28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:49 AM WIB

3.606 KK Digelontor Sembako, Kalau Tercecer Diminta Lapor Bupati

GIANYAR – Bantuan sembako bagi seluruh warga Gianyar yang dibagikan sebelumnya ternyata ada yang tercecer.

Sebagai gantinya, warga yang tercecer baru kebagian sembako kemarin. Warga yang tercecer sebanyak 3.606 Kepala Keluarga (KK).

“Kami distribusikan lagi bantuan bagi masyarakat yang masih tercecer saat pembagian sebelumnya,” ujar Bupati Gianyar Made Mahayastra, saat pembagian sembako di Jaba Pura Samuan Tiga.

Bupati Mahayastra mengaku, ada beberapa alasan warga ini sampai tercecer. “Dikarenakan baru memiliki KK, ada yang tidak memperoleh bantuan stimulus setelah diverifikasi oleh provinsi,” jelasnya.

Tidak hanya itu, ada juga masyarakat yang dulunya dianggap mampu namun tetap membutuhkan bantuan. “Dan itu diperbolehkan oleh Undang-undang,” terangnya.

Pembagian bantuan Sembako yang dilakukan serentak hari ini di 7 Kecamatan se-Kabupaten Gianyar.

Sembako ini sebagai bentuk  kebijakan dalam hal membantu masyarakat Gianyar yang terdampak Covid-19. Terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Selain kebijakan untuk membantu masyarakat di tengah pandemi, pembagian bantuan sembako merupakan program strategis,

sebagai salah satu wujud nyata saya sebagai Bupati Gianyar dalam membantu meringankan beban masyarakat Gianyar,” imbuhnya.

Terkait kebijakan pembagian sembako, Bupati Gianyar sebelumnya juga telah menyerahkan lebih dari 28.000 paket sembako kepada KK miskin di Gianyar.

Awalnya Bupati Mahayastra meyakini bahwa jika ada yang tercecer tidak lebih dari 1.000 orang.

Untuk itu, Bupati Mahayastra kembali memerintahkan kepala desa untuk mendata kembali masyarakat Gianyar yang masih tercecer dan terverifikasi sebanyak 3.606 KK.

“Melihat keluhan masyarakat yang belum tersentuh bantuan, saya mengulang kembali membuat video yang saya sebar

melalui akun resmi pemerintah daerah untuk kembali mendata jikalau ada saudara yang belum mendapat bantuan,” jelasnya.

Mereka yang mendapat sembako ini bukan dari ASN, TNI, POLRI, Pensiunan, Perangkat Desa serta bantuan lainnya yang bersumber dari pusat maupun daerah.

Bupati Mahayastra menekankan untuk parameter atau ukuran seseorang layak menerima sembako sepenuhnya diserahkan kepada kepala desa dan kepala dusun.

“Untuk Parameter penerima bantuan sembako, saya berikan kepada Kades dan Kadus karena berbeda ukuran antara mapan di desa dengan di perkotaan sehingga saya suruh kadus kades mendata kembali,” terangnya.

Apabila ada lagi yang masih tercecer, pihaknya meminta masyarakat melapor langsung kepada bupati.

“Saya umumkan lagi sekali siapapun yang merasa tercecer belum juga menerima bantuan sekarang pendaftarannya bukan ke camat atau kades sekarang mendaftar ke bupati,” pungkasnya.

Adapun paket sembako yang dibagikan berisi beras seberat 20 Kg; gula 2 kg; kopi 1 Kg; 4 kaleng susu; 5 buah sabun mandi; dan 2 liter minyak goreng. 

GIANYAR – Bantuan sembako bagi seluruh warga Gianyar yang dibagikan sebelumnya ternyata ada yang tercecer.

Sebagai gantinya, warga yang tercecer baru kebagian sembako kemarin. Warga yang tercecer sebanyak 3.606 Kepala Keluarga (KK).

“Kami distribusikan lagi bantuan bagi masyarakat yang masih tercecer saat pembagian sebelumnya,” ujar Bupati Gianyar Made Mahayastra, saat pembagian sembako di Jaba Pura Samuan Tiga.

Bupati Mahayastra mengaku, ada beberapa alasan warga ini sampai tercecer. “Dikarenakan baru memiliki KK, ada yang tidak memperoleh bantuan stimulus setelah diverifikasi oleh provinsi,” jelasnya.

Tidak hanya itu, ada juga masyarakat yang dulunya dianggap mampu namun tetap membutuhkan bantuan. “Dan itu diperbolehkan oleh Undang-undang,” terangnya.

Pembagian bantuan Sembako yang dilakukan serentak hari ini di 7 Kecamatan se-Kabupaten Gianyar.

Sembako ini sebagai bentuk  kebijakan dalam hal membantu masyarakat Gianyar yang terdampak Covid-19. Terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Selain kebijakan untuk membantu masyarakat di tengah pandemi, pembagian bantuan sembako merupakan program strategis,

sebagai salah satu wujud nyata saya sebagai Bupati Gianyar dalam membantu meringankan beban masyarakat Gianyar,” imbuhnya.

Terkait kebijakan pembagian sembako, Bupati Gianyar sebelumnya juga telah menyerahkan lebih dari 28.000 paket sembako kepada KK miskin di Gianyar.

Awalnya Bupati Mahayastra meyakini bahwa jika ada yang tercecer tidak lebih dari 1.000 orang.

Untuk itu, Bupati Mahayastra kembali memerintahkan kepala desa untuk mendata kembali masyarakat Gianyar yang masih tercecer dan terverifikasi sebanyak 3.606 KK.

“Melihat keluhan masyarakat yang belum tersentuh bantuan, saya mengulang kembali membuat video yang saya sebar

melalui akun resmi pemerintah daerah untuk kembali mendata jikalau ada saudara yang belum mendapat bantuan,” jelasnya.

Mereka yang mendapat sembako ini bukan dari ASN, TNI, POLRI, Pensiunan, Perangkat Desa serta bantuan lainnya yang bersumber dari pusat maupun daerah.

Bupati Mahayastra menekankan untuk parameter atau ukuran seseorang layak menerima sembako sepenuhnya diserahkan kepada kepala desa dan kepala dusun.

“Untuk Parameter penerima bantuan sembako, saya berikan kepada Kades dan Kadus karena berbeda ukuran antara mapan di desa dengan di perkotaan sehingga saya suruh kadus kades mendata kembali,” terangnya.

Apabila ada lagi yang masih tercecer, pihaknya meminta masyarakat melapor langsung kepada bupati.

“Saya umumkan lagi sekali siapapun yang merasa tercecer belum juga menerima bantuan sekarang pendaftarannya bukan ke camat atau kades sekarang mendaftar ke bupati,” pungkasnya.

Adapun paket sembako yang dibagikan berisi beras seberat 20 Kg; gula 2 kg; kopi 1 Kg; 4 kaleng susu; 5 buah sabun mandi; dan 2 liter minyak goreng. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/