RadarBali.com – Setelah beberapa kali Gunung Agung mengalami erupsi, akhirnya lahar dingin mulai mengalir bahkan sampai ke daerah aliran sungai (DAS) Tukad Unda, Klungkung kemarin pagi (27/11) sekitar pukul 08.00.
Kondisi tidak lumrah itu menarik perhatian ratusan warga yang silih berganti mendatangi wilayah Sunga Unda dan mengabadikannya dalam sebuah foto serta video.
Kemacetan pun tidak bisa terhindarkan lagi di kawasan tersebut. Salah seorang warga yang tinggal di wilayah Sungai Unda, Siti, 67 mengungkapkan, bahwa lahar dingin tersebut mulai terjadi sekitar pukul 08.00.
Akibatnya, pihaknya mengaku tidak bisa melakukan aktivitas mandi dan mencuci yang biasanya dilakukannya setiap pagi dan sore hari.
Tidak hanya dilakukan oleh dirinya, kebiasaan mencuci dan mandi di Sungai Unda ini pasalnya juga dilakukan sebagian besar warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Unda.
“Biar irit air jadi mandi dan cuci di sungai. Kalau airnya kayak gini, pastinya saya harus mandi dan mencuci di kamar mandi,” ujarnya.
Tidak hanya dipersulit dengan kondisi air Sungai Unda yang berlumpur dan berbau menyengat, jaringan air PDAM Klungkung yang mengalir ke rumahnya juga tidak maksimal.
Akibatnya, sejak pagi dia mulai menampung air. “Airnya kecil sekali, makanya ini lagi nampung pakai ember,” tandasnya.
Namun ternyata dibalik musibah Sungai Unda yang berlumpur tersebut, ada sejumlah warga yang bahagia. Pasalnya banyak ikan yang bermunculan dibalik lumpur yang mengalir tersebut.
Banyak warga yang memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari ikan meski hal itu dapat mengancam keselamatan mereka.
“Lihat di FB banyak yang cari ikan di Kali Unda, jadi ikut ke sini. Ini dapat julit (ikan sidat) banyak,” tandas Widnyana.
Melihat banyaknya warga yang mencari ikan di tengah derasnya arus Sungai Unda, dengan pengeras suara Lurah Semarapura Kangin, Wayan Sudarma mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas memancing.
Namun antusias warga untuk mencari ikan sangat besar sehingga tidak ada yang mengindahkan imbauan tersebut.