33.6 C
Jakarta
19 September 2024, 14:31 PM WIB

Mayat yang Ditemukan Nelayan di Tengah Laut Diduga Orang Asing

NEGARA-Mayat yang ditemukan nelayan dari Desa Pengambengan di perairan Desa Yehembang, belum teridentifikasi identitasnya. Namun, mayat yang tubuhnya bertato itu diduga orang asing. Polisi juga masih membuka pengaduan masyarakat yang kehilangan anggota keluarga.

 

Mengenai dugaan mayat orang asing ini disampaikan Direktur RSU Negara Ni Putu Eka Indrawati. Menurutnya, dari infomasi dokter pemulasaraan jenazah, memang menduga orang asing. “Diduga orang asing,” jelasnya, Kamis (8/9).

 

Eka Indrawati mengatakan, dokter yang menangani mayat merupakan dokter umum. Sehingga, untuk lebih memastikan lagi mengenai mayat apakah orang asing dan idetifikasi lanjutan harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. ” Untuk memastikan harus dilakukan forensik ke Sanglah. Sementara mayat masih dititip di kamar jenazah (RSU Negara),” ujarnya

 

Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Muhammad Reza Pranata menambahkan, berdasarkan ciri -ciri korban, postur tubuhnya diduga orang asing. Namun belum bisa mematikan karena masih perlu pendalaman lagi. “Masih diduga, kami belum bisa memastikan (orang asing,” jelasnya.

 

Terkait penyelidikan temuan mayat di laut oleh nelayan masih dalam penyelidikan. Namun belum ada perkembangan signifikan mengenai temuan mayat tersebut. “Belum ada informasi, kami tetap masih koordinasi dengan jajaran,” ujarnya.

 

Pihaknya sudah melakukan pengecekan ke seluruh jajaran Polsek di Jembrana belum ada informasi orang hilang. Terutama kawasan wisata seperti di Pantai Medewi, Kecamatan Pekutatan, karena banyak wisatawan yang surfing. “Siapa tahu ada warga di sana atau orang asing yang terbentur, tetapi tidak ada,” jelasnya.

 

Selain itu, sudah informasikan ke Polres lain di Bali dan Polresta Banyuwangi, tetapi belum ada informasi adanya orang hilang yang sesuai dengan ciri-ciri mayat yang ditemukan nelayan.

 

Mengenai adanya infomasi pemancing yang hilang di laut wilayah Kabupaten Buleleng, pihaknya sudah koodinasi dengan Polres Buleleng. Dari pengecekan, tidak ditemukan adanya kecocokan. Terutama mengenai laporan hilangnya pemancing, dilaporkan hilang sejak Selasa lalu. Sedangkan mayat yang ditemukan diduga sudah lebih lama.

 

Sejak ditemukan mayat hingga kemarin, belum ada laporan atau pengaduan dari masyarakat yang kehilangan anggota keluarga ke Polres Jembrana. Pihaknya mengimbau masyarkat untuk melapor ke Polsek terdekat atau Polres Jembrana untuk melapor jika ada anggota keluarganya yang hilang.

 

Reza menambahkan, mayat yang ditemukan nelayan tersebut akan dilakukan otopsi, untuk memastikan penyebab kematian korban dan data lain yang diperlukan dalam penyelidikan mengungkap mayat tanpa identitas ini. “Kalau dalam satu dua hari ini belum ada kabar, kami akan lakukan otopsi,” ujarnya.

 

Diberitakan sebelumnya, nelayan dari Desa Pengambengan, menemukan mayat di tengah laut saat mencari ikan, Rabu (7/9) lalu. Mayat ditemukan kondisinya sudah membusuk dan tanpa identitas tengah laut perairan selatan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. Mayat dibawa ke PPN Pengambengan untuk dievakuasi ke RSU Negara.

NEGARA-Mayat yang ditemukan nelayan dari Desa Pengambengan di perairan Desa Yehembang, belum teridentifikasi identitasnya. Namun, mayat yang tubuhnya bertato itu diduga orang asing. Polisi juga masih membuka pengaduan masyarakat yang kehilangan anggota keluarga.

 

Mengenai dugaan mayat orang asing ini disampaikan Direktur RSU Negara Ni Putu Eka Indrawati. Menurutnya, dari infomasi dokter pemulasaraan jenazah, memang menduga orang asing. “Diduga orang asing,” jelasnya, Kamis (8/9).

 

Eka Indrawati mengatakan, dokter yang menangani mayat merupakan dokter umum. Sehingga, untuk lebih memastikan lagi mengenai mayat apakah orang asing dan idetifikasi lanjutan harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. ” Untuk memastikan harus dilakukan forensik ke Sanglah. Sementara mayat masih dititip di kamar jenazah (RSU Negara),” ujarnya

 

Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Muhammad Reza Pranata menambahkan, berdasarkan ciri -ciri korban, postur tubuhnya diduga orang asing. Namun belum bisa mematikan karena masih perlu pendalaman lagi. “Masih diduga, kami belum bisa memastikan (orang asing,” jelasnya.

 

Terkait penyelidikan temuan mayat di laut oleh nelayan masih dalam penyelidikan. Namun belum ada perkembangan signifikan mengenai temuan mayat tersebut. “Belum ada informasi, kami tetap masih koordinasi dengan jajaran,” ujarnya.

 

Pihaknya sudah melakukan pengecekan ke seluruh jajaran Polsek di Jembrana belum ada informasi orang hilang. Terutama kawasan wisata seperti di Pantai Medewi, Kecamatan Pekutatan, karena banyak wisatawan yang surfing. “Siapa tahu ada warga di sana atau orang asing yang terbentur, tetapi tidak ada,” jelasnya.

 

Selain itu, sudah informasikan ke Polres lain di Bali dan Polresta Banyuwangi, tetapi belum ada informasi adanya orang hilang yang sesuai dengan ciri-ciri mayat yang ditemukan nelayan.

 

Mengenai adanya infomasi pemancing yang hilang di laut wilayah Kabupaten Buleleng, pihaknya sudah koodinasi dengan Polres Buleleng. Dari pengecekan, tidak ditemukan adanya kecocokan. Terutama mengenai laporan hilangnya pemancing, dilaporkan hilang sejak Selasa lalu. Sedangkan mayat yang ditemukan diduga sudah lebih lama.

 

Sejak ditemukan mayat hingga kemarin, belum ada laporan atau pengaduan dari masyarakat yang kehilangan anggota keluarga ke Polres Jembrana. Pihaknya mengimbau masyarkat untuk melapor ke Polsek terdekat atau Polres Jembrana untuk melapor jika ada anggota keluarganya yang hilang.

 

Reza menambahkan, mayat yang ditemukan nelayan tersebut akan dilakukan otopsi, untuk memastikan penyebab kematian korban dan data lain yang diperlukan dalam penyelidikan mengungkap mayat tanpa identitas ini. “Kalau dalam satu dua hari ini belum ada kabar, kami akan lakukan otopsi,” ujarnya.

 

Diberitakan sebelumnya, nelayan dari Desa Pengambengan, menemukan mayat di tengah laut saat mencari ikan, Rabu (7/9) lalu. Mayat ditemukan kondisinya sudah membusuk dan tanpa identitas tengah laut perairan selatan Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. Mayat dibawa ke PPN Pengambengan untuk dievakuasi ke RSU Negara.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/