26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:02 AM WIB

Terungkap, KMP Tiga Anugrah Blackout karena Penggerak Mesin Aus

 

NEGARA – Penyebab matinya kapal motor penumpang (KMP) Tiga Anugrah, ahirnya terungkap setelah pemeriksaan secara menyeluruh pada Minggu (13/3) petang.

 

Pemeriksaan kapal yang dikomando marine Inspector Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, melibatkan unit penyelenggara pelabuhan (UPP) atau Syahbandar dan marine Inspector BPTD Jawa Timur.

 

Koordinator Satpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan mengungkapkan, pemeriksaan menyeluruh mulai dari bagian mesin kapal dan kelistrikan. Dari pemeriksaan ditemukan adanya masalah pada mesin. “Kapal ini mengalami problem dobel blok yang menghubungkan mesin penggerak rusak. Jadi aus, sehingga otomatis kapal tidak bisa bergerak,” jelasnya.

 

Karena kapal masih belum bisa berjalan sendiri, maka digandeng dengan kapal lain menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi untuk perbaikan. Proses pemberangkatan kapal dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang sempat tertunda karena menunggu persyaratan yang harus dipenuhi pihak kapal.

 

Menurutnya, berdasarkan informasi bahwa kapal tersebut baru selesai docking atau perawatan dan perbaikan kapal yang dilakukan setahun sekali untuk peremajaan kapal. “Kapal baru selesai docking sebulan yang lalu,” tandasnya.

 

Padahal docking yang dilakukan setahun sekali bertujuan untuk pemeliharaan kapal seperti memeriksa dan memperbaiki kerusakan, perawatan, pengecatan badan kapal serta membersihkan badan kapal di bawah garis air.

 

Diberitakan sebelumnya, KMP Tiga Anugrah, sempat mengalami mati mesin di perairan Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (13/3). Para penumpang akhirnya dievakuasi dengan perahu nelayan, sedangkan kapal ditarik dengan kapal lain agar bisa bersandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk.

 

Sesuai data dalam manifes KMP Tiga Anugrah, jumlah penumpang sebanyak 49 orang dan 25 unit kendaraan. Terdiri dari 9 unit motor dengan jumlah penumpang 15 orang, motor besar 1 unit, kendaraan kecil atau mobil pribadi 8 unit dengan 26 penumpang, pikpo 1 unit dengan 2 penumpang dan truk sedang sebanyak 5 unit dengan 5 orang penumpang.

 

Menurut informasi yang dihimpun, kapal dengan nakhoda Heru Dwi berangkat dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 13.00 WITA menuju Pelabuhan Gilimanuk. Saat sudah mendekati pelabuhan Gilimanuk, tepatnya di selatan Pelabuhan Gilimanuk, sekitar pukul 15.25 WITA, kapal mengalami mati mesin sehingga tidak bisa bermanuver.

 

 

Karena arus yang kuat, kapal yang sudah dalam kondisi mati mesin terseret arus dan kandas sekitar 700 meter dari Pelabuhan Gilimanuk, tepatnya di belakang Pasar Lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk. Karena jarak antara ram door dengan bibir pantai yang dekat, sekitar 7 meter penumpang dievakuasi.

 

Evakuasi penumpang menggunakan perahu nelayan, petugas gabungan yang melibatkan personil dari unsur Pos TNI AL Gilimanuk, ASDP, BPTD Gilimanuk, KSOP, Pol Air Polres Jembrana, Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, serta masyarakat setempat.

 

Evakuasi penumpang sudah dilakukan agar penumpang tidak terlalu lama dalam kapal. Penumpang selanjutnya dibawa ke ruang VIP Pelabuhan Asdp Gilimanuk

 

Setelah para penumpang berhasil dievakuasi, selanjutnya KMP Tiga Anugerah yang masih kandas dan mati mesin, dievakuasi dengan cara ditarik oleh KMP Agung Wilis. Akhirnya, sekitar pukul 15.00 WITA, KMP Tiga Anugrah bersandar di dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk.

 

 

 

 

NEGARA – Penyebab matinya kapal motor penumpang (KMP) Tiga Anugrah, ahirnya terungkap setelah pemeriksaan secara menyeluruh pada Minggu (13/3) petang.

 

Pemeriksaan kapal yang dikomando marine Inspector Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, melibatkan unit penyelenggara pelabuhan (UPP) atau Syahbandar dan marine Inspector BPTD Jawa Timur.

 

Koordinator Satpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan mengungkapkan, pemeriksaan menyeluruh mulai dari bagian mesin kapal dan kelistrikan. Dari pemeriksaan ditemukan adanya masalah pada mesin. “Kapal ini mengalami problem dobel blok yang menghubungkan mesin penggerak rusak. Jadi aus, sehingga otomatis kapal tidak bisa bergerak,” jelasnya.

 

Karena kapal masih belum bisa berjalan sendiri, maka digandeng dengan kapal lain menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi untuk perbaikan. Proses pemberangkatan kapal dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang sempat tertunda karena menunggu persyaratan yang harus dipenuhi pihak kapal.

 

Menurutnya, berdasarkan informasi bahwa kapal tersebut baru selesai docking atau perawatan dan perbaikan kapal yang dilakukan setahun sekali untuk peremajaan kapal. “Kapal baru selesai docking sebulan yang lalu,” tandasnya.

 

Padahal docking yang dilakukan setahun sekali bertujuan untuk pemeliharaan kapal seperti memeriksa dan memperbaiki kerusakan, perawatan, pengecatan badan kapal serta membersihkan badan kapal di bawah garis air.

 

Diberitakan sebelumnya, KMP Tiga Anugrah, sempat mengalami mati mesin di perairan Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (13/3). Para penumpang akhirnya dievakuasi dengan perahu nelayan, sedangkan kapal ditarik dengan kapal lain agar bisa bersandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk.

 

Sesuai data dalam manifes KMP Tiga Anugrah, jumlah penumpang sebanyak 49 orang dan 25 unit kendaraan. Terdiri dari 9 unit motor dengan jumlah penumpang 15 orang, motor besar 1 unit, kendaraan kecil atau mobil pribadi 8 unit dengan 26 penumpang, pikpo 1 unit dengan 2 penumpang dan truk sedang sebanyak 5 unit dengan 5 orang penumpang.

 

Menurut informasi yang dihimpun, kapal dengan nakhoda Heru Dwi berangkat dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 13.00 WITA menuju Pelabuhan Gilimanuk. Saat sudah mendekati pelabuhan Gilimanuk, tepatnya di selatan Pelabuhan Gilimanuk, sekitar pukul 15.25 WITA, kapal mengalami mati mesin sehingga tidak bisa bermanuver.

 

 

Karena arus yang kuat, kapal yang sudah dalam kondisi mati mesin terseret arus dan kandas sekitar 700 meter dari Pelabuhan Gilimanuk, tepatnya di belakang Pasar Lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk. Karena jarak antara ram door dengan bibir pantai yang dekat, sekitar 7 meter penumpang dievakuasi.

 

Evakuasi penumpang menggunakan perahu nelayan, petugas gabungan yang melibatkan personil dari unsur Pos TNI AL Gilimanuk, ASDP, BPTD Gilimanuk, KSOP, Pol Air Polres Jembrana, Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, serta masyarakat setempat.

 

Evakuasi penumpang sudah dilakukan agar penumpang tidak terlalu lama dalam kapal. Penumpang selanjutnya dibawa ke ruang VIP Pelabuhan Asdp Gilimanuk

 

Setelah para penumpang berhasil dievakuasi, selanjutnya KMP Tiga Anugerah yang masih kandas dan mati mesin, dievakuasi dengan cara ditarik oleh KMP Agung Wilis. Akhirnya, sekitar pukul 15.00 WITA, KMP Tiga Anugrah bersandar di dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk.

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/