DENPASAR- Wakil Direktur Intelkam Polda Bali, AKBP Dwi Wahyudi menengarai, ada gerakan – gerakan yang muncul untuk menggagalkan agenda Annual Metting International Monetery Fund-World Bank (IMF-WB) 8 – 14 Oktober 2018.
Menurutnya, gerakan ini cenderung ingin mengganggu stabilitas sehingga gagal berlangsungnya agenda IMF ini.
“Sudah muncul gerakan – gerakan ingin menggagalkan agenda IMF ini,” jelasnya, Kamis (4/10).
Meski demikian, dia yakin itu hanya gertak yang tidak akan benar – benar ada aksi yang serius untuk menggagalkan.
Tetapi dengan kondisi ini, jelas mulai ada pertanyaan – pertanyaan dari pihak penyelenggara khususnya panitia dari luar Indonesia, yang tidak mengetahui persis kondisi nyata di Bali.
“Ini yang sulit harus diyakinkan. Bahkan Gempa dan Tsunami di Sulteng saja, membuat mereka di Bali takut.
Padahal posisinya sangat jauh. Ini yang terus diyakinkan, termasuk oleh Bapak Kapolda Bali,” imbuhnya
Untuk itu, guna mengantisipasi adanya gerakan-gerakan itu, Dwi Wahyudi berharap agar semua pihak ikut mewujudkan kondisi ini.
Memang sudah mulai agenda politik Pileg dan Pilpres berjalan.
Selama masih ada agenda besar IMF di Bali, agar tidak ada gerakan untuk pengerakan masa politik.
Seluruh jajaran Parpol untuk sama – sama mebuat komitmen untuk menjaga Bali kondusif.
“Silakan setelah acara, laksanakan agenda politik, dalam proses kontestasi untuk Pileg dan Pilpres,” tukasnya.