31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:19 PM WIB

Sejumlah Desa di Bangli Terpapar Abu Vulkanik, Waspadai Dampaknya

BANGLI – Kondisi Gunung Agung yang terus menyemburkan asap putih mengirimkan abu ke sejumlah wilayah di barat gunung.

Wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dan Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar mendapat kiriman abu berwarna putih dengan tekstur tebal.

 Kepala Puskesmas Bangli Utara di Desa Pengotan, drg. I Nyoman Pande Sutama, mengaku dampak abu ini berbahaya bagi warga.

Mata yang terkena abu bisa iritasi, saluran pernafasan, bahkan kulit yang terkena bisa gatal-gatal.

“Disarankan menggunakan kain yang dibasahi. Gunakan selalu pakaian untuk menutupi badan,” ujar drg. Pande Sutama.

Untuk pembagian masker, pihaknya mengaku terbatas. “Mengenai hal itu kami masih koordinasikan ke Dinas (Kesehatan, red),” tukasnya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli, I Ketut Agus Sutapa, telah menyebar 2000 masker ke 12 desa yang terdampak abu vulkanik.

“Sejauh ini belum mengganggu aktivitas warga setempat,” ujarnya. Yang jelas, pihaknya telah mengimbau masyarakat luas melalui jejaring untuk terus waspada.

“Kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” tukasnya. Untuk pengungsi, belum ada kabar sampai ke Bangli.

Di bagian lain, Kepala BPBD Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, mengaku sebaran abu ke wilayah Gianyar tidak berdampak besar.

“Yang jelas kami sudah siapkan masker,” ujar Digjaya, kemarin. Pihaknya juga siap membuka kembali posko pengungsian di Lapangan Sutasoma Gianyar. “Kalau kondisi darurat, kami menunggu perintah pimpinan,” tukasnya.

BANGLI – Kondisi Gunung Agung yang terus menyemburkan asap putih mengirimkan abu ke sejumlah wilayah di barat gunung.

Wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dan Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar mendapat kiriman abu berwarna putih dengan tekstur tebal.

 Kepala Puskesmas Bangli Utara di Desa Pengotan, drg. I Nyoman Pande Sutama, mengaku dampak abu ini berbahaya bagi warga.

Mata yang terkena abu bisa iritasi, saluran pernafasan, bahkan kulit yang terkena bisa gatal-gatal.

“Disarankan menggunakan kain yang dibasahi. Gunakan selalu pakaian untuk menutupi badan,” ujar drg. Pande Sutama.

Untuk pembagian masker, pihaknya mengaku terbatas. “Mengenai hal itu kami masih koordinasikan ke Dinas (Kesehatan, red),” tukasnya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli, I Ketut Agus Sutapa, telah menyebar 2000 masker ke 12 desa yang terdampak abu vulkanik.

“Sejauh ini belum mengganggu aktivitas warga setempat,” ujarnya. Yang jelas, pihaknya telah mengimbau masyarakat luas melalui jejaring untuk terus waspada.

“Kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” tukasnya. Untuk pengungsi, belum ada kabar sampai ke Bangli.

Di bagian lain, Kepala BPBD Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, mengaku sebaran abu ke wilayah Gianyar tidak berdampak besar.

“Yang jelas kami sudah siapkan masker,” ujar Digjaya, kemarin. Pihaknya juga siap membuka kembali posko pengungsian di Lapangan Sutasoma Gianyar. “Kalau kondisi darurat, kami menunggu perintah pimpinan,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/