29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:36 AM WIB

Manjakan Peserta JKN – KIS Penyandang Penyakit Kronis dengan Prolanis

SINGARAJA – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di tengah masyarakat sejak tahun 2014 telah memberikan perubahan dalam sistem kesehatan di Indonesia.

Program JKN-KIS telah memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Biaya pelayanan kesehatan yang tinggi menjadikan masyarakat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan yang baik,

namun dengan adanya program JKN-KIS dengan menggunakan sistem gotong royong telah menjadi solusi bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Program ini merupakan salah satu program strategis yang dicanangkan oleh pemerintah. Semakin meningkatnya jumlah kepesertaan Program JKN-KIS,

meningkat pula beban pembiayaan pelayanan kesehatan di tengah banyaknya masyarakat yang menderita penyakit kronis seperti

hipertensi, diabetes mellitus, jantung dan lainnya. Hal ini tentunya akan memerlukan beban biaya yang tidak sedikit jumlahnya.

Untuk menanggulangi hal tersebut, BPJS Kesehatan telah meluncukan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan.

Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta,

fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN-KIS yang menderita

penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

I Gusti Putu Nathakusuma B.Sc, 70, merupakan peserta program JKN-KIS. Gusti begitu sapaanya merupakan

pensiunan Pegawai Negeri Sipil sejak 1 September 2005 yang lalu, yang kini bergabung ke Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI).

Ia menderita kencing manis sejak tahun 2011 silam. Gusti telah merasakan manfaat besar dari program pemerintah ini.

“Saya sudah berkali-kali menggunakan fasilitas dari BPJS Kesehatan. Saya menderita kencing manis, awal mengetahui saya terkena kencing manis saat melakukan pengecekan

gula darah dan hasil gula darah saya tergolong tinggi yakni 429. Kemudian saya dirujuk untuk melakukan pengecekan lanjutan di rumah sakit.

Dari hasil pengecekan lab di rumah sakit, saya didiagnosa terkena kencing manis. Dari sejak itu saya rutin melakukan pengobatan

setiap bulan menggunakan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan,” tuturnya saat ditemui di kediamannya pada Jumat (23/08)

Ia pun mengungkapkan rasa bahagianya telah bergabung di klub Prolanis yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Kini gula darah saya menjadi terkontrol semenjak bergabung di klub prolanis. Saya termotivasi untuk semakin menjaga

pola hidup sehat terutama menjaga pola makan agar tetap terkontrol,” ungkap seorang pensiunan Dinas Pendapatan ini

Tak hanya bahagia telah tergabung di klub Prolanis, ia pun menceritakan banyak manfaat dan merasa dimanjakan oleh BPJS Kesehatan dengan bergabung di klub prolanis

“Dalam kegiatan klub prolanis ini saya dapat bertukar informasi dengan teman-teman sesama penyandang penyakit kronis,

ada pula tenaga kesehatan dan dokter yang memantau kesehatan saya dan memberikan informasi seputar kesehatan.

Selain itu di klub Prolanis juga diadakan senam untuk menjaga kebugaran tubuh. Saya merasa sangat dimanjakan, sangat diperhatikan oleh BPJS Kesehatan

dengan adanya klub Prolanis ini dan saya sangat beruntung menjadi peserta JKN-KIS,” ceritanya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS.

Gusti pun mengutarakan kebanggaannya menjadi peserta JKN-KIS terlebih lagi tergabung ke dalam klub Prolanis.

Dengan berbekal pengalaman tersebut, Gusti dan keluarga memberi apresiasi kepada BPJS Kesehatan.

“Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah menyelenggarakan klub Prolanis yang khusus diperuntukkan bagi peserta JKN-KIS penyandang penyakit kronis.

Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada program JKN-KIS, karena berkat BPJS Kesehatan kondisi saya sekarang semakin membaik dan saya bisa berkumpul bersama keluarga,

bermain bersama cucu-cucu dengan penuh rasa bahagia di masa purna bhakti saya,” ucapnya sambil tersenyum.

Ia pun mengimbau kepada peserta JKN-KIS yang menyandang penyakit kronis seperti dirinya agar segera bergabung di klub prolanis yang ada di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdekat.

“Saya mengajak teman-teman yang sama seperti saya menderita penyakit kronis untuk bersama bergabung di klub Prolanis agar kesehatan kita tetap terkontrol dan memberikan banyak manfaat,” ajaknya dengan penuh semangat.

Tak hanya mengajak untuk bergabung di klub prolanis, dia juga mengimbau kepada penduduk Indonesia yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS,

agar segera mendaftarkan diri dan keluarga serta bagi perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya, segera untuk mendaftarkan serta rutin membayar iuran setiap bulannya.

Sebab dengan iuran yang dibayarkan tersebut maka dapat membantu peserta lain yang sedang sakit.

Sekecil apapun yang kita berikan, itu akan sangat bermanfaan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Semoga Program JKN-KIS ini semakin dipercaya di tengah masyarakat dan semakin dapat memberikan pelayanan

yang lebih baik kepada masyarakat karena banyak manfaat bagi masyarakat dari program JKN-KIS ini,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan. (rba)

 

SINGARAJA – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di tengah masyarakat sejak tahun 2014 telah memberikan perubahan dalam sistem kesehatan di Indonesia.

Program JKN-KIS telah memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Biaya pelayanan kesehatan yang tinggi menjadikan masyarakat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan yang baik,

namun dengan adanya program JKN-KIS dengan menggunakan sistem gotong royong telah menjadi solusi bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Program ini merupakan salah satu program strategis yang dicanangkan oleh pemerintah. Semakin meningkatnya jumlah kepesertaan Program JKN-KIS,

meningkat pula beban pembiayaan pelayanan kesehatan di tengah banyaknya masyarakat yang menderita penyakit kronis seperti

hipertensi, diabetes mellitus, jantung dan lainnya. Hal ini tentunya akan memerlukan beban biaya yang tidak sedikit jumlahnya.

Untuk menanggulangi hal tersebut, BPJS Kesehatan telah meluncukan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan.

Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta,

fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta JKN-KIS yang menderita

penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

I Gusti Putu Nathakusuma B.Sc, 70, merupakan peserta program JKN-KIS. Gusti begitu sapaanya merupakan

pensiunan Pegawai Negeri Sipil sejak 1 September 2005 yang lalu, yang kini bergabung ke Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI).

Ia menderita kencing manis sejak tahun 2011 silam. Gusti telah merasakan manfaat besar dari program pemerintah ini.

“Saya sudah berkali-kali menggunakan fasilitas dari BPJS Kesehatan. Saya menderita kencing manis, awal mengetahui saya terkena kencing manis saat melakukan pengecekan

gula darah dan hasil gula darah saya tergolong tinggi yakni 429. Kemudian saya dirujuk untuk melakukan pengecekan lanjutan di rumah sakit.

Dari hasil pengecekan lab di rumah sakit, saya didiagnosa terkena kencing manis. Dari sejak itu saya rutin melakukan pengobatan

setiap bulan menggunakan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan,” tuturnya saat ditemui di kediamannya pada Jumat (23/08)

Ia pun mengungkapkan rasa bahagianya telah bergabung di klub Prolanis yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Kini gula darah saya menjadi terkontrol semenjak bergabung di klub prolanis. Saya termotivasi untuk semakin menjaga

pola hidup sehat terutama menjaga pola makan agar tetap terkontrol,” ungkap seorang pensiunan Dinas Pendapatan ini

Tak hanya bahagia telah tergabung di klub Prolanis, ia pun menceritakan banyak manfaat dan merasa dimanjakan oleh BPJS Kesehatan dengan bergabung di klub prolanis

“Dalam kegiatan klub prolanis ini saya dapat bertukar informasi dengan teman-teman sesama penyandang penyakit kronis,

ada pula tenaga kesehatan dan dokter yang memantau kesehatan saya dan memberikan informasi seputar kesehatan.

Selain itu di klub Prolanis juga diadakan senam untuk menjaga kebugaran tubuh. Saya merasa sangat dimanjakan, sangat diperhatikan oleh BPJS Kesehatan

dengan adanya klub Prolanis ini dan saya sangat beruntung menjadi peserta JKN-KIS,” ceritanya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS.

Gusti pun mengutarakan kebanggaannya menjadi peserta JKN-KIS terlebih lagi tergabung ke dalam klub Prolanis.

Dengan berbekal pengalaman tersebut, Gusti dan keluarga memberi apresiasi kepada BPJS Kesehatan.

“Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah menyelenggarakan klub Prolanis yang khusus diperuntukkan bagi peserta JKN-KIS penyandang penyakit kronis.

Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada program JKN-KIS, karena berkat BPJS Kesehatan kondisi saya sekarang semakin membaik dan saya bisa berkumpul bersama keluarga,

bermain bersama cucu-cucu dengan penuh rasa bahagia di masa purna bhakti saya,” ucapnya sambil tersenyum.

Ia pun mengimbau kepada peserta JKN-KIS yang menyandang penyakit kronis seperti dirinya agar segera bergabung di klub prolanis yang ada di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdekat.

“Saya mengajak teman-teman yang sama seperti saya menderita penyakit kronis untuk bersama bergabung di klub Prolanis agar kesehatan kita tetap terkontrol dan memberikan banyak manfaat,” ajaknya dengan penuh semangat.

Tak hanya mengajak untuk bergabung di klub prolanis, dia juga mengimbau kepada penduduk Indonesia yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS,

agar segera mendaftarkan diri dan keluarga serta bagi perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya, segera untuk mendaftarkan serta rutin membayar iuran setiap bulannya.

Sebab dengan iuran yang dibayarkan tersebut maka dapat membantu peserta lain yang sedang sakit.

Sekecil apapun yang kita berikan, itu akan sangat bermanfaan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Semoga Program JKN-KIS ini semakin dipercaya di tengah masyarakat dan semakin dapat memberikan pelayanan

yang lebih baik kepada masyarakat karena banyak manfaat bagi masyarakat dari program JKN-KIS ini,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan. (rba)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/