RadarBali.com – Setelah status Gunung Agung ditingkatkan menjadi Awas, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika langsung bertandang ke Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Rendang, Karangasem, siang kemarin (27/11).
Dalam kunjungannya ke Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Gubernur Pastika ingin memastikan kondisi Gunung Agung langsung dari ahlinya.
“Tadi dijelaskan oleh petugas di sini bahwa saat ini terjadi letusan terus menerus berupa abu vulkanik yang cukup berbahaya buat manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan penerbangan,” ujar Mangku Pastika.
Terkait peningkatan status tersebut, menurutnya, ada sebanyak 150 ribu jiwa yang harus mengungsi. Dia mengimbau para pengungsi Gunung Agung mengungsi di posko-posko yang berada di wilayah Karangasem.
Jika para pengungsi melakukan pengungsian di luar Kabupaten Karangasem itu akan mempersulit koordinasi, penyaluran logistik, penanganan siswa pengungsi, dan pengungsi yang sakit.
“Kalau anak-anak yang sekolah misalnya keluar dari kabupaten kan repot lagi penangannya, kesehatannya juga begitu. Toh tempat aman di wilayah Karangasem ini masih cukup,” katanya.
Berkaitan dengan dana tanggap darurat tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan dampak erupsi Gunung Agung sendiri.
Meski begitu pihaknya meminta warga untuk tidak cemas karena menurutnya pemerintah pusat siap untuk membantu.
“Jadi tidak usah khawatir banget tentang masalah itu. Soal dana, logistik tidak perlu dikhawatirkan karena kita cukup.
Yang perlu di khawatirkan adalah dampaknya terhadap kehidupan masyarakat dan pariwisata di Bali,” tandasnya.
Untuk jumlah pengungsi di wilayah Kabupaten Klungkung, Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada mengungkapkan mencapai 4.429 jiwa yang tersebar di 34 titik posko pengungsian.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya saat Gunung Agung berstatus Awas, jumlah pengungsi di Kabupaten Klungkung saat ini jauh mengalami penurunan.
Menurutnya hal ini tidak terlepas dari adanya instruksi agar para pengungsi mengungsi di wilayah Kabupaten Karangasem