MATARAM – Sebagai destinasi wisata yang ada di Indonesia, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat dukungan dan perhatian dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di Pulau Seribu Masjid ini kepada wisatawan pada saat datangnya bulan Ramadan.
Bentuk dukungan dan perhatian Kemenpar tersebut diwujudkan dalam sebuah kegiatan yang dikemas berupa bimbingan teknis (Bimtek) untuk menyusun paket tour Ramadan di Pulau Lombok.
Kegiatan bimtek ini digelar selama dua hari, 30 – 31 Mei 2018 di Hotel Lombok Astoria, Kota Mataram. Dan dihadiri oleh pelaku industri pawisata NTB, diantaranya PHRI, ASITA, INCCA, HPI, GENPI serta jurnalis pariwisata.
Turut hadir sebagai pembicara dalam bimtek tersebut, Assisten Deputi (Asdep) Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Staf Ahli Kemenpar Wisnu Budi Sulaeman, Dosen Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok Farid Said serta Ketua Assoasasi Tiketing Indonesia (Astindo) NTB Awanadhi Aswinabawa.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohhamad Faozal menyatakan, bimtek ini merupakan rangkaian dari Pesona Khazanah Ramadan yang di gelar oleh Pemprov NTB dan Dispar NTB.
Menurutnya, bimtek ini mempunyai maksud untuk membekali pelaku industri pariwisata NTB dalam menyusun program di bulan Ramadan yang bertujuan untuk menarik minat wisatawan datang ke Pulau Lombok, NTB. Pasalnya, pada bulan Ramadan biasanya orang enggan berpergian atau berwisata.
“Ini merupakan sebuah terobosan langkah untuk mendatangkan wisatawan ke Lombok selama bulan Ramadan”, katanya, saat jumpai wartawan pada acara Bimtek, di Mataram, Rabu (30/5) kemarin.
Dikatakan Faozal, saat wisatawan datang ke Lombok pada Ramadan, mereka sudah tidak kebingungan untuk mengatur jadual perjalanan wisata mereka, karena sudah ditawarkan paket perjalanan wisata saat Ramadan oleh travel agen.
Faozal menilai, penyusunan program paket wisata di bulan Ramadan ini sangat perlu dilakukan, guna mempertegas branding Lombok sebagai Halal Destination dan Honeymoon Destination.
“Apa yang dibahas dalam bimtek ini, diharapkan bisa diterapkan pada bulan Ramadan tahun depan, dan jika memungkinkan langsung diterapkan pada Ramadan tahun ini”, ucap Faozal. (dan)