27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:27 AM WIB

Mimih, Lampu Jalan Ringsek Diseruduk Truk Pengangkut Material

GIANYAR- Truk pengangkut material besi menabrak kabel dan lampu penerangan jalan (LPJ) di Jalan Tanggayuda, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud. Belum diketahui identitas truk tersebut.

 

Salah satu warga menyatakan kondisi itu membahayakan masyarakat. “Ini mengkhawatirkan masyarakat, karena kabel takutnya nyetrum. Lampu sampai miring,” ujarnya.

 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba membenarkan hal tersebut. Laporan kabel itu baru masuk pada Kamis (31/3). Petugas sempat turun melakukan penanganan. 

 

Menurut keterangan warga setempat, kata Suamba, beberapa hari lalu ada sebuah truk yang mengangkut material besi datang dari Kecamatan Payangan. Saat melintas di Jalan Tanggayuda, sopir tidak memperhatikan sekeliling. 

 

Akhirnya material besi yang dibawanya tersangkut pada kabel-kabel di jalan yang menyalurkan daya untuk lampu penerang jalan. 

 

Sangat disayangkan, saat material besinya menyentuh kabel, si sopir yang tak diketahui identitasnya tersebut justru tetap memacu kendaraannya. Hingga membuat kabel menyentuh tanah.

 

Hal tersebut menyebabkan lampu jalan di sudut Tanggayuda padam. “Laporannya baru masuk tadi pagi. Saat ini kami sudah ke lapangan, melakukan penanganan,” ujarnya.

 

Pihaknya juga berusaha membenahi kerusakan pada lampu. “Untuk lampu, kami masih melakukan pencarian lampu mana yang bisa dipasang di sana,” ujarnya. 

 

Pihaknya juga perlu melihat kerusakannya. “Sebab anggaran kita terbatas, jadi tidak bisa langsung melakukan pengadaan,” ujar Suamba.

 

Terkait kejadian itu, Dinas Perhubungan berharap oknum yang menabrak dan merusak lampu bisa bertanggung jawab. Masyarakat diminta agar memperhatikan lampu jalan atau fasilitas umum lainnya. Sebab, kerusakan seperti ini akan merugikan banyak pihak.

 

“Kami harapkan, masyarakat ikut menjaga fasilitas umum (Fasum), seperti lampu jalan. Sebab kalau rusak, yang rugi itu banyak orang,” terangnya.

 

Lanjut dia, meski di tengah keterbatasan anggaran, petugas berusaha sigap. “Kami selalu berusaha memberikan respon cepat. Jika ada keterlambatan, itu bukan disengaja, melainkan memang jumlah petugas kami terbatas,” pungkasnya.

GIANYAR- Truk pengangkut material besi menabrak kabel dan lampu penerangan jalan (LPJ) di Jalan Tanggayuda, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud. Belum diketahui identitas truk tersebut.

 

Salah satu warga menyatakan kondisi itu membahayakan masyarakat. “Ini mengkhawatirkan masyarakat, karena kabel takutnya nyetrum. Lampu sampai miring,” ujarnya.

 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba membenarkan hal tersebut. Laporan kabel itu baru masuk pada Kamis (31/3). Petugas sempat turun melakukan penanganan. 

 

Menurut keterangan warga setempat, kata Suamba, beberapa hari lalu ada sebuah truk yang mengangkut material besi datang dari Kecamatan Payangan. Saat melintas di Jalan Tanggayuda, sopir tidak memperhatikan sekeliling. 

 

Akhirnya material besi yang dibawanya tersangkut pada kabel-kabel di jalan yang menyalurkan daya untuk lampu penerang jalan. 

 

Sangat disayangkan, saat material besinya menyentuh kabel, si sopir yang tak diketahui identitasnya tersebut justru tetap memacu kendaraannya. Hingga membuat kabel menyentuh tanah.

 

Hal tersebut menyebabkan lampu jalan di sudut Tanggayuda padam. “Laporannya baru masuk tadi pagi. Saat ini kami sudah ke lapangan, melakukan penanganan,” ujarnya.

 

Pihaknya juga berusaha membenahi kerusakan pada lampu. “Untuk lampu, kami masih melakukan pencarian lampu mana yang bisa dipasang di sana,” ujarnya. 

 

Pihaknya juga perlu melihat kerusakannya. “Sebab anggaran kita terbatas, jadi tidak bisa langsung melakukan pengadaan,” ujar Suamba.

 

Terkait kejadian itu, Dinas Perhubungan berharap oknum yang menabrak dan merusak lampu bisa bertanggung jawab. Masyarakat diminta agar memperhatikan lampu jalan atau fasilitas umum lainnya. Sebab, kerusakan seperti ini akan merugikan banyak pihak.

 

“Kami harapkan, masyarakat ikut menjaga fasilitas umum (Fasum), seperti lampu jalan. Sebab kalau rusak, yang rugi itu banyak orang,” terangnya.

 

Lanjut dia, meski di tengah keterbatasan anggaran, petugas berusaha sigap. “Kami selalu berusaha memberikan respon cepat. Jika ada keterlambatan, itu bukan disengaja, melainkan memang jumlah petugas kami terbatas,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/