RadarBali.com – Lesto Prabhancana, Narasumber Kebencanaan Dan Mitigasi Bencana Kementerian Pekerjaan Umum mengingatkan warga tidak sekali-kali mengonsumsi ikan yang dilalui lahar dingin.
Dijelaskan lebih jauh, lahar dingin yang terjadi merupakan air campuran reaksi kimia. Lahar dingin bersifat asam mengandung gas H2So4 dan gas H2s bercampur metrail berat lain beracun dan berbahaya.
“Jika mengonsumsi ikan yang dilalui lahar dingin, efek yang dihadapi alergi, gatal-gatal, sesak napas, pusing hingga gangguan kesehatan serius,” tegas bapak enam anak itu.
Abu vulkanik terdiri dari sulfur dan So2. Setelah terkena air berubah menjadi H2S, HSO3 dan H2SO4. Untuk gas H2S sifatnya gas beracun.
Sementara HSO3, dan H2SO4 merupakan asam kuat bisa merusak kulit, membuat korosit logam, menyebabkan iritasi hingga menjadi racun.
“Yang perlu dicermati, So2 bersifat halus. Kalau terkonsumsi masuk dalam tubuh dia bersifat tajam bisa menyebabkan gangguan
akut karena sudah tertempel susah hilangnya,” beber pria yang lebih suka disebut petani daripada ahli vulkanologi dan gethermal itu.
Dia mengingatkan demikian lantaran warga Klungkung yang mendiami daerah aliran sungai (DAS) Tukad Unda panen ikan setelah lahar dingin menerjang kawasan tersebut.
Warga setempat berbondong-bondong memungut ikan di DAS Tukad Unda. Hujan yang turun setiap saat juga bisa menyebabkan letupan sporadis.
“Harus sering mengawasi ke atas melihat Gunung Agung. Kalau merasa tidak nyaman segera menjauh memilih tempat aman,” pungkasnya.