28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:13 AM WIB

Ingatkan Hubungan Terlarang, Rilis Single Mengkeb

SUKSES dengan single pertamanya berjudul mejangeran, Kroncong Jancuk, kembali menelurkan single keduanya berjudul Mengkeb.

 

Meski mengaku sedikit pesimistis karena peminat musik keroncong di Bali yang masih rendah, mereka tetap berharap karya-karyanya dapat diterima oleh masyarakat luas.

 

Seperti disampaikan sang gitaris, Gede Phaii.

 

Ditemui Jawa Pos Radar Bali beberapa waktu lalu, Phaii berharap, single kedua ini bisa diterima masyrakat.

 “Kami sebenarnya pesimistis dengan karya-karya kami bisa di terima.

Karena bisa dibilang kami keluar pasar musik, sekarang kan lagi jamannya yang sedih-sedih romantis. Dan musik keroncong di Bali belum begitu peminatnya,” ujarnya.

 

Namun begitu, untuk memberi warna baru, band yang beranggotakan Ngurah Ngodel (kendang) Diah (vocal), Gus Bajra (aerophone), Yoga Tomcat (ukulele cak) Eka Panjul (ukulele cuk) Gede Phaii (gitar), Mang Pur (bass), Eka Saputra (drum) dan Ngurah Godel (kendang) tetap ingin terus berkarya.

 

Diceritakan, di single keduanya, Phaii menjelaskan single mengkeb ini menceritakan tentang dua pasangan yang saling mencintai, dan berharap hubungan mereka tidak diketahui oleh pasangan mereka masing-masing.

“Pesannya , agar mereka yang mendengarkan lagu ini tidak melakukan hubungan terlarang seperti yang ada dalam lagu ini,” ujarnya.

 

Yang membedakan dari mejangeran, dalam single band yang berdiri pada Desember 2017 ini, Diah (vocalis), tidak bernyanyi sendiri tapi duet dengan Gede Phaii yang sekaligus menciptakan lagu ini.

SUKSES dengan single pertamanya berjudul mejangeran, Kroncong Jancuk, kembali menelurkan single keduanya berjudul Mengkeb.

 

Meski mengaku sedikit pesimistis karena peminat musik keroncong di Bali yang masih rendah, mereka tetap berharap karya-karyanya dapat diterima oleh masyarakat luas.

 

Seperti disampaikan sang gitaris, Gede Phaii.

 

Ditemui Jawa Pos Radar Bali beberapa waktu lalu, Phaii berharap, single kedua ini bisa diterima masyrakat.

 “Kami sebenarnya pesimistis dengan karya-karya kami bisa di terima.

Karena bisa dibilang kami keluar pasar musik, sekarang kan lagi jamannya yang sedih-sedih romantis. Dan musik keroncong di Bali belum begitu peminatnya,” ujarnya.

 

Namun begitu, untuk memberi warna baru, band yang beranggotakan Ngurah Ngodel (kendang) Diah (vocal), Gus Bajra (aerophone), Yoga Tomcat (ukulele cak) Eka Panjul (ukulele cuk) Gede Phaii (gitar), Mang Pur (bass), Eka Saputra (drum) dan Ngurah Godel (kendang) tetap ingin terus berkarya.

 

Diceritakan, di single keduanya, Phaii menjelaskan single mengkeb ini menceritakan tentang dua pasangan yang saling mencintai, dan berharap hubungan mereka tidak diketahui oleh pasangan mereka masing-masing.

“Pesannya , agar mereka yang mendengarkan lagu ini tidak melakukan hubungan terlarang seperti yang ada dalam lagu ini,” ujarnya.

 

Yang membedakan dari mejangeran, dalam single band yang berdiri pada Desember 2017 ini, Diah (vocalis), tidak bernyanyi sendiri tapi duet dengan Gede Phaii yang sekaligus menciptakan lagu ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/