TABANAN – Musim kemarau yang datang tahun ini diprediksi mempengaruhi luasan areal tanaman padi di wilayah Kabupaten Tabanan.
Bahkan, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan mencatat lahan pertanian yang berpotensi terjadi kekeringan berada di wilayah Selemadeg Raya.
Yakni Kecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemadeg, dan Kecamatan Selemadeg Timur. Selemadeg Raya menjadi daerah yang rawan dengan kekeringan.
Pasalnya, lahan pertanian di daerah tersebut hanya mengandalkan sawah tadah hujan. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Tabanan I Nyoman Budana mengatakan, musim kemarau saat ini jelas mempengaruhi produktivitas pertanian di Tabanan.
Salah satu yang paling terdampak wilayah Selemadeg Raya. Luasan areal tanaman padi yang di target mencapai 41.624 hektare, jagung 2.309 hektare dan kedelai 500 hektare, pasti akan menurun.
“Musim kemarau ini kemungkinan akan berpengaruh pada target luasan tanam padi tahun ini. Tapi persentasenya kemungkinan kecil,” kata Nyoman Budana.
Dinas Pertanian pun meminta kepada petani beralih untuk menanam jagung. Harga jagung sendiri hampir sama dengan beras, bahkan bisa lebih mahal jika kualitas jagung yang dihasilkan bagus.
“Kami sudah imbau memasuki musim kemarau yang akan berlangsung sampai Agustus nanti petani beralih menanam palawija,” imbuhnya.
Menurut Budana, kecilnya dampak kemarau terhadap target luas tanam padi ini seiring dengan masih normalnya debit air yang ada di hulu atau pada sumber mata air.
Di antaranya kawasan pertanian yang ada di Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, dan luasan lahan yang ada di Kecamatan Baturiti.
“Sekarang kami sudah arahkan khusus yang Selemadeg Raya untuk menanam palawija,” katanya. Budana menambahkan, jenis tanaman palawija yang berpotensi dikembangkan di Kabupaten Tabanan adalah jagung dan kedelai.
Tahun ini target luas tanam untuk jagung ini mencapai 2.309 hektar, dan kedelai 500 hektar. Kedelai potensi ditanam di daerah selatan. Di antaranya, Kecamatan Kediri, dan Kecamatan Tabanan.
“Pengembangan kedelai di Kecamatan Kediri ini bahkan baru saja panen dan petani cukup diuntungkan mengingat harganya mahal saat ini,” pungkasnya.