26.1 C
Jakarta
18 September 2024, 1:08 AM WIB

Menengok Persiapan KONI Buleleng Jelang Porprov Bali 2022

Tim Definitif Diumumkan Agustus, Lirik Potensi Atlet Pelatnas

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng berambisi mempertahankan peringkat ketiga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022. Sejumlah persiapan mulai dilakukan. Apa saja?

 

Eka Prasetya, Buleleng

 

PULUHAN atlet tampak memadati GOR Jinengdalem di areal kampus Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha (FOK Undiksha). Mereka harus bersiap mengikuti tes fisik.

 

Tes fisik yang dilakukan pada Minggu (24/7) lalu itu, merupakan tes fisik kedua yang harus dilakoni para atlet. Sebelumnya mereka telah mengikuti tes fisik tahap pertama pada Maret lalu. Hasil tes fisik tahap pertama dan kedua, akan menjadi acuan KONI Buleleng dalam menyiapkan kontingen pada Porprov Bali 2022.

 

Pada Porpov tahun ini, KONI Buleleng menyiapkan strategi yang berbeda. KONI berencana memboyong kontingen yang kecil, namun berprestasi. Hasil tes fisik melalui metode sport science akan menjadi utama. Faktor lain, seperti prestasi dan perkembangan teknik atlet, juga turut dipertimbangkan.

 

Ketua KONI Buleleng Ketut Wiratmaja mengungkapkan, sejak jauh-jauh hari KONI Buleleng telah menyampaikan pada pengurus cabang olahraga, bahwa KONI Buleleng akan mengirimkan tim kecil. Bila hasil tes fisik mereka tak kunjung berkembang dan tak menunjukkan hasil menjanjikan, maka nama atlet akan dicoret dari tim.

 

Saat ini tercatat ada 743 orang atlet yang masuk dalam tim bayangan. “Proyeksi kami mungkin sekitar 400-an orang atlet yang masuk dalam tim definitive. Hasilnya akan kami pelajari dan tim definitive akan kami umumkan pada pertengahan Agustus nanti,” katanya.

 

Selain atlet-atlet dari tes fisik, saat ini KONI Buleleng berencana merekrut atlet-atlet lain yang kini tergabung dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Tercatat ada beberapa nama yang kini berada di Pelatnas. Diantaranya Komang Ayu Cahya Dewi dari cabor bulu tangkis, Desak Made Rita Kusuma Dewi dari cabor panjat tebing, serta Luh Mas Sri Diana Wati dari cabor muaythai.

 

Ia mengaku telah meminta pengurus cabang olahraga menyurati ketua pelatnas, untuk meminta izin menggunakan atlet-atlet itu pada ajang Porprov. “Pengurus cabor masing-masing sudah berkomunikasi secara lisan dan sudah kami instruksikan agar bersurat resmi ke pelatnas. Mudah-mudahan ada izin dari pelatnas,” katanya.

 

Sementara itu Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Buleleng, Wahjoedi mengatakan, pihaknya akan segera menyurati pelatnas panjat tebing. Ia mengaku tak bisa menjanjikan atlet panjat tebing Desak Rita akan bertanding pada ajang Porprov Bali.

 

“Meskipun atlet kami di Buleleng, tapi kami tidak bisa menjanjikan. Keputusan itu ada di pelatnas. Tentu ada pertimbangan-pertimbangan dari tim pelatih di sana. Karena program latihan atlet-atlet di sana sudah disiapkan untuk kejuaran-kejuaraan nasional dan internasional,” ujarnya.

 

Sekadar diketahui, pada Porprov 2019 lalu, KONI Buleleng berhasil bertengger di peringkat ketiga perolehan medali. Saat itu Buleleng mengumpulkan 55 keping medali emas, 52 keping medali perak, dan 82 keping medali perunggu. (*)

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng berambisi mempertahankan peringkat ketiga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022. Sejumlah persiapan mulai dilakukan. Apa saja?

 

Eka Prasetya, Buleleng

 

PULUHAN atlet tampak memadati GOR Jinengdalem di areal kampus Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha (FOK Undiksha). Mereka harus bersiap mengikuti tes fisik.

 

Tes fisik yang dilakukan pada Minggu (24/7) lalu itu, merupakan tes fisik kedua yang harus dilakoni para atlet. Sebelumnya mereka telah mengikuti tes fisik tahap pertama pada Maret lalu. Hasil tes fisik tahap pertama dan kedua, akan menjadi acuan KONI Buleleng dalam menyiapkan kontingen pada Porprov Bali 2022.

 

Pada Porpov tahun ini, KONI Buleleng menyiapkan strategi yang berbeda. KONI berencana memboyong kontingen yang kecil, namun berprestasi. Hasil tes fisik melalui metode sport science akan menjadi utama. Faktor lain, seperti prestasi dan perkembangan teknik atlet, juga turut dipertimbangkan.

 

Ketua KONI Buleleng Ketut Wiratmaja mengungkapkan, sejak jauh-jauh hari KONI Buleleng telah menyampaikan pada pengurus cabang olahraga, bahwa KONI Buleleng akan mengirimkan tim kecil. Bila hasil tes fisik mereka tak kunjung berkembang dan tak menunjukkan hasil menjanjikan, maka nama atlet akan dicoret dari tim.

 

Saat ini tercatat ada 743 orang atlet yang masuk dalam tim bayangan. “Proyeksi kami mungkin sekitar 400-an orang atlet yang masuk dalam tim definitive. Hasilnya akan kami pelajari dan tim definitive akan kami umumkan pada pertengahan Agustus nanti,” katanya.

 

Selain atlet-atlet dari tes fisik, saat ini KONI Buleleng berencana merekrut atlet-atlet lain yang kini tergabung dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Tercatat ada beberapa nama yang kini berada di Pelatnas. Diantaranya Komang Ayu Cahya Dewi dari cabor bulu tangkis, Desak Made Rita Kusuma Dewi dari cabor panjat tebing, serta Luh Mas Sri Diana Wati dari cabor muaythai.

 

Ia mengaku telah meminta pengurus cabang olahraga menyurati ketua pelatnas, untuk meminta izin menggunakan atlet-atlet itu pada ajang Porprov. “Pengurus cabor masing-masing sudah berkomunikasi secara lisan dan sudah kami instruksikan agar bersurat resmi ke pelatnas. Mudah-mudahan ada izin dari pelatnas,” katanya.

 

Sementara itu Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Buleleng, Wahjoedi mengatakan, pihaknya akan segera menyurati pelatnas panjat tebing. Ia mengaku tak bisa menjanjikan atlet panjat tebing Desak Rita akan bertanding pada ajang Porprov Bali.

 

“Meskipun atlet kami di Buleleng, tapi kami tidak bisa menjanjikan. Keputusan itu ada di pelatnas. Tentu ada pertimbangan-pertimbangan dari tim pelatih di sana. Karena program latihan atlet-atlet di sana sudah disiapkan untuk kejuaran-kejuaraan nasional dan internasional,” ujarnya.

 

Sekadar diketahui, pada Porprov 2019 lalu, KONI Buleleng berhasil bertengger di peringkat ketiga perolehan medali. Saat itu Buleleng mengumpulkan 55 keping medali emas, 52 keping medali perak, dan 82 keping medali perunggu. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/