25 C
Jakarta
12 November 2024, 3:32 AM WIB

Daya Beli Menurun, Ekonomi Bali Lesu

RadarBali.com –Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Bali setelah melakukan survei langsung melakukan rilis. Hasilnya, masyarakat cenderung menurun, terutama untuk membeli barang tahan lama.

Kabid Integrasi, Pengolahan dan Diseminiasi Statistik BPS Bali, Kadek Agus Wirawan mengatakan, persepsi ini karena tren perekonomian apa yang telah dilihat ke depan.

Padahal jika berkaca beberapa tahun lalu, tren perekonomian di Bali selalu naik. “Apakah karena terpengaruh berita di media seperti fenomena retail tutup, dan juga daya beli masyarakat turun.

Kami tidak tahu. Yang jelas saat ditanyakan perkiraan ke depan seperti apa sebagian besar jawabanya pesimis,” jelasnya.

Namun jika dilihat dari segi pendapatan masyarakat masih optimis. Kemampuan untuk membeli barang tahan lama di triwulan empat ini yang diprediksi menurun.

Padahal menjelang akhir tahun, biasanya kecenderungan masyarakat untuk membeli barang tahan lama tinggi. Apakah ada dampak dari Gunung Agung?

Wirawan belum berani memastikan. “Nanti kita lihat diakhir tahun ini pakah dampak Gunung Agung memberi pengaruh,” terang Wirawan.

Namun di triwulan III ini, tingkat perekonomian di Bali naik menjadi 6,22 persen jika dibanding triwulan sebelumnya berada di angka 5,87 persen.

Namun, jika dibanding tahun sebelumnya dengan periode yang sama justru turun. Pertumbuhan perekonomian di Bali pada triwulan III tahun 2016 mencapai 6,61 persen.

“Tapi ini sudah cukup tinggi. Kemungkinan penurunan ini karena masih terjadi koreksi untuk bisa naik ke level lebih tinggi. Selama ini pertumbuhan perekonomian kita ada di level 6 persen. dan itu cukup bagus,” bebernya.

Penyumbang pertumbuhan ekonomi di Bali didorong beberapa faktor. Diantaranya tingginya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali membuat sejumlah maskapai memutuskan membuka rute penerbangan baru.

 Kunjungan wisman ke Bali selama periode Januari-September naik 27,51 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Salah satu penerbangan yang baru dibuka kan Narita dari Maskapai Jepang ke Bali dan beberapa penerbangan lainnya,” pungkasnya.

RadarBali.com –Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Bali setelah melakukan survei langsung melakukan rilis. Hasilnya, masyarakat cenderung menurun, terutama untuk membeli barang tahan lama.

Kabid Integrasi, Pengolahan dan Diseminiasi Statistik BPS Bali, Kadek Agus Wirawan mengatakan, persepsi ini karena tren perekonomian apa yang telah dilihat ke depan.

Padahal jika berkaca beberapa tahun lalu, tren perekonomian di Bali selalu naik. “Apakah karena terpengaruh berita di media seperti fenomena retail tutup, dan juga daya beli masyarakat turun.

Kami tidak tahu. Yang jelas saat ditanyakan perkiraan ke depan seperti apa sebagian besar jawabanya pesimis,” jelasnya.

Namun jika dilihat dari segi pendapatan masyarakat masih optimis. Kemampuan untuk membeli barang tahan lama di triwulan empat ini yang diprediksi menurun.

Padahal menjelang akhir tahun, biasanya kecenderungan masyarakat untuk membeli barang tahan lama tinggi. Apakah ada dampak dari Gunung Agung?

Wirawan belum berani memastikan. “Nanti kita lihat diakhir tahun ini pakah dampak Gunung Agung memberi pengaruh,” terang Wirawan.

Namun di triwulan III ini, tingkat perekonomian di Bali naik menjadi 6,22 persen jika dibanding triwulan sebelumnya berada di angka 5,87 persen.

Namun, jika dibanding tahun sebelumnya dengan periode yang sama justru turun. Pertumbuhan perekonomian di Bali pada triwulan III tahun 2016 mencapai 6,61 persen.

“Tapi ini sudah cukup tinggi. Kemungkinan penurunan ini karena masih terjadi koreksi untuk bisa naik ke level lebih tinggi. Selama ini pertumbuhan perekonomian kita ada di level 6 persen. dan itu cukup bagus,” bebernya.

Penyumbang pertumbuhan ekonomi di Bali didorong beberapa faktor. Diantaranya tingginya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali membuat sejumlah maskapai memutuskan membuka rute penerbangan baru.

 Kunjungan wisman ke Bali selama periode Januari-September naik 27,51 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Salah satu penerbangan yang baru dibuka kan Narita dari Maskapai Jepang ke Bali dan beberapa penerbangan lainnya,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/