RadarBali.com – Pura Goa Lawah, Klungkunng memiliki pohon ehe baas kembar berusia ratusan tahun yang terletak di nista mandala pura dan cukup dikeramatkan.
Sayangnya akibat dahan pohon yang lebih rindang ke sebelah kanan dan berkali-kali diterjang gelombang gempa, akhirnya pohon besar berdiameter empat meter dan tinggi 25 meter di sebelah barat tumbang dan menimpa bale pesandekan di nista mandala pura, Senin (25/9) malam sekitar pukul 19.50.
Salah satu Panitia Pura Goa Lawah, Putu Juliadi saat ditemui di Pura Goa Lawah menuturkan, sebelum pohon itu akhirnya tumbang, sekitar pukul 12.20 ada suara ledakan yang sangat keras.
Saking kerasnya hingga membuat para umat dan Pendeta yang sedang istirahat makan siang di bale pesandekan terkejut dan berhamburan.
“Saya dan pengayah pura lalu mencari sumber suara dan ternyata ada retakan di akar pohon ehe baas yang sebelah barat. Itu mungkin terjadi karena pohonnya lebih rindang di sebelah kanan, selain itu akarnya ada bolong-bolongnya dan beberapa kali diterjang gempa,” katanya.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya dan pengayah lainnya sudah berencana melakukan pemangkasan pada dahan-dahan pohon tersebut kemarin.
Namun belum sempat merealisasikan rencana tersebut, ternyata pohon sudah tumbang. “Saya sangat bersyukur, umat maupun pengunjung tidak ada saat itu. Sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Ini pohon memang kembar seperti suami istri dan sudah ada sejak ratusan tahun. Pohon ini memang kami sakralkan,” terangnya.
Karena lokasi musibah ini terjadi di tempat suci, dia mengaku akan menanyakan apa yang harus dilakukan terhadap musibah tersebut ke seorang Pendeta di Griya Dawan Klod.
“Pastinya kami akan melakukan Pecaruan,” imbuhnya. Apakah ini sebagai pertanda buruk? Dia tidak berani memastikannya, namun dia mengaku alam kerap memberi pertanda yang harus diwaspadai.
“Kita harus percaya tanda-tanda alam dan dari segi ilmiah juga menyatakan waspada, awas. Saya harap, dengan adanya tanda ini, kita di Bali waspada lah. Artinya kita sudah diberi tanda-tanda itu,” ujarnya.
Dia mengatakan, Pura Besakih dan Pura Goa Lawah memiliki kaitan yang sangat erat. Saking eratnya, ada kisah yang menuturkan bawa ada sebuah goa yang menghubungkan antara Pura Besakih dan Pura Goa Lawah.
Selain itu, saat upacara Nyegara Gunung pasti akan dilakukan di dua pura ini. “Oleh sebab itu, dengan apa yang terjadi di Besakih dan ada tanda-tanda di Pura Goa Lawah, saya harap semoga apa yang ada tanda-tanda ini kita lebih waspada terhadap tanda alam,” jelasnya.
Uniknya, pohon tumbang tersebut tidak menimpa patung-patung tua yang ada di sisi-sisinya sehingga sampai saat ini masih berdiri kokoh.
Terkait pengganti pohon yang tumbang tersebut, dia mengaku memiliki rencana untuk menanam pohon serupa.
Namun, melihat pihaknya berharap pohon jenis serupa bisa tumbuh sendiri atas berkat Yang Maha Kuasa.