27.6 C
Jakarta
1 Mei 2024, 1:03 AM WIB

Optimistis Ekonomi Pulih, Buleleng Target 2021 Tumbuh 2,89 Persen

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng optimistis kondisi pertumbuhan ekonomi segera pulih pada tahun 2021 ini.

Sempat mengalami kontraksi pada tahun 2020 lalu, kini ekonomi disebut mulai bergerak. Meski sektor pariwisata belum memberikan kontribusi besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Bali Utara.

Mengacu data Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Buleleng, sejak tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi Buleleng selalu positif.

Bahkan tak pernah lebih rendah dari angka 5,4 persen. Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2015 lalu, dengan  angka 6,12 persen.

Sayangnya pada tahun 2020 lalu, laju pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Pandemi menyebabkan pertumbuhan ekonomi melorot.

Laju pertumbuhan ekonomi Buleleng tercatat minus 5,76 persen. Lebih baik dari laju pertumbuhan ekonomi Bali yang mengalami minus 9,31 persen.

Kepala Bappeda Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan, berdasar proyeksi teknokratis, perekonomian Buleleng akan kembali pulih pada tahun ini.

Diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif 2,89 persen. Gunawan mengatakan perekonomian Buleleng digerakkan oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 22,28 persen dalam distribusi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).

“Kami optimistis sektor ini masih akan memberikan kontribusi yang signifikan. Selain itu ada sektor jasa dan industri pengolahan yang akan berkontribusi.

Sehingga kami optimistis laju pertumbuhan ekonomi akan bergerak ke angka positif,” kata Gunawan saat ditemui di ruang kerjanya.

Sementara sektor pariwisata yang terdiri dari penyediaan akomodasi serta makanan dan minuman, diprediksi belum akan memberikan kontribusi signifikan.

Mengacu data Bappeda, sektor ini sebenarnya ada di peringkat dua distribusi PDRB. Namun pada tahun 2020 lalu, sektor ini mengalami perlambatan karena terpukul dampak pandemi.

Gunawan memperkirakan sektor ini baru akan pulih pada tahun 2022 mendatang. “Tahun ini baru mulai pemulihan. Jadi sektor ini belum akan bergerak signifikan. Tapi kami optimistis pertumbuhan ekonomi akan bergerak positif,” tegasnya. 

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng optimistis kondisi pertumbuhan ekonomi segera pulih pada tahun 2021 ini.

Sempat mengalami kontraksi pada tahun 2020 lalu, kini ekonomi disebut mulai bergerak. Meski sektor pariwisata belum memberikan kontribusi besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Bali Utara.

Mengacu data Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Buleleng, sejak tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi Buleleng selalu positif.

Bahkan tak pernah lebih rendah dari angka 5,4 persen. Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2015 lalu, dengan  angka 6,12 persen.

Sayangnya pada tahun 2020 lalu, laju pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Pandemi menyebabkan pertumbuhan ekonomi melorot.

Laju pertumbuhan ekonomi Buleleng tercatat minus 5,76 persen. Lebih baik dari laju pertumbuhan ekonomi Bali yang mengalami minus 9,31 persen.

Kepala Bappeda Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan, berdasar proyeksi teknokratis, perekonomian Buleleng akan kembali pulih pada tahun ini.

Diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif 2,89 persen. Gunawan mengatakan perekonomian Buleleng digerakkan oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 22,28 persen dalam distribusi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).

“Kami optimistis sektor ini masih akan memberikan kontribusi yang signifikan. Selain itu ada sektor jasa dan industri pengolahan yang akan berkontribusi.

Sehingga kami optimistis laju pertumbuhan ekonomi akan bergerak ke angka positif,” kata Gunawan saat ditemui di ruang kerjanya.

Sementara sektor pariwisata yang terdiri dari penyediaan akomodasi serta makanan dan minuman, diprediksi belum akan memberikan kontribusi signifikan.

Mengacu data Bappeda, sektor ini sebenarnya ada di peringkat dua distribusi PDRB. Namun pada tahun 2020 lalu, sektor ini mengalami perlambatan karena terpukul dampak pandemi.

Gunawan memperkirakan sektor ini baru akan pulih pada tahun 2022 mendatang. “Tahun ini baru mulai pemulihan. Jadi sektor ini belum akan bergerak signifikan. Tapi kami optimistis pertumbuhan ekonomi akan bergerak positif,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/