29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:36 AM WIB

Gunung Agung Erupsi Terus Menerus, Arus ke Lombok Mulai Meningkat

RadarBali.com – Dampak ditutupnya Banda I Gusti Ngurah Rai akibat peningkatan status Gunung Agung menjadi awas dan hasil dari pantauan BMKG

serta paper test bahwa asap dan abu sudah mengganggu area bandara sudah mulai terasa di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem.

Mulai Minggu (26/11) lalu hingga Senin kemarin (27/11), ada peingkatan penumpang yang cukup terasa.

Contohnya saja jumlah penumpang pejalan kaki dari rata-rata hanya 175 penumpang per hari, sekarang melonjak 191 persen menjadi 509 penumpang.

“Situasi ini normal. Tetapi tidak seperti biasanya. Ada penumpukan kendaraan daripada hari biasanya,” ucap Supervisor Operasional Lapangan ASDP Padang Bai H. Lalu Ambara saat ditemui kemarin.

Ambara menambahkan, pihak ASDP Padang Bai telah meyiapkan 24 kapal fery untuk kendaraan dan penumpang yang ingin menyebrang ke Pelabuhan Lembar, Lombok atau sebaliknya.

Pihaknya pun mengungkapkan akan memperpendek interval waktu keberangkatan jika memang ada lonjakan penumpang yang lebih besar lagi.

“Kapal-kapal penyeberangan sudah siap semuanya. Kalau memang nanti ada lonjakan khususnya untuk truk yang menagngkut material atau pengungsi, kami akan pangkas waktu tunggu dari 1,5 jam menjadi satu jam,” ucapnya.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bali di Pelabuhan Padang Bai kemarin, memang terlihat belum ada tanda-tanda lonjakan yang cukup besar.

Tapi para penumpang mulai merasakan dampak waktu tunggu. Salah seorang penumpang, Bagus Hari Suharjo misalnya. Dia memprediksi bahwa akan ada keterlambatan menuju Lombok.

“Saya sudah nunggu lama sekarang (kemarin, red). Biasanya saya ke Bima sampai jam 05.00, sekarang mungkin bisa 11.00 baru sampai. Tapi, ini wajar karena bandara ditutup,” ucapnya. 

RadarBali.com – Dampak ditutupnya Banda I Gusti Ngurah Rai akibat peningkatan status Gunung Agung menjadi awas dan hasil dari pantauan BMKG

serta paper test bahwa asap dan abu sudah mengganggu area bandara sudah mulai terasa di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem.

Mulai Minggu (26/11) lalu hingga Senin kemarin (27/11), ada peingkatan penumpang yang cukup terasa.

Contohnya saja jumlah penumpang pejalan kaki dari rata-rata hanya 175 penumpang per hari, sekarang melonjak 191 persen menjadi 509 penumpang.

“Situasi ini normal. Tetapi tidak seperti biasanya. Ada penumpukan kendaraan daripada hari biasanya,” ucap Supervisor Operasional Lapangan ASDP Padang Bai H. Lalu Ambara saat ditemui kemarin.

Ambara menambahkan, pihak ASDP Padang Bai telah meyiapkan 24 kapal fery untuk kendaraan dan penumpang yang ingin menyebrang ke Pelabuhan Lembar, Lombok atau sebaliknya.

Pihaknya pun mengungkapkan akan memperpendek interval waktu keberangkatan jika memang ada lonjakan penumpang yang lebih besar lagi.

“Kapal-kapal penyeberangan sudah siap semuanya. Kalau memang nanti ada lonjakan khususnya untuk truk yang menagngkut material atau pengungsi, kami akan pangkas waktu tunggu dari 1,5 jam menjadi satu jam,” ucapnya.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bali di Pelabuhan Padang Bai kemarin, memang terlihat belum ada tanda-tanda lonjakan yang cukup besar.

Tapi para penumpang mulai merasakan dampak waktu tunggu. Salah seorang penumpang, Bagus Hari Suharjo misalnya. Dia memprediksi bahwa akan ada keterlambatan menuju Lombok.

“Saya sudah nunggu lama sekarang (kemarin, red). Biasanya saya ke Bima sampai jam 05.00, sekarang mungkin bisa 11.00 baru sampai. Tapi, ini wajar karena bandara ditutup,” ucapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/