DENPASAR – Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat, Dinas Kesehatan (Diskes) Bali menggelar Pertemuan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Bali, Kamis (19/4) kemarin.
Kegiatan yang dihadiri oleh Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, ini diikuti seluruh Diskes se-Bali dan Direktur RSUD kabupaten/kota, juga lintas instansi.
Kadiskes Bali Ketut Suarjaya mengatakan melalui kegiatan ini peserta diajak mengupayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) menjadi prioritas, namun di di balik itu ada tiga prirotas kasus yang sangat diperhatikan,
diantaranya TBC dimana Indonesia berada pada posisi kedua menurut World Health Organization (WHO), kemudian stanting dimana Bali juga banyak kasus dari ibu hamil yang kekurangan gizi dan berdampak pada kelahiran anak. Selain itu kasus imunisasi.
“Pencegahan dan pendekatan terus kami lakukan untuk mencegah tiga masalah yang menjadi prioritas ini. Sementara imunisasi, kami sudah bergerak tetapi masih ada kasus-kasus infeksi terutama di Bali. Dan melalui kegiatan ini secara umum membahas soal program kesehatan dan evaluasi,” jelas Suarjaya.
“Dengan kegiatan ini kami berharap semua tim semakin agresif lagi sehingga semua kasus bisa kita hadapi, dan masyarakat juga kami imbau untuk tetap menjaga hidup sehat. Sehat itu tidak sulit, maka itu kita mengimbau agar masyarakat meningkatkan kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat,” harapnya.
Turut hadir Arianti Anaya, Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT dengan materi kebijakan dan strategi Daerah Bali dalam eliminasi TBC, pencegahan stunting dan peningkatan cakupan mutu imunisasi serta penuntasan target RPJMD, dan juga Elizabeth Jane Soepardi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ).