Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
33.5 C
Jakarta
24 Juli 2024, 14:41 PM WIB

Drainase Penanggulangan Banjir Belum Rampung, Puluhan Rumah di Pengambengan Tergenang Air

NEGARA – Pemukiman warga Banjar Munduk, Desa Pengambengan, salah satu titik rawan yang menjadi langganan banjir setiap hujan deras terjadi. Karena saluran drainase yang kecil, air merendam rumah warga hingga beberapa hari. Di sisi lain, saluran drainase penanggulangan banjir yang dibangun dengan anggaran Rp 1 miliar lebih belum selesai dikerjakan sehingga digenangi air banjir.

Pantauan di lokasi, puluhan rumah warga sejak hujan deras yang terjadi Jumat hingga Sabtu, membuat pemukiman warga terendam banjir. Genangan air di rumah-rumah warga masih terlihat Minggu (9/10). “Biasanya seminggu baru kering,” kata salah satu warga.

Air menggenangi rumah warga karena saluran pembuangan air yang berada di sisi Utara jalan  yang berada di tengah pemukiman warga terlalu kecil. Selain itu, banyak sampah yang menyumbat saluran air, sehingga air tidak bisa mengalir hingga beberapa hari. “Kalau di Pengambengan, karena memang tidak ada drainase yang memadai, makanya air menggenang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra.

Sebagai upaya penanganan banjir yang rutin terjadi, pemerintah kabupaten Jembrana mengalokasikan APBD Jembrana sebesar Rp 1,3 miliar untuk membangun penanggulangan banjir dengan saluran drainase. Namun pembangunan tersebut belum selesai, bahkan dalam beberapa hari terkahir belum ada pengerjaan lanjutan.

Pembangunan saluran drainase dengan u-ditch precast berbahan beton, hanya beberapa titik sudah selesai. Karena belum selesai hingga kolam labuh, u-ditch precast digenangi air hujan setinggi precast.

Mengenai pembangunan saluran drainase penanggulangan banjir Desa Pengambengan, sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Jembrana I Wayan Sudiarta saat dikonfirmasi mengatakan, pembangunan saluran drainase penanggulangan banjir dianggarkan dari APBD Jembrana. Selama ini, daerah sekitar yang dibangun drainase menjadi langganan banjir karena memang tidak ada drainase.

Karena itu, selain pembangunan drainase di sepanjang jalan rabat beton sekitar 600 meter depan kampus politeknik Kelautan dan Perikanan, sejumlah titik yang dinilai rawan digenangi air ketika hujan dibangun drainase penanggulangan banjir.

Pembangunan drainase penanggulangan banjir ini, akan terhubung langsung ke laut di dalam kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Karena jika dialirkan langsung ke laut sebelah selatan, berpotensi tersumbat pasir laut, mengingat masih terjadi timbulan tanah di pesisir.

Dengan pembangunan drainase penanggulangan banjir ini, pihaknya berharap tidak ada lagi genangan air banjir di kawasan tersebut. Selanjutnya, masyarakat yang menjaga lingkungan agar tetap bersih, tidak buang sampah ke lingkungan agar tidak menjadi penyebab banjir. (basir/rid)

NEGARA – Pemukiman warga Banjar Munduk, Desa Pengambengan, salah satu titik rawan yang menjadi langganan banjir setiap hujan deras terjadi. Karena saluran drainase yang kecil, air merendam rumah warga hingga beberapa hari. Di sisi lain, saluran drainase penanggulangan banjir yang dibangun dengan anggaran Rp 1 miliar lebih belum selesai dikerjakan sehingga digenangi air banjir.

Pantauan di lokasi, puluhan rumah warga sejak hujan deras yang terjadi Jumat hingga Sabtu, membuat pemukiman warga terendam banjir. Genangan air di rumah-rumah warga masih terlihat Minggu (9/10). “Biasanya seminggu baru kering,” kata salah satu warga.

Air menggenangi rumah warga karena saluran pembuangan air yang berada di sisi Utara jalan  yang berada di tengah pemukiman warga terlalu kecil. Selain itu, banyak sampah yang menyumbat saluran air, sehingga air tidak bisa mengalir hingga beberapa hari. “Kalau di Pengambengan, karena memang tidak ada drainase yang memadai, makanya air menggenang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra.

Sebagai upaya penanganan banjir yang rutin terjadi, pemerintah kabupaten Jembrana mengalokasikan APBD Jembrana sebesar Rp 1,3 miliar untuk membangun penanggulangan banjir dengan saluran drainase. Namun pembangunan tersebut belum selesai, bahkan dalam beberapa hari terkahir belum ada pengerjaan lanjutan.

Pembangunan saluran drainase dengan u-ditch precast berbahan beton, hanya beberapa titik sudah selesai. Karena belum selesai hingga kolam labuh, u-ditch precast digenangi air hujan setinggi precast.

Mengenai pembangunan saluran drainase penanggulangan banjir Desa Pengambengan, sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Jembrana I Wayan Sudiarta saat dikonfirmasi mengatakan, pembangunan saluran drainase penanggulangan banjir dianggarkan dari APBD Jembrana. Selama ini, daerah sekitar yang dibangun drainase menjadi langganan banjir karena memang tidak ada drainase.

Karena itu, selain pembangunan drainase di sepanjang jalan rabat beton sekitar 600 meter depan kampus politeknik Kelautan dan Perikanan, sejumlah titik yang dinilai rawan digenangi air ketika hujan dibangun drainase penanggulangan banjir.

Pembangunan drainase penanggulangan banjir ini, akan terhubung langsung ke laut di dalam kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Karena jika dialirkan langsung ke laut sebelah selatan, berpotensi tersumbat pasir laut, mengingat masih terjadi timbulan tanah di pesisir.

Dengan pembangunan drainase penanggulangan banjir ini, pihaknya berharap tidak ada lagi genangan air banjir di kawasan tersebut. Selanjutnya, masyarakat yang menjaga lingkungan agar tetap bersih, tidak buang sampah ke lingkungan agar tidak menjadi penyebab banjir. (basir/rid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/