SINGARAJA – Isu tentang penyesuaian iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sedang hangat dibicarakan di khalayak umum.
Terdapat penolakan dari berbagai pihak terkait isu tersebut. Dibalik penolakan yang kian marak, namun masih ada banyak masyarakat
yang mendukung penyesuaian iuran tersebut, salah satu masyarakat yang mendukung adalah Ida Ayu Putu Geriani, 58.
Ia pun dengan lantang mengungkapkan dukungannya terhadap penyesuaian iuran JKN-KIS.
“Saya tidak keberatan sama sekali jika memang iuran JKN-KIS akan disesuaikan oleh pemerintah, bagi saya rencana penyesuaian tersebut sudah
melalui tahap pembicaraan dan pertimbangan yang matang untuk semakin menyejahterakan masyarakat dan peserta JKN-KIS,
agar masyarakat dan peserta JKN-KIS yang memerlukan pelayanan kesehatan semakin mendapatkan pelayanan yang lebih baik di fasilitas kesehatan tentunya,” ungkap perempuan asal Singaraja ini.
Tak hanya itu, Geriani pun mengemukakan kenapa ia mendukung penyesuaian iuran JKN-KIS ini.
“Penyesuaian iuran JKN-KIS ini mungkin dirasa memberatkan oleh sejumlah pihak yang belum memahami betul.
Bagi saya, penyesuaian iuran ini bertujuan mulia, melihat banyak peserta JKN-KIS yang sakit dan perlu perawatan di fasilitas kesehatan dengan biaya yang tidak murah tentunya.
Sedangkan penerimaan dari iuran peserta tidak sesuai dengan pengeluaran akibat banyaknya peserta yang sakit.
Nah. kita yang sekiranya mampu dan sehatlah yang ikut berdonasi melalui iuran yang kita bayarkan setiap bulan untuk membantu peserta
lain yang sedang sakit dan memerlukan biaya pelayanan kesehatan,” tutur Ida Ayu Putu Geriani saat ditemui tim Jamkesnews, Rabu (5/9)
Geriani menambahkan bahwa sudah banyak masyarakat yang tertolong oleh program JKN-KIS ini.
“Kita semua harus sadar akan pentingnya kesehatan, biaya kesehatan tidaklah murah, bayangkan saja peserta yang mengidap gagal ginjal dan harus harus menjalani tindakan
cuci darah setiap 2 kali dalam seminggu, tentunya memerlukan biaya yang tidak murah. Belum lagi jika ada peserta yang mengidap penyakit jantung
dan harus diambil tindakan operasi katup jantung, bisa dibayangkan berapabesar biayanya, tentunya sangat mahal, bisa jadi harta kita terkuras dan yang tidak punya cukup simpanan,
mungkin sudah kesana-kemari meminjam uang jika kita harus membayar dengan biaya sendiri. Dalam hal ini, BPJS Kesehatan dapat membiayai segala
jenis penyakit sesuai dengan indikasi medis termasuk tindakan operasi katup jantung tersebut. Bisa dibayangkan berapa rupiah yang harus dikeluarkan
oleh BPJS Kesehatan untuk membiayainya, kalau tidak dari sumbangsih iuran peserta yang sehat dan dana dari pemerintah tentunya.
Saya yakin program JKN-KIS ini sudah menolong nyawa banyak orang,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia pun turut mendukung prinsip gotong royong dari program JKN-KIS. “Dalam hal ini kita semua harus memahami betul prinsip gotong royong yang dianut oleh program JKN-KIS.
Tumbuhkan nilai gotong royong dalam diri kita masing-masing dan sadarlah bahwa kita tidak bisa hidup sendiri di dunia ini.
Jadi, marilah kita saling bahu membahu menolong sesama. Masyarakat yang mampulah seharusnya ikhlas untuk membantu masyarakat lain yang kurang mampu.
Jangan membayar iuran saat sudah terjatuh sakit, namun rutinlah membayar iuran setiap bulannya karena sakit datangnya tidak pernah bisa kita prediksi
sebelumnya dan jika kita tidak pernah menggunakannya, jangan merasa rugi juga, berarti kita sekeluarga dalam keadaan sehat.
Menerima rencana penyesuaian iuran JKN-KIS ini sama artinya bahwa kita telah miliki nilai gotong royong yang tertanam dalam diri kita, ” imbuhnya
Geriani pun mengucapkan apresiasinya terhadap program JKN-KIS. “Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah
karena telah mencanangkan program ini dan juga kepada BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program yang telah menyelenggarakan dengan baik pula.
Saya merasa sangat terlindungi akan adanya program JKN-KIS, ibarat kata program ini bagaikan payung yang kokoh melindungi diri saat hujan badai menghampiri kita.
Artinya saat sakit datang, kita sudah tidak perlu khawatir lagi akan biaya pelayanan kesehatan karena sudah
ada program JKN-KIS yang akan melindungi kita dari ancaman besarnya biaya pelayanan kesehatan,” tutur Geriani. (rba)