31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:00 PM WIB

Layani Mudik, Bandara Ngurah Rai Terima 740 Pengajuan Ekstra Flight

DENPASAR – Mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang arus mudik, sejumlah maskapai mulai mengajukan ekstra flight.

Hingga saat ini, total pengajuan yang diterima Direktorat Angkutan Udara sebanyak 740 ekstra flight, dengan rute penerbangan dari Bali.

Kepala Seksi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat Otoritas Bandara Wilayah IV Bandara I Gusti Ngurah Rai Ade Yuliana Suryana mengungkapkan,

dari 740 pengajuan izin ekstra flight yang dilakukan sejumlah maskapai ini terdiri dari 370 untuk keberangkatan dan 370 lainnya merupakan ekstra flight kedatangan.

“Bali ini unik, jadi selain berangkatnya penuh, baliknya juga penuh. Jadi hampir seimbang,” tutur Ade Yuliana Suryana.

Ini karena, Bali menjadi destinasi wisata yang dimanfaatkan masyarakat yang tidak merayakan Lebaran. “Bisa jadi karena saat itu, ditinggal oleh pembantu. Jadi liburan ke Bali,” lanjutnya.

Namun, berkaca dari pengalaman tahun lalu, total pengajuan izin ekstra flight tersebut tidak semua terpakai.

Sifat izin tersebut tergantung kondisi di Lapangan, hanya sebagai langkah antisipasi. Ketika ekstra tersebut diperlukan, maka bisa digunakan.

“Kalau dulu hanya sekitar 50 persen ekstra flight yang terpakai,” jelas Ade. Diakui, jumlah pengajuan ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut dipicu, prediksi lonjakan penumpang yang meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 5 juta penumpang antara kedatangan dan keberangkatan.

Penerbangan paling banyak untuk rute Denpasar ke Jakarta dan Jogjakarta. Yang menjadi konsentrasi pihak otoritas bandara selain ekstra flight, juga pada slot time.

Saat ini, di Bandara Ngurah Rai sendiri, setiap jam, terdapat 30 pergerakan. Jumlah tersebut dianggap sudah maksimal, mengingat kapasitas bandara yang terbatas.

Untuk itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan Airnav. “Kalau kita kasih 35 itu tidak akan cukup. Makanya ada upaya penambahan, salah satunya dengan pengembangan bandara,” jelas dia.

Dia menambahkan, selain slot, yang menjadi kekhawatiran ada pada performance pesawat dari segi on time.

Karena ketika terjadi delay, ini akan menyebabkan penumpukan. “Makanya kami pantau terus untuk ontime, agar delay bisa diminimalisir,” pungkasnya.

DENPASAR – Mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang arus mudik, sejumlah maskapai mulai mengajukan ekstra flight.

Hingga saat ini, total pengajuan yang diterima Direktorat Angkutan Udara sebanyak 740 ekstra flight, dengan rute penerbangan dari Bali.

Kepala Seksi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat Otoritas Bandara Wilayah IV Bandara I Gusti Ngurah Rai Ade Yuliana Suryana mengungkapkan,

dari 740 pengajuan izin ekstra flight yang dilakukan sejumlah maskapai ini terdiri dari 370 untuk keberangkatan dan 370 lainnya merupakan ekstra flight kedatangan.

“Bali ini unik, jadi selain berangkatnya penuh, baliknya juga penuh. Jadi hampir seimbang,” tutur Ade Yuliana Suryana.

Ini karena, Bali menjadi destinasi wisata yang dimanfaatkan masyarakat yang tidak merayakan Lebaran. “Bisa jadi karena saat itu, ditinggal oleh pembantu. Jadi liburan ke Bali,” lanjutnya.

Namun, berkaca dari pengalaman tahun lalu, total pengajuan izin ekstra flight tersebut tidak semua terpakai.

Sifat izin tersebut tergantung kondisi di Lapangan, hanya sebagai langkah antisipasi. Ketika ekstra tersebut diperlukan, maka bisa digunakan.

“Kalau dulu hanya sekitar 50 persen ekstra flight yang terpakai,” jelas Ade. Diakui, jumlah pengajuan ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut dipicu, prediksi lonjakan penumpang yang meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 5 juta penumpang antara kedatangan dan keberangkatan.

Penerbangan paling banyak untuk rute Denpasar ke Jakarta dan Jogjakarta. Yang menjadi konsentrasi pihak otoritas bandara selain ekstra flight, juga pada slot time.

Saat ini, di Bandara Ngurah Rai sendiri, setiap jam, terdapat 30 pergerakan. Jumlah tersebut dianggap sudah maksimal, mengingat kapasitas bandara yang terbatas.

Untuk itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan Airnav. “Kalau kita kasih 35 itu tidak akan cukup. Makanya ada upaya penambahan, salah satunya dengan pengembangan bandara,” jelas dia.

Dia menambahkan, selain slot, yang menjadi kekhawatiran ada pada performance pesawat dari segi on time.

Karena ketika terjadi delay, ini akan menyebabkan penumpukan. “Makanya kami pantau terus untuk ontime, agar delay bisa diminimalisir,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/