RadarBali.com – Banyaknya perusahaan daerah (Perusda) milik Pemprov Bali yang tidak produktif membuat Komisi II DPRD Bali prihatin.
Ketua Komisi II DPRD Bali, I Ketut Suwandhi, mengatakan semestinya Perusda di Bali mencontoh Perusda di Surabaya yang sangat kreatif dalam membuat usaha.
Perusda di Surabaya memiliki banyak usaha seperti hotel, jalan, dan perkebunan. Sementara di Bali, Perusda belum banyak menghasilkan pendapatan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Perusda di Bali sekarang hanya menjalankan warisan program sebelumnya yang juga tidak maksimal. Tapi, apapun itu yang namanya halangan harus menjadi tantangan,” kata Suwandhi, kemarin (26/9).
Ditegaskan Suwandhi, Perusda ke depan harus bisa diandalkan untuk mendukung pemasukan PAD agar lebih besar.
Karena itu, pemimpin Perusda harus lebih kreatif dan inovatif. Suwandhi tidak menutup kemungkinan jika Perusda butuh tambahan anggaran dan bantuan fasilitas.
Kemungkinan Perusda disuntik penyertaan modal seperti halnya PT. Jamkrida Bali Mandara pun sangat terbuka.
Semua tergantung dari program dan usulan yang diajukan Perusda kepada Komisi II. Selanjutnya, program dan usulan itu akan dievaluasi lalu direkomendasikan kepada Pansus Ranperda APBD 2018 DPRD Bali.
“Tergantung program dan usulan, kami dukung yang jadi skala prioritas. Dalam rapat kerja nanti, apapun yang kami putuskan pasti ada evaluasi. Mungkin ada penambahan atau pengurangan,” jelas politisi berjuluk Jenderal Kota itu.
Ditambahkan, Perusda wajib menjadi andalan karena kondisi perekonomian yang tengah lesu.
Menurunnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor, mau tidak mau berpengaruh pada PAD. Itu sebabnya, pemerintah daerah diminta berinovasi untuk menggali PAD dari sumber-sumber lain.