RadarBali.com – Seorang pekerja harian, Kelvin, 20, tewas di Money Changer PT Indomalaya di Jalan Raya Hanoman, Lingkungan Padangtegal, Ubud, Minggu (30/7) pukul 16.00.
Korban asal Nganjuk, Jawa Timur itu tewas tersengat listrik saat memasang papan nama money changer di lantai dua lokasi kejadian. Tubuhnya juga terkena luka bakar.
Menurut informasi, Kelvin bersama dua rekannya Adi Purnomo dan Alsa di panggil oleh bos money changer, Pongki Wardana pada Minggu sore sekitar pukul 15.00.
Kelvin diminta untuk memasang plang money changer di kantor tersebut di lantai 3. Untuk memasang plang di tempat tinggi, Kelvin harus naik dari lantai 2.
Saat naik, Kelvin sedang menarik tali untuk naik ke lantai 3 menggunakan stager yang terbuat dari besi. Tidak berselang lama tiba-tiba saja korban terpental ke lantai dua.
Diduga korban kesetrum sebuah kabel melintang. Dua rekan korban pun langsung mendekat, dan saat itu Kelvin masih sempat setengah sadar dan berucap bahwa dirinya tersetrum listrik.
Sayang, tubuh Kelvin terlihat lemas. Kulitnya yakni pada perut bagian kiri dan pangkal paha tampak gosong kena setrum.
Teman-temannya berusaha membantu bersama sejumlah warga setempat. Kelvin lantas dibawa ke RS Ari Canti, di Desa Mas, Ubud.
Korban sempat menjalani perawatan. Namun, kondisi Kelvin semakin kritis. Tak lama kemudian, hingga Minggu petang kemarin, dokter akhirnya menyatakan nyawa Kelvin tidak bisa tertolong.
Kapolsek Ubud Kompol Nyoman Wirajaya membenarkan kejadian itu. Dikatakan Wirajaya, polisi sudah melakukan penyelidikan, dan dipastikan korban meninggal karena kesetrum.
“Sudah dicek sama anggota, dan sudah dipastikan itu karena kecelakaan kerja, korban tersetrum,” tukasnya.