27.8 C
Jakarta
12 Desember 2024, 2:40 AM WIB

Belajar di Rumah Diperpanjang, Minta Anak Diajarkan Life Skill

GIANYAR – Masa belajar di rumah bagi para pelajar kembali diperpanjang. Itu menyusul dikeluarkan Surat Edaran (SE) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar.

Kebijakan perpanjangan itu tanpa batas waktu. Selama kebijakan ini berlangsung, guru diminta menyelipkan pelajaran life skill.

Termasuk mengajarkan tentang gaya hidup sehat, terutama memutus Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Sadra, mengatakan,

kebijakan ini dilakukan sesuai SE Mendikbud RI nomor 4 tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam massa darurat penyebaran corona virus disase (Covid-19).

Pihaknya sudah menyebarkan Surat Edaran (SE) nomor 420/1965/Disdik ke seluruh sekolah dari Paud, SD dan SMP di Gianyar.

“Sejak Jumat (27/3) Disdik sudah menindaklanjuti surat edaran mendikbud, dengan menurunkan surat edaran Disdik Gianyar,” ujarnya.

Pada poin pertama SE Disdik Gianyar, bahwa selama massa darurat penyebaran Covid-19, proses pembelajaran tetap dilaksanakan

dari rumah dengan menggunkan sistem daring/online jarak jaruh sampai batas waktu yang ditetapkan kemudian.

Seluruh orang tua siswa juga diminta untuk ikut mengawasi dan membina anak selama kondisi ini berlangsung.

“Ini merupakan wabah bencana, kita tidak bisa saling menyesali atau menyalahkan. Intinya kita akan bersama melakukan pengawasan

terhadap anak di rumah masing masing, memberikan pembinaan hingga larangan agar mengurangi keluar rumah,” terangnya.

Untuk pengawasan kepada para pelajar, pihaknya sendiri sudah meyiapkan satgas kecamatan. Satgas ini melibatkan kepala sekolah, pengawas sekolah, MKKS dan lainya.

“Jadi Satgas ini yang melakukan pengecekan, keliling kalau ada tempat kerumunan anak, satgas ini sudah kita bentuk jauh hari sebelumnya,” ungkapnya.

Poin kedua, ditekankan agar proses belajar di rumah difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup dan pengembangan karakter. Dan pemahaman terhadap bahaya Covid.

Kata dia, poin ini berdasarkan pada surat edaran mendikbud. Agar guru lebih mengarahkan pada pendidikan karakter.

“Edaran menteri lebih mengarah pada pendidikan karakter, terutama life skill atau kecakapan hidup, hingga pemahaman terhadap virus corona, “ katanya.

Sadra mengimbau agar seluruh guru tidak terlalu membebani siswa dengan tugas yang menumpuk. Hal ini dikarenakan penyelesaian pendidikan kali ini tidak pada penuntasan kurikulum.

“Jadi guru jangan banyak membebani siswa dengan tugas atau PR, guru harus mempu memberikan pemahaman

bagaimana bahaya virus corona, dan lebih mengarah pada kecakapan hidup, ini yang ditekankan kepada anak didik,” jelasnya.

Ditambahkan sesuai surat edaran Mendikbud RI, tahun ini ujian nasional sudah ditiadakan. “Pertama kalau lihat ujian sudah tidak ada, yang digunakan menentukan kelulusan itu nilai rapot.

Sementara untuk ulangan semester juga tidak ada yang digunakan nilai rapot sebelumnya dan ulangan sebelumnya,” pungkasnya. 

GIANYAR – Masa belajar di rumah bagi para pelajar kembali diperpanjang. Itu menyusul dikeluarkan Surat Edaran (SE) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar.

Kebijakan perpanjangan itu tanpa batas waktu. Selama kebijakan ini berlangsung, guru diminta menyelipkan pelajaran life skill.

Termasuk mengajarkan tentang gaya hidup sehat, terutama memutus Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Sadra, mengatakan,

kebijakan ini dilakukan sesuai SE Mendikbud RI nomor 4 tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam massa darurat penyebaran corona virus disase (Covid-19).

Pihaknya sudah menyebarkan Surat Edaran (SE) nomor 420/1965/Disdik ke seluruh sekolah dari Paud, SD dan SMP di Gianyar.

“Sejak Jumat (27/3) Disdik sudah menindaklanjuti surat edaran mendikbud, dengan menurunkan surat edaran Disdik Gianyar,” ujarnya.

Pada poin pertama SE Disdik Gianyar, bahwa selama massa darurat penyebaran Covid-19, proses pembelajaran tetap dilaksanakan

dari rumah dengan menggunkan sistem daring/online jarak jaruh sampai batas waktu yang ditetapkan kemudian.

Seluruh orang tua siswa juga diminta untuk ikut mengawasi dan membina anak selama kondisi ini berlangsung.

“Ini merupakan wabah bencana, kita tidak bisa saling menyesali atau menyalahkan. Intinya kita akan bersama melakukan pengawasan

terhadap anak di rumah masing masing, memberikan pembinaan hingga larangan agar mengurangi keluar rumah,” terangnya.

Untuk pengawasan kepada para pelajar, pihaknya sendiri sudah meyiapkan satgas kecamatan. Satgas ini melibatkan kepala sekolah, pengawas sekolah, MKKS dan lainya.

“Jadi Satgas ini yang melakukan pengecekan, keliling kalau ada tempat kerumunan anak, satgas ini sudah kita bentuk jauh hari sebelumnya,” ungkapnya.

Poin kedua, ditekankan agar proses belajar di rumah difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup dan pengembangan karakter. Dan pemahaman terhadap bahaya Covid.

Kata dia, poin ini berdasarkan pada surat edaran mendikbud. Agar guru lebih mengarahkan pada pendidikan karakter.

“Edaran menteri lebih mengarah pada pendidikan karakter, terutama life skill atau kecakapan hidup, hingga pemahaman terhadap virus corona, “ katanya.

Sadra mengimbau agar seluruh guru tidak terlalu membebani siswa dengan tugas yang menumpuk. Hal ini dikarenakan penyelesaian pendidikan kali ini tidak pada penuntasan kurikulum.

“Jadi guru jangan banyak membebani siswa dengan tugas atau PR, guru harus mempu memberikan pemahaman

bagaimana bahaya virus corona, dan lebih mengarah pada kecakapan hidup, ini yang ditekankan kepada anak didik,” jelasnya.

Ditambahkan sesuai surat edaran Mendikbud RI, tahun ini ujian nasional sudah ditiadakan. “Pertama kalau lihat ujian sudah tidak ada, yang digunakan menentukan kelulusan itu nilai rapot.

Sementara untuk ulangan semester juga tidak ada yang digunakan nilai rapot sebelumnya dan ulangan sebelumnya,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/