GIANYAR – I Wayan Rinda, 61, asal Banjar Tangkup, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, diduga terperosok ke dalam jurang saat menyabit rumput, Kamis (6/8) lalu.
Kerabat korban menemukan Rinda dalam keadaan tak bernyawa di dasar jurang yang terdapat aliran sungai. Jasad kakek lalu dievakuasi melewati jurang.
Menurut informasi, Kamis (6/8) sekitar pukul 14.00, korban pergi meninggalkan rumah. Korban bermaksud untuk menyabit rumput.
Lokasi menyabit rumput di sekitar jurang di sebelah timur rumah korban. Hingga pukul 18.00, korban belum kembali ke rumah.
Pihak keluarga pun mencari korban di sekitar tempat menyabit. Dalam pencarian, kerabat menemukan topi dan karung plastik yang berisi rumput hasil sabitan.
Namun, kerabatnya tidak menemukan korban. Belakangan kerabat korban menemukan jejak longsoran di sebelah timur hasil sabitan.
Jejak longsoran tersebut mengarah ke jurang. Kerabat korban curiga jika korban terperosok ke bawah jurang.
Melihat petunjuk tersebut, pihak keluarga bergegas turun menyusuri jurang untuk mencari korban.
Sekitar pukul 18.30, korban ditemukan di tengah sungai di atas bebatuan. Posisi tubuhnya terlentang.
Kepala korban mengarah ke sebelah utara. Sempat dilakukan pengecekan denyut nadi dan pernapasan dari hidung korban.
Namun, diketahui korban sudah tidak bernapas dan tidak ada denyut nadi dengan kondisi korban mengalami luka di telinga sebelah kanan dan dari hidung serta telinga sebelah kanan mengeluarkan darah.
Selanjutnya korban dievakuasi menuju rumah korban oleh keluarga dan dibantu masyarakat setempat.
Kanitreskrim Polsek Tegallalang Ipda Wayan Jiwahyudi seizin Kapolsek Tegallalang membenarkan kejadian tersebut.
Setibanya di rumah korban, sekitar pukul 20.30 korban diperiksa oleh petugas medis dari Puskesmas Pembantu Desa Pupuan.
Hasil pemeriksaan luar oleh petugas medis yang dilakukan oleh bidan Puskesmas, di tubuh korban terdapat sejumlah luka.
Di antaranya pupil melebar, terdapat luka pada leher sebelah kanan, keluar darah pada hidung dan telinga. Serta mayat diperkirakan sudah meninggal 4 jam sebelumnya.
“Terkait dengan peristiwa tersebut, keluarga korban sudah menerima peristiwa itu adalah sebuah musibah dan menolak
untuk dilakukan otopsi. Serta tidak akan menuntut kepada pihak manapun terkait kematian korban,” pungkasnya.