25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:10 AM WIB

Sebelum Kejadian, Korban Berencana Pamitan Pulang Kampung ke Suami

RadarBali.com –  Nasib nahas yang menimpa Ni Putu Kariani, 29, mengundang iba banyak orang. Betapa tidak, kaki kiri ibu dua anak ini dipotong suaminya sendiri, Kadek Adi Waisaka Putra.

Menurut kandung korban Komang Ayu Fitriani yang ditemui di RS Sanglah, kejadian yang menimpa korban berlangsung sekitar pukul 17.00 di kamar kosnya di Banjar Umabuluh, Canggu, Kuta Utara, Badung.

Ketika itu suaminya baru pulang kerja dari daerah Legian dalam kondisi mabuk. Kariani saat itu berencana pulang ke kampung di Buleleng dengan anaknya untuk menjenguk bapaknya yang sedang sakit.

Namun, urung pulang karena menunggu pulang suaminya terlebih dahulu untuk berpamitan. Semua barang sudah dikemas untuk dibawa pulang.

Suaminya yang datang dalam kondisi mabuk melihat Kariani yang akan pulang langsung mengambil kunci kontak motor yang akan digunakan untuk pulang.

Kariani yang berada di luar kos di dipaksa masuk ke kamar kos. Seketika suami ambil golok saat itu pula langsung memotong kaki kiri istri.

“Awalnya kakak saya mengira hanya bercanda. Namun, suaminya malah benar melakukan hal tersebut. Anaknya yang berada di dalam kamar kos keluar dan meminta bantuan kepada tetangga kos sebelah,” papar Fitriana.

Kekerasan yang dilakukan Adi Waisaka kepada kakaknya sudah berulang kali. Tidak hanya sekali ini saja. Ancaman dengan senjata tajam sering dilakukan.

“Saya mendengar sendiri, karena saya sering menginap di kos kakak saya,” ucapnya. Kakak kandungnya sudah cukup lama bersabar dan menahan derita.

Pasalnya, suami sering selingkuh dengan wanita lain. Selain itu setiap pulang dari tempat kerja pasti bawaannya mabuk hingga muncul pertengkaran yang berujung pada pemukulan fisik.

Tak hanya itu, acaman sering dilakukan oleh suami kakaknya. Bahkan sebelum kejadian ini golok sudah disimpan di bawah kamar tidur.

“Yang saya dengar sendiri, jika Kariani pulang ke Buleleng, maka akan dilakukan kekerasan kepada padanya,” ungkapnya.

“Dengan kejadian yang menimpa kakak saya ini, tentu kami pihak keluarga meminta keadilan dalam proses hukum. Biar pihak kepolisian yang hukum setimpal kepada pelaku,” ujar Fitriani.

RadarBali.com –  Nasib nahas yang menimpa Ni Putu Kariani, 29, mengundang iba banyak orang. Betapa tidak, kaki kiri ibu dua anak ini dipotong suaminya sendiri, Kadek Adi Waisaka Putra.

Menurut kandung korban Komang Ayu Fitriani yang ditemui di RS Sanglah, kejadian yang menimpa korban berlangsung sekitar pukul 17.00 di kamar kosnya di Banjar Umabuluh, Canggu, Kuta Utara, Badung.

Ketika itu suaminya baru pulang kerja dari daerah Legian dalam kondisi mabuk. Kariani saat itu berencana pulang ke kampung di Buleleng dengan anaknya untuk menjenguk bapaknya yang sedang sakit.

Namun, urung pulang karena menunggu pulang suaminya terlebih dahulu untuk berpamitan. Semua barang sudah dikemas untuk dibawa pulang.

Suaminya yang datang dalam kondisi mabuk melihat Kariani yang akan pulang langsung mengambil kunci kontak motor yang akan digunakan untuk pulang.

Kariani yang berada di luar kos di dipaksa masuk ke kamar kos. Seketika suami ambil golok saat itu pula langsung memotong kaki kiri istri.

“Awalnya kakak saya mengira hanya bercanda. Namun, suaminya malah benar melakukan hal tersebut. Anaknya yang berada di dalam kamar kos keluar dan meminta bantuan kepada tetangga kos sebelah,” papar Fitriana.

Kekerasan yang dilakukan Adi Waisaka kepada kakaknya sudah berulang kali. Tidak hanya sekali ini saja. Ancaman dengan senjata tajam sering dilakukan.

“Saya mendengar sendiri, karena saya sering menginap di kos kakak saya,” ucapnya. Kakak kandungnya sudah cukup lama bersabar dan menahan derita.

Pasalnya, suami sering selingkuh dengan wanita lain. Selain itu setiap pulang dari tempat kerja pasti bawaannya mabuk hingga muncul pertengkaran yang berujung pada pemukulan fisik.

Tak hanya itu, acaman sering dilakukan oleh suami kakaknya. Bahkan sebelum kejadian ini golok sudah disimpan di bawah kamar tidur.

“Yang saya dengar sendiri, jika Kariani pulang ke Buleleng, maka akan dilakukan kekerasan kepada padanya,” ungkapnya.

“Dengan kejadian yang menimpa kakak saya ini, tentu kami pihak keluarga meminta keadilan dalam proses hukum. Biar pihak kepolisian yang hukum setimpal kepada pelaku,” ujar Fitriani.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/