34 C
Jakarta
20 April 2024, 16:34 PM WIB

Astungkara, Kasus Covid-19 di Jembrana Melandai, Jumlah PDP Berkurang

NEGARA – Perkembangan kasus Covid-19 di Jembrana dalam beberapa hari terakhir cenderung menurun.

Bahkan, dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) dinyatakan negatif sehingga bisa keluar dari ruang isolasi RSU Negara.

Para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana juga sudah banyak meninggalkan hotel tempat karantina.

Setelah sebelumnya 18 PMI dinyatakan sehat dan dipulangkan, sebanyak 42 PMI yang menjalani karantina selama 14 hari di Hotel Jimbarwana dinyatakan sehat dan dipulangkan kemarin.

Dengan pulangnya para PMI tersebut, tersisa 3 orang PMI lagi rencana pulang hari ini dari hotel milik pemerintah kabupaten.

Sebelumnya, 63 orang PMI di Hotel Jimbarwana sudah mengikuti test rapid. Hasilnya, seluruhnya negatif dan dinyatakan sehat secara klinis.

“Seluruh PMI yang di hotel Jimbarwana negatif,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Selain PMI yang berada di hotel Jimbarwana, PMI yang berada di hotel lain juga sudah menjalani rapid test kedua.

Hasil rapid test kedua terhadap 32 orang PMI kemarin, negatif Covid-19. Namun para PMI belum bisa meninggalkan hotel tempat karantina sebelum selesai 14 hari.

Karena itu, hingga masih ada 106 PMI yang masih menjalani karantina dari total 266 orang PMI asal Jembrana.

Mengenai PDP yang menjalani isolasi di RSU Negara sudah keluar lagi dua orang PDP karena dari hasil swab dua kali negatif Covid-19.

Sehingga total PDP yang masih menjalani isolasi sebanyak tiga orang. “Dua orang PDP meski hasil rapid test positif, ternyata swab dua kali hasilnya negatif,” tegasnya.

Selain PDP yang masih dalam pengawasan, enam orang positif Covid-19 juga masih dalam perawatan, terdiri dari empat orang di RSU Negara dan dua orang di RS PTN Udayana.

Secara umum kondisi kesehatan pasien positif membaik. Namun, dari empat orang yang di isolasi RSU Negara, salah satunya sudah menjalani perawatan hampir sebulan karena hasil swab yang dilakukan berulangkali masih negatif.

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan usai melepas PMI dan memantau rapid tes terada 32 PMI meminta para PMI tetap menjalankan imbauan pemerintah.

Di antaranya menerapkan physical distancing, memakai masker serta menjaga kebersihan tubuh secara higienis.

“Jika diibaratkan perang, adik- adik PMI sudah menyelesaikan tahap pertama. Kedepan kita akan lanjutkan bersama-sama di medan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat.

Sejarah juga akan mencatat, ada cerita yang kita bisa bagikan ke anak cucu kelak, bahwa kita pernah bersatu menghadapi pandemi Covid-19,” paparnya.

Kembang berharap para pahlawan devisa ini tetap semangat dan jangan pernah trauma akan situasi ini.  Kelak jika kondisi sudah membaik silakan bagi yang ingin kembali bekerja keluar untuk kemajuan bangsa dan meningkatkan hidup.

“Jangan trauma, karena kita bersama yakin kondisi ini tidak akan selamanya dan akan lekas membaik,” ujar Wabup Kembang.

Mengenai stigma yang masih melekat pada PMI, Kembang menyebut stigma masih ada tetapi sudah berangsur berkurang.

Hanya sebagai kecil masyarakat yang masih ada stigma. Diharapkan stigma itu sudah tidak ada lagi di masyarakat terhadap PMI.

“Justru kekhawatiran kita sekarang adalah transmisi daerah dan transmisi lokal. Karena itu upaya edukasi, sosialisasi terus dilakukan,” tegasnya. 

NEGARA – Perkembangan kasus Covid-19 di Jembrana dalam beberapa hari terakhir cenderung menurun.

Bahkan, dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) dinyatakan negatif sehingga bisa keluar dari ruang isolasi RSU Negara.

Para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana juga sudah banyak meninggalkan hotel tempat karantina.

Setelah sebelumnya 18 PMI dinyatakan sehat dan dipulangkan, sebanyak 42 PMI yang menjalani karantina selama 14 hari di Hotel Jimbarwana dinyatakan sehat dan dipulangkan kemarin.

Dengan pulangnya para PMI tersebut, tersisa 3 orang PMI lagi rencana pulang hari ini dari hotel milik pemerintah kabupaten.

Sebelumnya, 63 orang PMI di Hotel Jimbarwana sudah mengikuti test rapid. Hasilnya, seluruhnya negatif dan dinyatakan sehat secara klinis.

“Seluruh PMI yang di hotel Jimbarwana negatif,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Selain PMI yang berada di hotel Jimbarwana, PMI yang berada di hotel lain juga sudah menjalani rapid test kedua.

Hasil rapid test kedua terhadap 32 orang PMI kemarin, negatif Covid-19. Namun para PMI belum bisa meninggalkan hotel tempat karantina sebelum selesai 14 hari.

Karena itu, hingga masih ada 106 PMI yang masih menjalani karantina dari total 266 orang PMI asal Jembrana.

Mengenai PDP yang menjalani isolasi di RSU Negara sudah keluar lagi dua orang PDP karena dari hasil swab dua kali negatif Covid-19.

Sehingga total PDP yang masih menjalani isolasi sebanyak tiga orang. “Dua orang PDP meski hasil rapid test positif, ternyata swab dua kali hasilnya negatif,” tegasnya.

Selain PDP yang masih dalam pengawasan, enam orang positif Covid-19 juga masih dalam perawatan, terdiri dari empat orang di RSU Negara dan dua orang di RS PTN Udayana.

Secara umum kondisi kesehatan pasien positif membaik. Namun, dari empat orang yang di isolasi RSU Negara, salah satunya sudah menjalani perawatan hampir sebulan karena hasil swab yang dilakukan berulangkali masih negatif.

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan usai melepas PMI dan memantau rapid tes terada 32 PMI meminta para PMI tetap menjalankan imbauan pemerintah.

Di antaranya menerapkan physical distancing, memakai masker serta menjaga kebersihan tubuh secara higienis.

“Jika diibaratkan perang, adik- adik PMI sudah menyelesaikan tahap pertama. Kedepan kita akan lanjutkan bersama-sama di medan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat.

Sejarah juga akan mencatat, ada cerita yang kita bisa bagikan ke anak cucu kelak, bahwa kita pernah bersatu menghadapi pandemi Covid-19,” paparnya.

Kembang berharap para pahlawan devisa ini tetap semangat dan jangan pernah trauma akan situasi ini.  Kelak jika kondisi sudah membaik silakan bagi yang ingin kembali bekerja keluar untuk kemajuan bangsa dan meningkatkan hidup.

“Jangan trauma, karena kita bersama yakin kondisi ini tidak akan selamanya dan akan lekas membaik,” ujar Wabup Kembang.

Mengenai stigma yang masih melekat pada PMI, Kembang menyebut stigma masih ada tetapi sudah berangsur berkurang.

Hanya sebagai kecil masyarakat yang masih ada stigma. Diharapkan stigma itu sudah tidak ada lagi di masyarakat terhadap PMI.

“Justru kekhawatiran kita sekarang adalah transmisi daerah dan transmisi lokal. Karena itu upaya edukasi, sosialisasi terus dilakukan,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/