25.6 C
Jakarta
14 September 2024, 9:14 AM WIB

Nelayan di Gianyar, Bali Belum Terpengaruh Rencana Kenaikan BBM

GIANYAR- Rencana Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama Pertamax, belum mempengaruhi aktivitas nelayan di Gianyar. Para nelayan yang mengandalkan melaut menggunakan BBM masih berjalan normal. Belum ada yang panik sampai menyetok BBM.

 

Ketua Kelompok Nelayan Desa Lebih, Made Ana, menyebut nelayan yang berjumlah 198 orang tetap beraktivitas normal. “Kalau benar akan naik, kami menyiasati. Jarang-jarang kami melaut, biasanya rutin, ya kalau benar naik, kami sesuaikan musim ikan baru melaut,” jelasnya, Kamis (31/3).

 

Siasat kedua, adalah menaikkan harga ikan tangkapan. “Terpaksa naikkan ikannya. Untuk menutup biaya bensin (BBM, Red),” jelasnya.

 

Lebih lanjut dikatakan, nelayan yang aktif melaut sekitar 60 persen, yang mengandalkan hidup sehari-hari dengan menjadi nelayan. Sedangkan yang 40 persen lainnya dikatakan nelayan musiman, karena baru melaut saat ikan tangkapan melimpah. 

 

Mengenai ketersediaan BBM, Made Ada menjelaskan setiap nelayan memiliki kartu anggota. “Jadi setiap pembelian bensin dengan menunjukkan kartu anggota sehingga dilayani di SPBU,” ujarnya.

 

Namun di Gianyar belum ada SPBU khusus nelayan. “Kalau di Kusamba, Klungkung sudah ada SPBU melayani khusus nelayan,” jelasnya. 

 

Khusus untuk nelayan desa Lebih, pembelian BBM jenis bensin dilayani di SPBU Lebih. Sedangkan rata-rata 10 liter untuk satu nelayan dan per hari. “Kalau lebih dari 10 liter tidak dilayani, nanti kena pasal penimbunan,” terangnya lagi.

 

Sedangkan untuk mengambil bensin ke SPBU dengan tangki khusus agar aman dari musibah kebakaran. “Petugas SPBU sudah kenal dengan nelayan, sehingga penyaluran tidak ada masalah,” jelasnya. 

 

Lebih lanjut dikatakan, saat ini tangkapan ikan rata-rata 5 kg. Jenis tangkapan ikan Lemuru, Languan, Jangki dan Tongkol. Dengan hasil tangkapan tersebut, kondisi perekonomian nelayan masih stabil. “Ya, sampai saat ini Gianyar belum ada SPBU khusus nelayan. Tapi investasinya besar, belum ada yang mau,” pungkasnya.

 

GIANYAR- Rencana Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama Pertamax, belum mempengaruhi aktivitas nelayan di Gianyar. Para nelayan yang mengandalkan melaut menggunakan BBM masih berjalan normal. Belum ada yang panik sampai menyetok BBM.

 

Ketua Kelompok Nelayan Desa Lebih, Made Ana, menyebut nelayan yang berjumlah 198 orang tetap beraktivitas normal. “Kalau benar akan naik, kami menyiasati. Jarang-jarang kami melaut, biasanya rutin, ya kalau benar naik, kami sesuaikan musim ikan baru melaut,” jelasnya, Kamis (31/3).

 

Siasat kedua, adalah menaikkan harga ikan tangkapan. “Terpaksa naikkan ikannya. Untuk menutup biaya bensin (BBM, Red),” jelasnya.

 

Lebih lanjut dikatakan, nelayan yang aktif melaut sekitar 60 persen, yang mengandalkan hidup sehari-hari dengan menjadi nelayan. Sedangkan yang 40 persen lainnya dikatakan nelayan musiman, karena baru melaut saat ikan tangkapan melimpah. 

 

Mengenai ketersediaan BBM, Made Ada menjelaskan setiap nelayan memiliki kartu anggota. “Jadi setiap pembelian bensin dengan menunjukkan kartu anggota sehingga dilayani di SPBU,” ujarnya.

 

Namun di Gianyar belum ada SPBU khusus nelayan. “Kalau di Kusamba, Klungkung sudah ada SPBU melayani khusus nelayan,” jelasnya. 

 

Khusus untuk nelayan desa Lebih, pembelian BBM jenis bensin dilayani di SPBU Lebih. Sedangkan rata-rata 10 liter untuk satu nelayan dan per hari. “Kalau lebih dari 10 liter tidak dilayani, nanti kena pasal penimbunan,” terangnya lagi.

 

Sedangkan untuk mengambil bensin ke SPBU dengan tangki khusus agar aman dari musibah kebakaran. “Petugas SPBU sudah kenal dengan nelayan, sehingga penyaluran tidak ada masalah,” jelasnya. 

 

Lebih lanjut dikatakan, saat ini tangkapan ikan rata-rata 5 kg. Jenis tangkapan ikan Lemuru, Languan, Jangki dan Tongkol. Dengan hasil tangkapan tersebut, kondisi perekonomian nelayan masih stabil. “Ya, sampai saat ini Gianyar belum ada SPBU khusus nelayan. Tapi investasinya besar, belum ada yang mau,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/