32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:17 PM WIB

Daerah Rawan Gempa, BMKG Segera Pasang Seismograf di Gerokgak

SINGARAJA – Untuk mempercepat perolehan informasi gempa bumi di Buleleng, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, akan memasang sensor seismograf di Gerokgak.

’’Di Tahun 2021, Kabupaten Buleleng kembali mendapatkan bantuan pemasangan alat pendeteksi gempa, seperti alat sensor seismograf

dari BBMKG Wilayah III Denpasar,” kata Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra usai menerima audiensi Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar kemarin.

Seismograf merupakan perangkat untuk mengukur dan mencatat gempa bumi. Seismograf terdiri gantungan pemberat, dan ujung lancip, seperti pensil.

Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan, dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat berbentuk seismogram.

Seismograf digunakan mengukur gempa, juga antisipasi, dan mengukur guncangan akibat gempa bumi.

Wabup Sutjidra sangat mengapresiasi pemasangan alat sensor getaran gempa bumi tersebut.

Wabup berharap, alat tersebut mampu membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mendeteksi terjadinya bencana gempa bumi.

Untuk lokasi pemasangannya, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, menyiapkan lima titik lahan di Kecamatan Gerokgak, yang akan disurvei BMKG.

’’Untuk lokasinya, sudah ditentukan di Kecamatan Gerokgak. Pihak BPBD sudah menyiapkan lima titik lahan milik Pemkab Buleleng, di wilayah tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo mengatakan, Indonesia secara umum, dan Bali pada khususnya, merupakan daerah rawan terjadi bencana gempa bumi.

Maka, pemerintah melakukan penguatan peralatan pencatatan gempa bumi di seluruh Indonesia. Untuk di Provinsi Bali, mendapatkan dua unit sensor. Yakni, untuk Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Karangasem.

Pemasangan alat sensor seismograf di Buleleng, akan dipasang di Gerokgak. ’’Kami harapkan titik lokasi yang sudah ditentukan, yakni; lahan atau tanah milik pemerintah, karena terkait keamanan alat tersebut,” paparnya.

Agus Wahyu Raharjo menjelaskan, secara umum, seismograf merupakan alat atau sensor getaran yang biasa digunakan mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.

Pemasangan seismograf atau alat sensor deteksi getaran ini, untuk mengetahui sejauh mana besar, dan kecilnya gempa yang ditimbulkan.

Tujuan pemasangannya, untuk mengetahui kedangkalan sedimen getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi. 

Getaran besar maupun kecil, tergantung kerusakan di muka bumi. Ini disebabkan besar kecilnya gempa tersebut. (djo)

SINGARAJA – Untuk mempercepat perolehan informasi gempa bumi di Buleleng, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, akan memasang sensor seismograf di Gerokgak.

’’Di Tahun 2021, Kabupaten Buleleng kembali mendapatkan bantuan pemasangan alat pendeteksi gempa, seperti alat sensor seismograf

dari BBMKG Wilayah III Denpasar,” kata Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra usai menerima audiensi Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar kemarin.

Seismograf merupakan perangkat untuk mengukur dan mencatat gempa bumi. Seismograf terdiri gantungan pemberat, dan ujung lancip, seperti pensil.

Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan, dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat berbentuk seismogram.

Seismograf digunakan mengukur gempa, juga antisipasi, dan mengukur guncangan akibat gempa bumi.

Wabup Sutjidra sangat mengapresiasi pemasangan alat sensor getaran gempa bumi tersebut.

Wabup berharap, alat tersebut mampu membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mendeteksi terjadinya bencana gempa bumi.

Untuk lokasi pemasangannya, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, menyiapkan lima titik lahan di Kecamatan Gerokgak, yang akan disurvei BMKG.

’’Untuk lokasinya, sudah ditentukan di Kecamatan Gerokgak. Pihak BPBD sudah menyiapkan lima titik lahan milik Pemkab Buleleng, di wilayah tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo mengatakan, Indonesia secara umum, dan Bali pada khususnya, merupakan daerah rawan terjadi bencana gempa bumi.

Maka, pemerintah melakukan penguatan peralatan pencatatan gempa bumi di seluruh Indonesia. Untuk di Provinsi Bali, mendapatkan dua unit sensor. Yakni, untuk Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Karangasem.

Pemasangan alat sensor seismograf di Buleleng, akan dipasang di Gerokgak. ’’Kami harapkan titik lokasi yang sudah ditentukan, yakni; lahan atau tanah milik pemerintah, karena terkait keamanan alat tersebut,” paparnya.

Agus Wahyu Raharjo menjelaskan, secara umum, seismograf merupakan alat atau sensor getaran yang biasa digunakan mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.

Pemasangan seismograf atau alat sensor deteksi getaran ini, untuk mengetahui sejauh mana besar, dan kecilnya gempa yang ditimbulkan.

Tujuan pemasangannya, untuk mengetahui kedangkalan sedimen getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi. 

Getaran besar maupun kecil, tergantung kerusakan di muka bumi. Ini disebabkan besar kecilnya gempa tersebut. (djo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/