31.2 C
Jakarta
27 April 2024, 10:40 AM WIB

Unik, Manfaatkan Koran Bekas untuk Desain Panggung

RadarBali.com – Festival Seni Pelajar Jembrana 2017 yang diselenggarakan komunitas kertas budaya Jembrana, menampilkan hal berbeda dari segi desain panggung untuk pertunjukan dan lomba kesenian pelajar.

Kertas koran bekas menjadi setting panggung utama festival di Mendopo Kesari, Negara, sehingga cukup menyedot perhatian.

Gedung serbaguna milik Pemkab Jembrana ini sebagaimana umumnya gedung-gedung sejenis di Bali, space panggungnya penuh dengan ukiran-ukiran khas Bali.

Hal ini mengesankan dari pementasan ke pementasan, panggungnya monoton. Sehingga panggung Mendopo Kesari yang penuh ukiran ditutup total dengan layar koran bekas oleh panitia agar ada kesan berbeda setiap harinya.

”Biar tidak monoton saja, setiap ada pentas disetting ulang,” kata Wayan Udiyana, penggagas festival seni pelajar Jembrana kemarin.

Menurutnya, memilih koran bekas bukan semata untuk meminimalisir biaya setting panggung dengan memanfaatkan barang bekas dan murah tapi hasilnya tidak murahan.

Lebih dari itu, bertujuan untuk mewujudkan panggung pertunjukan dengan konsep seni instalasi. Disamping itu, setting panggung dengan koran bekas tersebut sebagai bentuk kreatifitas dari panitia yang rata-rata masih pelajar.

“Kami ingin menciptakan suasana lebih kreatif, tidak monoton dan lebih netral untuk beberapa jenis pementasan,” pungkasnya. 

RadarBali.com – Festival Seni Pelajar Jembrana 2017 yang diselenggarakan komunitas kertas budaya Jembrana, menampilkan hal berbeda dari segi desain panggung untuk pertunjukan dan lomba kesenian pelajar.

Kertas koran bekas menjadi setting panggung utama festival di Mendopo Kesari, Negara, sehingga cukup menyedot perhatian.

Gedung serbaguna milik Pemkab Jembrana ini sebagaimana umumnya gedung-gedung sejenis di Bali, space panggungnya penuh dengan ukiran-ukiran khas Bali.

Hal ini mengesankan dari pementasan ke pementasan, panggungnya monoton. Sehingga panggung Mendopo Kesari yang penuh ukiran ditutup total dengan layar koran bekas oleh panitia agar ada kesan berbeda setiap harinya.

”Biar tidak monoton saja, setiap ada pentas disetting ulang,” kata Wayan Udiyana, penggagas festival seni pelajar Jembrana kemarin.

Menurutnya, memilih koran bekas bukan semata untuk meminimalisir biaya setting panggung dengan memanfaatkan barang bekas dan murah tapi hasilnya tidak murahan.

Lebih dari itu, bertujuan untuk mewujudkan panggung pertunjukan dengan konsep seni instalasi. Disamping itu, setting panggung dengan koran bekas tersebut sebagai bentuk kreatifitas dari panitia yang rata-rata masih pelajar.

“Kami ingin menciptakan suasana lebih kreatif, tidak monoton dan lebih netral untuk beberapa jenis pementasan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/