32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 16:18 PM WIB

70 Sampai 80 Persen Anak Terlambat Bicara, Awas Mom Ya…

DENPASAR – Keterlambatan bicara jadi salah satu gangguan perkembangan anak yang banyak terjadi belakangan ini.

Padahal, kemampuan bicara dan bahasa penentu perilaku dan kecerdasan anak di masa depan. Hal itu disampaikan ahli psikologi RS Sanglah Lily Puspa Palupi Sutaryo.

Menurutnya, gangguan bicara dan bahasa pada anak dapat dicegah bila orangtua jeli mengamati perkembangan anak.

Terutama pada usia krusial dua tahun pertama. Karena otak anak berkembang hingga 80 persen pada usia 2 tahun dan 95 persen pada umur enam tahun.

“Di RS Sanglah 70 sampai 80 persen anak mengalami kasus keterlambatan bicara. Sisa anak dengan kasus keterbatasan khusus dan hiperaktif. Keterlambatan bicara biasanya terjadi pada anak dengan usia 2 sampai 3 tahun,” jelasnya.

Menurut Lily, yang menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara karena kurang stimulasi dari orang tua.

Orang tua lebih senang anaknya diam ketimbang ada aktivitas yang dilakukan oleh anak. Padahal, anak yang diam lebih bahaya.

Sedangkan anak yang hiperaktif pun lebih bahaya. Disini penting orang tua memahami perkembangan buah hatinya.

“Perkembangan anak dalam keterlambatan bicara banyak faktor yang mempengaruhi. Dari kasus yang kami tangani sebagai besar karena faktor

orang tua yang menitipkan anak kepada suster dan dititipkan kepada nenek dan kakeknya. Selain itu juga pengaruh gadget anak lebih banyak diberikan handpone daripada diberikan aktivitas lainnya,” terangnya.

DENPASAR – Keterlambatan bicara jadi salah satu gangguan perkembangan anak yang banyak terjadi belakangan ini.

Padahal, kemampuan bicara dan bahasa penentu perilaku dan kecerdasan anak di masa depan. Hal itu disampaikan ahli psikologi RS Sanglah Lily Puspa Palupi Sutaryo.

Menurutnya, gangguan bicara dan bahasa pada anak dapat dicegah bila orangtua jeli mengamati perkembangan anak.

Terutama pada usia krusial dua tahun pertama. Karena otak anak berkembang hingga 80 persen pada usia 2 tahun dan 95 persen pada umur enam tahun.

“Di RS Sanglah 70 sampai 80 persen anak mengalami kasus keterlambatan bicara. Sisa anak dengan kasus keterbatasan khusus dan hiperaktif. Keterlambatan bicara biasanya terjadi pada anak dengan usia 2 sampai 3 tahun,” jelasnya.

Menurut Lily, yang menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara karena kurang stimulasi dari orang tua.

Orang tua lebih senang anaknya diam ketimbang ada aktivitas yang dilakukan oleh anak. Padahal, anak yang diam lebih bahaya.

Sedangkan anak yang hiperaktif pun lebih bahaya. Disini penting orang tua memahami perkembangan buah hatinya.

“Perkembangan anak dalam keterlambatan bicara banyak faktor yang mempengaruhi. Dari kasus yang kami tangani sebagai besar karena faktor

orang tua yang menitipkan anak kepada suster dan dititipkan kepada nenek dan kakeknya. Selain itu juga pengaruh gadget anak lebih banyak diberikan handpone daripada diberikan aktivitas lainnya,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/