RadarBali.com – Hujan yang sempat mengguyur lereng sisi selatan dan timur laut Gunung Agung, rupanya, membawa material abu yang berubah menjadi lahar dingin.
Datangnya lahar dingin terpantau sejak pukul 04.00 Wita kemarin di Tukad Sabuh, Duda Utara, Selat, Karangasem.
Aliran air bercampur lumpur tersebut terus mengelir sepanjang hari kemarin, padahal tidak ada hujan.
Warga berduyun – duyun menyaksikan fenomena langka ini. Di Jaba Pura Geriana Kangin tampak warga berduyun duyun melihat aliran lahar dingin yang datang dari arah utara.
Aliran lahar ini bahkan memutus akses jalan Dusun Geriana Kangin dan Geriana Kauh. Banjir lahar dingin ini juga sempat naik dan mengganggu arus jalan raya Bambang Biaung—Karangasem.
ini karena sungai sempit sehingga aliran lahar tersebut naik ke jalan. Selaian itu, aliran lahar dingin ini juga menerjang Sungai Telagawaja dan Sungai Yeh Sah di Desa Muncan, Selat.
Bahkan, warga berjubel menonton banjir tersebut. Banjir juga menerjang beberapa kawasan galian C di Sebudi.
Beberapa lubang besar bekas galian C di Sebudi dipenuhi banjir. Banjir lahar dingin tersebut tidak mengeluarkan bau.
Warnanya kecokelatan seperti lumpur. Aliran lahar dingin ini mirip dengan yang terjadi tahun 1963, tepatnya di barat Pura Puseh Geriana Kangin.
Wabup Artha Dipa sempat meninjau banjir tersebut di Tukad Yeh Sah. Saat itu, pria asal Sidemen ini meminta agar warga tetap waspada dengan kondisi Gunung Agung.