DENPASAR – Menginjak usia ke-36, Universitas Terbuka (UT) Denpasar semakin matang melangkah dalam pengembangan Pendidikan Jarak Jauh.
UT sekaligus menjadi pionir dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) di Indonesia.
Pengalaman yang telah dimiliki UT selama 36 tahun dalam pengembangan PTTJJ, memberikan kepercayaan bagi mitra, baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk tetap menjalin kerjasama.
Dengan mengemban misi yang mulia yaitu pemerataan akses pendidikan tinggi, UT tidak hanya menjangkau mahasiswanya di seluruh pelosok Indonesia, tetapi juga menjangkau luas mahasiswa di luar negeri.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Dies Natalis ke-36 ini memiliki keunikan yaitu rangkaian kegiatan Dies Natalis UT Ke-36 dilakukan secara daring guna meminimalkan interaksi tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya melaui daring, Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. mengucapkan terima kasihnya kepada berbagai pihak dan mitra yang telah mendukung dan mengiringi perjalanan UT.
Dalam sambutannya secara daring, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Ia mengucapkan selamat atas peran serta UT selama 36 tahun dalam pengembangan PJJ di Indonesia.
Berbekal pengalaman, UT diakuinya telah memberikan akses pendidikan tinggi dari kota hingga pelosok di tanah air guna peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.
Satu tokoh lainnya yang hadir secara virtual dalam Dies Natalis ini adalah Staf Khusus Wakil Presiden Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, Ak., M.Si., Ph.D.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi periode 2014-2019 tersebut berkesempatan memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada UT atas pencapaian 36 tahun mengembangkan PTTJJ di Indonesia.
Dalam kesempatan ini pula, Rektor UT Prof. Ojat Darojat., M.Bus., Ph.D. memberikan penghargaan kepada Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, Ak., M.Si., Ph.D. sebagai Tokoh Pendidikan Jarak Jauh.
Penghargaan diberikan karena Prof. Nasir dinilai banyak berperan dan memberikan dukungan terhadap kiprah UT untuk mendukung program pemerintah yaitu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.
Dalam kesempatan lain ketika masih menjabat sebagai menteri, Prof. Nasir juga menargetkan UT agar mencapai 1 juta mahasiswa
sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat mengenyam pendidikan tinggi dengan biaya yang terjangkau dan berkualitas. (rba)