26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 2:40 AM WIB

Komitmen Kurangi Sampah Plastik, Danone-Aqua Produksi Botol Daur Ulang

SEMINYAK – Pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Danone-Aqua, meluncurkan kemasan botol plastik 100 persen hasil daur ulang yang produknya kembali dapat di daur ulang.

Director Sustainable Development Danone-Aqua Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan, inisiatif ini sebagai kontribusi kongkrit mendukung upaya pemerintah mengurangi sampah plastik di lautan sampai 70 persen pada tahun 2025 nanti.

Menurut Karyanto, ini merupakan bagian dari implementasi komitmen #BijakBerplastik yang diluncurkan perusahaan ini pada pertengahan 2018 lalu.

“Komitmen ini fokus pada tiga pilar untuk menjawab tantangan sampah plastik di Indonesia. Yaitu, pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah,

edukasi konsumen dan inovasi produk,” sebut Karyanto didampingi Marketing Manajer Danone-Aqua, Jeffri Ricardo, dalam konferensi pers di W Hotel Siminyak, Kuta, kemarin (15/2).

Dengan demikian pihaknya ikut mempromosikan kolaborasi lintas sektoral untuk bersama-sama menemukan solusi persoalan sampah plastik yang kian pelik.

Di Bali dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia sambungnya, produksi botol daur ulang sudah dimulai sejak tahun 2010 silam.

“Di Bali pengumpulan botol bekas dan daur ulang sementara ini ada dua tempat, yaitu di Denpasar dan Lepang, Kabupaten Klungkung,” katanya.

Sejauh ini sebutnya, baru mampu mengumpulkan dan mendaur ulang dengan volume 5 hingga 6 ton per tahun.

“Jadi botol bekas itu kami olah kembali sebagai bahan baku produksi botol, sehingga tidak menggunakan lagi bijih plastik baru,” tukasnya.

Dikatakan pula, selain Bali daerah lainnya yang telah melakukan proses daur ulang yakni,  Tangerang, Bekasi, Jakarta, dan Bandung.

Dari semuanya total sementara ini pihaknya sudah mampu mengumpulkan 12 ribu ton botol bekas per tahun untuk di daur ulang. Bahkan kemasan baru dapat terurai kembali menjadi tanah.

“Ambisi kami di 2025 nanti sudah bisa 100 persen recycle dengan target minimal 25 persen. Nah, sekarang ini inovasi produk botol tanpa label, dimana logo nempel di kemasan,” tambah Karyanto.

Sementara itu, Direktur PT Tirta Investama (Danone-Aqua) Corine Tap, menegaskan, tantangan pengelolaan sampah plastik saat ini menjadi masalah bersama.

“Kami akan terus melangkah dimulai dari usaha yang lebih berkelanjutan untuk memulihkan lingkungan dari plastik, baik di darat dan air serta edukasi kampanye daur ulang secara nasional,” tegasnya.

Karena itu pihaknya melakukan desain ulang kemasan dari model linier ke model melingkar. Artinya kata dia, botol-botol yang dibuang menjadi sumber atau bahan baku untuk digunakan kembali.

“Kami berharap ini dapat menjawab solusi untuk menyeimbangkan kebutuhan hidrasi sehat dan menjaga lingkungan,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Bali, I Dewa Gede Surahadi, menambahkan,

keterlibatan aktif para pelaku bisnis dalam pengurangan sampah plastik sangat penting untuk menciptakan ekonomi sirkuler.

“Ini agar bisa memberikan nilai tambah pada setiap rantai pasokan,” imbuhnya. 

SEMINYAK – Pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Danone-Aqua, meluncurkan kemasan botol plastik 100 persen hasil daur ulang yang produknya kembali dapat di daur ulang.

Director Sustainable Development Danone-Aqua Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan, inisiatif ini sebagai kontribusi kongkrit mendukung upaya pemerintah mengurangi sampah plastik di lautan sampai 70 persen pada tahun 2025 nanti.

Menurut Karyanto, ini merupakan bagian dari implementasi komitmen #BijakBerplastik yang diluncurkan perusahaan ini pada pertengahan 2018 lalu.

“Komitmen ini fokus pada tiga pilar untuk menjawab tantangan sampah plastik di Indonesia. Yaitu, pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah,

edukasi konsumen dan inovasi produk,” sebut Karyanto didampingi Marketing Manajer Danone-Aqua, Jeffri Ricardo, dalam konferensi pers di W Hotel Siminyak, Kuta, kemarin (15/2).

Dengan demikian pihaknya ikut mempromosikan kolaborasi lintas sektoral untuk bersama-sama menemukan solusi persoalan sampah plastik yang kian pelik.

Di Bali dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia sambungnya, produksi botol daur ulang sudah dimulai sejak tahun 2010 silam.

“Di Bali pengumpulan botol bekas dan daur ulang sementara ini ada dua tempat, yaitu di Denpasar dan Lepang, Kabupaten Klungkung,” katanya.

Sejauh ini sebutnya, baru mampu mengumpulkan dan mendaur ulang dengan volume 5 hingga 6 ton per tahun.

“Jadi botol bekas itu kami olah kembali sebagai bahan baku produksi botol, sehingga tidak menggunakan lagi bijih plastik baru,” tukasnya.

Dikatakan pula, selain Bali daerah lainnya yang telah melakukan proses daur ulang yakni,  Tangerang, Bekasi, Jakarta, dan Bandung.

Dari semuanya total sementara ini pihaknya sudah mampu mengumpulkan 12 ribu ton botol bekas per tahun untuk di daur ulang. Bahkan kemasan baru dapat terurai kembali menjadi tanah.

“Ambisi kami di 2025 nanti sudah bisa 100 persen recycle dengan target minimal 25 persen. Nah, sekarang ini inovasi produk botol tanpa label, dimana logo nempel di kemasan,” tambah Karyanto.

Sementara itu, Direktur PT Tirta Investama (Danone-Aqua) Corine Tap, menegaskan, tantangan pengelolaan sampah plastik saat ini menjadi masalah bersama.

“Kami akan terus melangkah dimulai dari usaha yang lebih berkelanjutan untuk memulihkan lingkungan dari plastik, baik di darat dan air serta edukasi kampanye daur ulang secara nasional,” tegasnya.

Karena itu pihaknya melakukan desain ulang kemasan dari model linier ke model melingkar. Artinya kata dia, botol-botol yang dibuang menjadi sumber atau bahan baku untuk digunakan kembali.

“Kami berharap ini dapat menjawab solusi untuk menyeimbangkan kebutuhan hidrasi sehat dan menjaga lingkungan,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Bali, I Dewa Gede Surahadi, menambahkan,

keterlibatan aktif para pelaku bisnis dalam pengurangan sampah plastik sangat penting untuk menciptakan ekonomi sirkuler.

“Ini agar bisa memberikan nilai tambah pada setiap rantai pasokan,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/