28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:15 AM WIB

Valid, Hasil Uji Lab Wabah Diare di Baturiti Karena Bakteri E. Coli

TABANAN – Setelah dua pekan lebih berlalu, penyebab kejadian luar biasa (KLB) diare di Banjar Sandan, Desa Bangli, Baturiti, Tabanan akhirnya, diketahui penyebabnya.

Dari uji laboratorium yang dilakukan Dinkes Tabanan diketahui penyebab diare di Banjar Sandan, adalah murni bakteri E. coli.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, setelah mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium, timnya turun ke lapangan untuk melihat bagaimana penyebaran bakteri ini.

Dengan melakukan pemantauan di lapangan, ternyata sumber mata air yang menjadi faktor. Karena air minum yang diambil warga dari penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).

Sumber mata air tersebut sudah terkontaminasi bakteri E. coli dari telabah atau sungai yang mengalir di atasnya. 

“Saat musim hujan, air dari sungai merembes dan mengontaminasi sumber mata air yang ada di bawahnya. Dari sana bakteri E. coli kemudian menyebar ke tempat penampungan minum warga,” ujar Suratmika.

Suratmika menambahkan jumlah bakter E. coli yang menyebar lanjut  tidak terlalu banyak. Hanya ditemukan menyebar di beberapa titik penampungan air milik warga yang terkontaminasi bakteri E. coli.

Karena tidak semua warga terkena wabah diare. Pihaknya sudah mengadakan pengobatan keliling di banjar tersebut.

Sesuai dengan protap penanganan KLB, dinas memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan bersih. 

“Kami juga sarankan agar meminum air yang sudah dimasak, tidak langsung meminum air yang diambil ke sumber mata air,” ujarnya.

Saat ini sudah tidak ada lagi pasien diare. Namun pihaknya tetap melakukan sosialiasi untuk langkah pencegahan terjadinya kasus yang sama. 

Pihaknya juga meminta agar pihak desa memperbaiki sarana dan prasarana pamsimas terutama mencegah agar sumber airnya tidak mudah lagi terkontaminasi bakteri dari luar.

“Selain itu masyarakat diharapkan untuk menambahkan kaporit di penampungan air untuk mencegah terjadinya

perkembangan bakteri dalam penampungan. Agar rutin menambahkan kaporit di penampungan air,” pungkasnya. 

TABANAN – Setelah dua pekan lebih berlalu, penyebab kejadian luar biasa (KLB) diare di Banjar Sandan, Desa Bangli, Baturiti, Tabanan akhirnya, diketahui penyebabnya.

Dari uji laboratorium yang dilakukan Dinkes Tabanan diketahui penyebab diare di Banjar Sandan, adalah murni bakteri E. coli.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, setelah mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium, timnya turun ke lapangan untuk melihat bagaimana penyebaran bakteri ini.

Dengan melakukan pemantauan di lapangan, ternyata sumber mata air yang menjadi faktor. Karena air minum yang diambil warga dari penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).

Sumber mata air tersebut sudah terkontaminasi bakteri E. coli dari telabah atau sungai yang mengalir di atasnya. 

“Saat musim hujan, air dari sungai merembes dan mengontaminasi sumber mata air yang ada di bawahnya. Dari sana bakteri E. coli kemudian menyebar ke tempat penampungan minum warga,” ujar Suratmika.

Suratmika menambahkan jumlah bakter E. coli yang menyebar lanjut  tidak terlalu banyak. Hanya ditemukan menyebar di beberapa titik penampungan air milik warga yang terkontaminasi bakteri E. coli.

Karena tidak semua warga terkena wabah diare. Pihaknya sudah mengadakan pengobatan keliling di banjar tersebut.

Sesuai dengan protap penanganan KLB, dinas memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan bersih. 

“Kami juga sarankan agar meminum air yang sudah dimasak, tidak langsung meminum air yang diambil ke sumber mata air,” ujarnya.

Saat ini sudah tidak ada lagi pasien diare. Namun pihaknya tetap melakukan sosialiasi untuk langkah pencegahan terjadinya kasus yang sama. 

Pihaknya juga meminta agar pihak desa memperbaiki sarana dan prasarana pamsimas terutama mencegah agar sumber airnya tidak mudah lagi terkontaminasi bakteri dari luar.

“Selain itu masyarakat diharapkan untuk menambahkan kaporit di penampungan air untuk mencegah terjadinya

perkembangan bakteri dalam penampungan. Agar rutin menambahkan kaporit di penampungan air,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/