24 C
Jakarta
13 September 2024, 7:08 AM WIB

Stok Minyak Goreng Melimpah, Harga Meroket

 

NEGARA- Setelah penghapusan harga eceran tertinggi minyak goreng, stok minyak goreng di pasar dan toko mendadak melimpah. Namun harga minyak goreng tidak terkendali. Harga setiap liternya di Jembrana tembus diangka Rp 24 ribu, baik di pasar dan toko. Kenaikan harga minyak goreng ini juga mempengaruhi harga kebutuhan pokok yang lain.

 

Informasi yang dihimpun, Minggu (20/3) minyak goreng yang sebelumnya sulit ditemukan di pasar dan toko, sudah mulai terlihat. Karena distributor sudah mengirimkan stok minyak goreng ke sejumlah toko dan pedagang pasar. Sehingga, masyarakat sudah tidak kesulitan lagi membeli minyak goreng.

 

Pun harga minyak goreng naik drastis dari beberapa hari lalu. Saat harga minyak goreng masih diseragamkan atau dipatok harga Rp 14 ribu per liter, tetapi tidak sedikit pedagang masih menjual diharga Rp 16 ribu per liter, termahal mencapai Rp 20 ribu. Namun stok minyak goreng sulit, sehingga konsumen terpaksa membeli minyak goreng meski harga mahal.

 

Setelah penyeragaman harga minyak goreng Rp 14 ribu dihapus, stok minyak goreng di  sejumlah toko dan pasar mulai tersedia. Namun harganya melambung tinggi. Misalnya di pasar umum negara, harga minyak goreng kemasan perliter antara Rp 23 ribu – Rp 24 ribu. “Stoknya masih terbatas, harga bervariasi. Harga tergantung banyaknya beli dan mereknya,” kata Ni Made Sukmawati, salah pedagang di pasar umum negara.

 

Karena harga minyak goreng sekarang tinggi, banyak yang beralih menggunakan minyak curah yang harganya lebih murah hanya Rp 18 ribu per liter. Harapannya, harga turun lagi lebih murah dan stok minyak tetap banyak.

 

Selain di pasar umum, harga minyak goreng di toko modern mencapai Rp 24,5, ribu per liter. Sehingga dalam satu kemasan isi 2 liter harganya mencapai Rp 49 ribu, namun harga di toko lain dengan Rp 48 ribu setiap dua liter.  Tetapi harga yang lebih murah ini sudah habis diborong pembeli. “Saya belinya tadi di toko Rp 49 ribu,” kata Zaki, salah satu pembeli minyak goreng.

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi mengatakan, naiknya harga minyak goreng ini dipengaruhi kebijakan harga eceran tertinggi yang direlaksasi, sehingga harga menyesuaikan dengan nilai ekonomi saat ini. “Harga minyak sudah direlaksasi, jadi disesuaikan dengan harga pasar,” ujarnya.

 

 

 

NEGARA- Setelah penghapusan harga eceran tertinggi minyak goreng, stok minyak goreng di pasar dan toko mendadak melimpah. Namun harga minyak goreng tidak terkendali. Harga setiap liternya di Jembrana tembus diangka Rp 24 ribu, baik di pasar dan toko. Kenaikan harga minyak goreng ini juga mempengaruhi harga kebutuhan pokok yang lain.

 

Informasi yang dihimpun, Minggu (20/3) minyak goreng yang sebelumnya sulit ditemukan di pasar dan toko, sudah mulai terlihat. Karena distributor sudah mengirimkan stok minyak goreng ke sejumlah toko dan pedagang pasar. Sehingga, masyarakat sudah tidak kesulitan lagi membeli minyak goreng.

 

Pun harga minyak goreng naik drastis dari beberapa hari lalu. Saat harga minyak goreng masih diseragamkan atau dipatok harga Rp 14 ribu per liter, tetapi tidak sedikit pedagang masih menjual diharga Rp 16 ribu per liter, termahal mencapai Rp 20 ribu. Namun stok minyak goreng sulit, sehingga konsumen terpaksa membeli minyak goreng meski harga mahal.

 

Setelah penyeragaman harga minyak goreng Rp 14 ribu dihapus, stok minyak goreng di  sejumlah toko dan pasar mulai tersedia. Namun harganya melambung tinggi. Misalnya di pasar umum negara, harga minyak goreng kemasan perliter antara Rp 23 ribu – Rp 24 ribu. “Stoknya masih terbatas, harga bervariasi. Harga tergantung banyaknya beli dan mereknya,” kata Ni Made Sukmawati, salah pedagang di pasar umum negara.

 

Karena harga minyak goreng sekarang tinggi, banyak yang beralih menggunakan minyak curah yang harganya lebih murah hanya Rp 18 ribu per liter. Harapannya, harga turun lagi lebih murah dan stok minyak tetap banyak.

 

Selain di pasar umum, harga minyak goreng di toko modern mencapai Rp 24,5, ribu per liter. Sehingga dalam satu kemasan isi 2 liter harganya mencapai Rp 49 ribu, namun harga di toko lain dengan Rp 48 ribu setiap dua liter.  Tetapi harga yang lebih murah ini sudah habis diborong pembeli. “Saya belinya tadi di toko Rp 49 ribu,” kata Zaki, salah satu pembeli minyak goreng.

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi mengatakan, naiknya harga minyak goreng ini dipengaruhi kebijakan harga eceran tertinggi yang direlaksasi, sehingga harga menyesuaikan dengan nilai ekonomi saat ini. “Harga minyak sudah direlaksasi, jadi disesuaikan dengan harga pasar,” ujarnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/