29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:24 AM WIB

Kampung Wik wik Tutup, Pengusaha Café Minta Pemerintah Carikan Solusi

SINGARAJA – Penolakan aktifitas prostitusi yang berkedok penginapan dan kafe di Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, sudah bulat. Kondisi ini dimaklumi pemilik penginapan dan kafe.

Salah seorang pemilik usaha café, Kadek Budiastini, hanya bisa pasrah dengan kebijakan penutupan tersebut.

Ia berharap pemerintah menyediakan solusi, sebab dirinya berniat membuka usaha. Bukan menyediakan jasa prostitusi.

“Saya memang jual minuman tuak dan bir di sini. Ada waitress-nya, tapi tidak ada yang pakai pakaian seksi. Kalau ada musik, itu pun hanya sampai jam 9 malam.

Setelah itu sudah tidak ada musik, karena banyak tetangga. Saya minta agar pemerintah mencarikan jalan keluar. Soalnya saya cari nafkah di sini, tidak ada prostitusi juga di sini,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 100 orang warga Kelurahan Banyuning melakukan penyisiran penginapan di sepanjang Jalan Pulau Obi, pada Minggu (25/11) pagi.

Warga membongkar papan nama penginapan sekaligus melakukan penyisiran aktifitas penginapan. Saat itu, warga mendapati lima pasangan bukan suami-istri yang tengah berada di dalam kamar.

Warga mengaku resah dengan aktifitas penginapan tersebut. Sebab selama ini penginapan-penginapan itu terkesan dibuka untuk aktifitas short time. Akibatnya kawasan Jalan Pulau Obi pun lekat dengan citra sebagai kawasan esek-esek. 

SINGARAJA – Penolakan aktifitas prostitusi yang berkedok penginapan dan kafe di Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, sudah bulat. Kondisi ini dimaklumi pemilik penginapan dan kafe.

Salah seorang pemilik usaha café, Kadek Budiastini, hanya bisa pasrah dengan kebijakan penutupan tersebut.

Ia berharap pemerintah menyediakan solusi, sebab dirinya berniat membuka usaha. Bukan menyediakan jasa prostitusi.

“Saya memang jual minuman tuak dan bir di sini. Ada waitress-nya, tapi tidak ada yang pakai pakaian seksi. Kalau ada musik, itu pun hanya sampai jam 9 malam.

Setelah itu sudah tidak ada musik, karena banyak tetangga. Saya minta agar pemerintah mencarikan jalan keluar. Soalnya saya cari nafkah di sini, tidak ada prostitusi juga di sini,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 100 orang warga Kelurahan Banyuning melakukan penyisiran penginapan di sepanjang Jalan Pulau Obi, pada Minggu (25/11) pagi.

Warga membongkar papan nama penginapan sekaligus melakukan penyisiran aktifitas penginapan. Saat itu, warga mendapati lima pasangan bukan suami-istri yang tengah berada di dalam kamar.

Warga mengaku resah dengan aktifitas penginapan tersebut. Sebab selama ini penginapan-penginapan itu terkesan dibuka untuk aktifitas short time. Akibatnya kawasan Jalan Pulau Obi pun lekat dengan citra sebagai kawasan esek-esek. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/