerima kucuran pinjaman. Ia telah meminta Bappeda Buleleng menyusun perencanaan program. Sehingga seluruh perencanaan dapat rampung dalam dua pekan kedepan.

“Saya akan pilah-pilah mana yang mempercepat pertanian, mana yang membangun memberikan value kedepannya.

Kemudian akan saya sampaikan ke DPRD untuk bisa memberikan masukan. Orang bunganya nol persen harus ambil, biar hidup perekonomian masyarakat. Kunci dari pada pinjaman ini adalah perencanaanya,” tukas Agus. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/