SINGARAJA – Pasar Banyuasri hasil revitalisasi, dijanjikan beroperasi pada Jumat (26/3) pekan depan.
Perumda Pasar Argha Nayottama memberikan waktu selama sepekan kepada para pedagang untuk berkemas ke pasar baru.
Dirut Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudiarsana mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan jadwal serta skema pengelolaan pasar.
Perusahaan akan melakukan pengundian secara bergelombang mulai Kamis hari ini (18/3). Agus Yudi mengklaim dirinya sudah melakukan sosialisasi pada para pedagang sejak Selasa (9/3) pekan lalu.
Baik itu terkait jadwal kepindahan para pedagang hingga tarif yang akan dibebankan. Sejauh ini para pedagang dapat menerima rencana tersebut.
“Hari Kamis setelah pengundian itu pun sebenarnya sudah bisa masuk ke pasar. Kami beri waktu paling lambat seminggu untuk berkemas-kemas.
Jadi tanggal 26 itu semua pedagang sudah masuk ke pasar baru. Tidak ada lagi yang di pasar darurat,” kata Agus Yudi.
Ia menyatakan, perusahaan sudah melakukan pendataan pada para pedagang. Baik itu pedagang yang kini menempati pasar darurat maupun pasar tumpah.
Seluruh pedagang didorong masuk ke dalam pasar, sesuai dengan peruntukan. Terlebih jumlah lapak yang tersedia di dalam pasar cukup banyak.
Bagaimana dengan tarif harian? Agus Yudi mengatakan tarif yang diberikan terbilang ringan. Itu pun sudah sesuai dengan kesepakatan pemilik bangunan sekaligus pemilik perusahaan, yakni Bupati Buleleng.
Tarif ruko di Jalan Ahmad Yani disebut sebesar Rp 25 ribu, ruko di terminal dan Jalan Lingga sebesar Rp 20 ribu, tarif di jalan Samudra sebesar Rp 15 ribu, los sebesar Rp 5 ribu, kios Rp 7 ribu, dan pasar tumpah senilai Rp 7 ribu.
“Sudah kami sosialisasikan. Sampai tadi pagi pun kami masih sosialisasi. Sudah tidak ada masalah,” tegasnya.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyebut pembangunan pasar sudah melalui proses yang panjang.
Ia mengakui pedagang agak terlambat masuk ke dalam pasar. Sebab pemerintah harus memastikan sejumlah regulasi yang ada. Agar tak menjadi temuan di kemudian hari.
“Saya sudah minta Perumda Pasar lakukan simulasi penempatan pedagang. Supaya semuanya baik, tidak ada masalah.
Semua pedagang saya minta masuk ke zonanya masing-masing, supaya kebersihannya terjaga dan pengelolaan limbahnya tetap baik,” tegasnya.
Sekadar diketahui, revitalisasi Pasar Banyuasri merupakan salah satu proyek prestisius di Buleleng. Revitalisasi pasar itu menelan dana sebanyak Rp 159,5 miliar. Pasar itu kini menampung 116 kios, 92 ruko, dan 804 lapak pedagang.