29.5 C
Jakarta
25 April 2024, 21:22 PM WIB

Penyelundupan Massif, Sapi Bali Terancam Punah

RadarBali.com – Panitia khusus (Pansus) Ranperda pengelolaan sapi Bali menyebut eksistensi sapi Bali mulai mengkhawatirkan.

Ketua Pansus, Nyoman Parta menyebut sapi Bali terancam punah jika tidak segera diselamatkan. Sebab, penyelundupan sapi Bali keluar Bali terus terjadi.

“Sapi Bali banyak diselundupkan keluar Bali, dalam jumlah yang banyak,” ujar Parta kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin (11/7).

Parta berpendapat salah satu kehadiran Perda tentang pengelolaan Sapi Bali sebagai upaya mencegah upaya-upaya penyelundupan sapi Bali ke luar daerah, khususnya penyelundupan sapi betina dan anaknya atau bibit.

Pemprov Bali sendiri mulai aktif belajar masalah pengembangan sapi dari Jepang. Sapi Bali dinilai bisa memenuhi permintaan kebutuhan daging lokal dan nasional.

Setiap tahun Provinsi Bali mengimpor 2.000 ton daging sapi untuk kebutuhan hotel dan restoran. Tapi, daging sapi Bali lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan daerah lain seperti Jawa dan Sumatera.

Sementara anggota Fraksi Gerindra, I Wayan Tagel Arjana, menyebut upaya melestarikan species sapi Bali sebuah kebutuhan.

Sebab, keberadaan sapi Bali telah memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat Bali serta mendukung swasembada daging di Indonesia.

Fraksi Gerindra meminta peran serta masyarakat dimaksimalkan dengan cara memfasilitasi kelompok peternak Sapi Bali.

“Kelompok ternak sapi Bali agar jumlahnya bertambah dan mempunyai kemampuan yang meningkat,” ujar Tagel.

Sementara anggota Fraksi Demokrat, I Wayan Adnyana, menilai sapi Bali mempunyai beberapa keunikan dan keunggulan dibandingkan dengan sapi rumpun lain.

Di antaranya dagingnya yang cocok untuk konsumsi dan berbagai olahan masakan. Karena itu kehadiran Perda diharapkan dapat menjaga kemurnian sapi.

RadarBali.com – Panitia khusus (Pansus) Ranperda pengelolaan sapi Bali menyebut eksistensi sapi Bali mulai mengkhawatirkan.

Ketua Pansus, Nyoman Parta menyebut sapi Bali terancam punah jika tidak segera diselamatkan. Sebab, penyelundupan sapi Bali keluar Bali terus terjadi.

“Sapi Bali banyak diselundupkan keluar Bali, dalam jumlah yang banyak,” ujar Parta kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin (11/7).

Parta berpendapat salah satu kehadiran Perda tentang pengelolaan Sapi Bali sebagai upaya mencegah upaya-upaya penyelundupan sapi Bali ke luar daerah, khususnya penyelundupan sapi betina dan anaknya atau bibit.

Pemprov Bali sendiri mulai aktif belajar masalah pengembangan sapi dari Jepang. Sapi Bali dinilai bisa memenuhi permintaan kebutuhan daging lokal dan nasional.

Setiap tahun Provinsi Bali mengimpor 2.000 ton daging sapi untuk kebutuhan hotel dan restoran. Tapi, daging sapi Bali lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan daerah lain seperti Jawa dan Sumatera.

Sementara anggota Fraksi Gerindra, I Wayan Tagel Arjana, menyebut upaya melestarikan species sapi Bali sebuah kebutuhan.

Sebab, keberadaan sapi Bali telah memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat Bali serta mendukung swasembada daging di Indonesia.

Fraksi Gerindra meminta peran serta masyarakat dimaksimalkan dengan cara memfasilitasi kelompok peternak Sapi Bali.

“Kelompok ternak sapi Bali agar jumlahnya bertambah dan mempunyai kemampuan yang meningkat,” ujar Tagel.

Sementara anggota Fraksi Demokrat, I Wayan Adnyana, menilai sapi Bali mempunyai beberapa keunikan dan keunggulan dibandingkan dengan sapi rumpun lain.

Di antaranya dagingnya yang cocok untuk konsumsi dan berbagai olahan masakan. Karena itu kehadiran Perda diharapkan dapat menjaga kemurnian sapi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/