27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:25 AM WIB

Jalan Menuju Elephant Safari Park Rusak, Warga Ramai-ramai Beton Jalan

GIANYAR – Jalan desa yang rusak selama bertahun-tahun akhirnya dibeton oleh warga Banjar Sangaji, Desa Taro Kelod, Kecamatan Tegalalang.

Senin kemarin (29/4) warga bergotong royong memperbaiki jalan yang menuju objek wisata Elephant Safari Park Taro itu.

Padahal, jalan rusak itu berkali-kali terjadi kecelakaan baik warga maupun wisatawan yang melintas.

Menurut warga Banjar Sangaji, I Wayan Suena, sejak  2016 kondisi tersebut terus bertambah parah. Hingga tahun ini aspalnya mengelupas dan tinggal batu-batu besar yang tersisa dari gerusan air di saat hujan deras.

“Padahal  jalan ini merupakan  jalur terdekat bagi wisatawan untuk menuju Elephant Safari Park dari arah Tampaksiring. Juga jalur ke terasering Ceking. Itu objek terkenal semua,” ujarnya.

Akibat kerusakan itu, jalan sepanjang kurang lebih 1,6 kilometer itu sangat susah dilintasi.

“Jangankan wisatawan, warga lokal terhambat kalau mau menjemput anak sekolah serta beraktivitas menuju perkebunan dan pusat pemerintahan Desa Taro,” keluhnya.

Yang paling parah, kerusakan berada di tanjakan sekitar tiga ratus meter dari banjar. Di lokasi tanjakan itu paling sering terjadi kecelakaan. “Kendaraan terpeleset dan langsung jatuh, banyak korban di sini,” ujarnya.

Warga mengaku sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan. Namun upaya tersebut kandas, karena belum memperoleh perhatian.

“Walau begitu, warga tidak putus asa. Demi kelancaran wilayah, kami perbaiki sendiri,” jelasnya. Bersama para relawan, warga melakukan perbaikan secara swadaya pada jalur itu.

“Ini demi lancarnya arus lalu lintas,” jelasnya. Mewakili warga, dia juga berterima kasih kepada penyumbang jalan.

Sumbangan berupa semen, pasir hingga koral diberikan. Tinggal relawan yang penuh semangat mengerjakan pembetonan jalan demi lancarnya akses lalu lintas.

“Tidak diketahui jelas mengapa jalur ini terkesan terlupakan, padahal jalur lainnya sekitar lingkungan, dan jalan lingkungan obyek wisata sudah mendapatkan perbaikan,” jelasnya.

Suena memperkirakan, bisa saja banjarnya menjadi korban politik di saat tidak bisa memenangkan paket tertentu saat hajatan politik yang lalu.

 “Saya berfikir ini hanya menjadi korban politik, tapi ya sudahlah,” keluhnya. Mengenai perbaikan jalan menggunakan beton itu, dia mengaku tidak ada target kapan akan selesai.

Namun demikian perbaikan jalan secara swadaya ini akan terus dilakukan menyesuaikan dengan material yang dimiliki. 

GIANYAR – Jalan desa yang rusak selama bertahun-tahun akhirnya dibeton oleh warga Banjar Sangaji, Desa Taro Kelod, Kecamatan Tegalalang.

Senin kemarin (29/4) warga bergotong royong memperbaiki jalan yang menuju objek wisata Elephant Safari Park Taro itu.

Padahal, jalan rusak itu berkali-kali terjadi kecelakaan baik warga maupun wisatawan yang melintas.

Menurut warga Banjar Sangaji, I Wayan Suena, sejak  2016 kondisi tersebut terus bertambah parah. Hingga tahun ini aspalnya mengelupas dan tinggal batu-batu besar yang tersisa dari gerusan air di saat hujan deras.

“Padahal  jalan ini merupakan  jalur terdekat bagi wisatawan untuk menuju Elephant Safari Park dari arah Tampaksiring. Juga jalur ke terasering Ceking. Itu objek terkenal semua,” ujarnya.

Akibat kerusakan itu, jalan sepanjang kurang lebih 1,6 kilometer itu sangat susah dilintasi.

“Jangankan wisatawan, warga lokal terhambat kalau mau menjemput anak sekolah serta beraktivitas menuju perkebunan dan pusat pemerintahan Desa Taro,” keluhnya.

Yang paling parah, kerusakan berada di tanjakan sekitar tiga ratus meter dari banjar. Di lokasi tanjakan itu paling sering terjadi kecelakaan. “Kendaraan terpeleset dan langsung jatuh, banyak korban di sini,” ujarnya.

Warga mengaku sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan. Namun upaya tersebut kandas, karena belum memperoleh perhatian.

“Walau begitu, warga tidak putus asa. Demi kelancaran wilayah, kami perbaiki sendiri,” jelasnya. Bersama para relawan, warga melakukan perbaikan secara swadaya pada jalur itu.

“Ini demi lancarnya arus lalu lintas,” jelasnya. Mewakili warga, dia juga berterima kasih kepada penyumbang jalan.

Sumbangan berupa semen, pasir hingga koral diberikan. Tinggal relawan yang penuh semangat mengerjakan pembetonan jalan demi lancarnya akses lalu lintas.

“Tidak diketahui jelas mengapa jalur ini terkesan terlupakan, padahal jalur lainnya sekitar lingkungan, dan jalan lingkungan obyek wisata sudah mendapatkan perbaikan,” jelasnya.

Suena memperkirakan, bisa saja banjarnya menjadi korban politik di saat tidak bisa memenangkan paket tertentu saat hajatan politik yang lalu.

 “Saya berfikir ini hanya menjadi korban politik, tapi ya sudahlah,” keluhnya. Mengenai perbaikan jalan menggunakan beton itu, dia mengaku tidak ada target kapan akan selesai.

Namun demikian perbaikan jalan secara swadaya ini akan terus dilakukan menyesuaikan dengan material yang dimiliki. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/