SUMBAWA– Membangun pariwisata di Sumbawa tentu tidak instan, tidak hari ini kita promosi kemudian hari Ini juga akan ada hasilnya.
Sebab pariwista itu membutuhkan sebuah proses yang panjang. Hal tersebut diungkapkan Lalu Mohhamad Faozal, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), saat sambutan pembukaan Festival Semalam Dalam Loka, di Sumbawa Besar, Jum’at malam lalu (06/03).
Dijelaskan Faozal, saat membangun pariwisata di Pulau Lombok pada tahun 2008, diawal masa pemerintahan Gubernur NTB, TGH.
Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), Lombok hanya menargetkan 540 ribu kunjungan. Ketika itu NTB dianonimkan nasib tergantung Bali, begitu tidak confidentnya Lombok menghadapi pasar pariwisata saat itu.
“Kita terus berupaya dengan berbagai terobosan-terobosan untuk bisa bersaing di pasar pariwisata saat itu, hingga pada tahun 2012 kita gagas Visit Lombok Sumbawa. Kita mencoba dengan target satu juta wisatawan, dan target itupun bisa tercapai juga”, ucapnya.
Faozal menambahkan menjual pariwisata di Lombok dan Sumbawa tidak bisa dilakukan dalam satu sisi saja, tetapi harus satu paket Lombok-Sumbawa.
Sebab Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok mempunyai karakter juga keunikan masing-masing yang menjadi daya tarik dalam mendatangkan wisatawan.
“Branding itu penting!. Karena itu Lombok kita branding dengan Friendly Lombok dan Sumbawa kita branding dengan The Passionate Sumbawa. Hal ini dapat diartikan sebagai janji pasar kita kepada wisatawan baik asing maupun domestik”, paparnya. (dan)