26.9 C
Jakarta
26 April 2024, 19:27 PM WIB

Ini Tips Polda Bali agar Terhindar dari Pembobolan Kartu ATM

DENPASAR – Selain menggunakan alat skimming, pelaku kejahatan juga punya banyak cara dan modus bobol Kartu  ATM. Karena itu, Polda Bali memberikan beberapa tips agar masyarakat terhindar kejahatan ini.

Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP Ambariyadi Wijaya, Rabu (10/2) mengatakan, warga harus selalu berhati-hati menjaga kerahasiaan PIN ATM.

Juga, kata dia, enam angka PIN jangan menggunakan angka yang mudah, seperti 123456 atau tanggal lahir. Sebab kejahatan siber (skimming) kini merajalela.

“Gunakan PIN yang sulit untuk dibobol,” kata Ambariyadi.

Polisi mengimbau kepada para nasabah bank untuk berhati-hati apabila melakukan transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri. Diharapkannya, para nasabah untuk tidak menggunakan nomor PIN yang identik dengan angka tanggal lahir, atau nomor pribadi yang bisa dibobol para pelaku. 

Selain itu, para nasabah juga diminta untuk tidak memberikan nomor PIN kepada siapa pun, termasuk orang yang ngaku-ngaku pegawai bank. 

“Jangan memberitahu PIN kepada siapa pun. Sebab penjahat bisa beraksi dengan modus mengaku sebagai teknisi Bank,” pintanya.

Ambariyadi menjelaskan, sejak tahun 2020 pihaknya sudah menerima ratusan laporan polisi menyusul maraknya kejahatan skimming. Para pelaku kejahatan siber tidak hanya menyasar nasabah bank luar negeri tapi juga nasabah di Indonesia. Mayoritas korban nasabah ini bank di Indonesia.

“Ya kami mengimbau agar masyarakat wajib berhati-hati. Pun menjaga keamanan dan kerahasiaan PIN ATM,” pintanya.

Dibeberkannya, para penjahat ini menggunakan berbagai modus operandi. Salah satunya merekam PIN ATM saat transaksi di mesin ATM. Mereka memasang kamera pengintai yang dipasang di kanopi ATM.  Mantan Kapolres Probolinggo Jawa Timur ini menjelaskan para pelaku cenderung mengganti kanopi mesin ATM dan seolah-olah itu asli.

“Untuk itu, pihak perbankan menganjurkan agar saat pencet PIN ditutup pakai tangan atau penutup lainnya,” imbuhnya. 

Tidak hanya itu, kata perwira melati tiga di pundak ini, modus operandi lainnya yakni kawanan penjahat ini kerap berpura-pura sebagai teknisi yang akan mereparasi mesin ATM.  

Perwira yang pernah menjabat Kapolsek Denpasar Timur ini menuturkan dari laporan yang diterima selama ini ada nasabah yang mengaku memiliki uang di Bank Rp 5 juta. Tapi setelah dicek sisa Rp 500.000. 

Bahkan ada pula yang punya uang ratusan juta tiba-tiba jadi nol rupiah. 

“Masyarakat jangan mudah tergiur. Jangan kasih data apapun kepada orang lain. Karena dari data-data itu rekening kita bisa dibobol,” tandasnya.

DENPASAR – Selain menggunakan alat skimming, pelaku kejahatan juga punya banyak cara dan modus bobol Kartu  ATM. Karena itu, Polda Bali memberikan beberapa tips agar masyarakat terhindar kejahatan ini.

Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP Ambariyadi Wijaya, Rabu (10/2) mengatakan, warga harus selalu berhati-hati menjaga kerahasiaan PIN ATM.

Juga, kata dia, enam angka PIN jangan menggunakan angka yang mudah, seperti 123456 atau tanggal lahir. Sebab kejahatan siber (skimming) kini merajalela.

“Gunakan PIN yang sulit untuk dibobol,” kata Ambariyadi.

Polisi mengimbau kepada para nasabah bank untuk berhati-hati apabila melakukan transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri. Diharapkannya, para nasabah untuk tidak menggunakan nomor PIN yang identik dengan angka tanggal lahir, atau nomor pribadi yang bisa dibobol para pelaku. 

Selain itu, para nasabah juga diminta untuk tidak memberikan nomor PIN kepada siapa pun, termasuk orang yang ngaku-ngaku pegawai bank. 

“Jangan memberitahu PIN kepada siapa pun. Sebab penjahat bisa beraksi dengan modus mengaku sebagai teknisi Bank,” pintanya.

Ambariyadi menjelaskan, sejak tahun 2020 pihaknya sudah menerima ratusan laporan polisi menyusul maraknya kejahatan skimming. Para pelaku kejahatan siber tidak hanya menyasar nasabah bank luar negeri tapi juga nasabah di Indonesia. Mayoritas korban nasabah ini bank di Indonesia.

“Ya kami mengimbau agar masyarakat wajib berhati-hati. Pun menjaga keamanan dan kerahasiaan PIN ATM,” pintanya.

Dibeberkannya, para penjahat ini menggunakan berbagai modus operandi. Salah satunya merekam PIN ATM saat transaksi di mesin ATM. Mereka memasang kamera pengintai yang dipasang di kanopi ATM.  Mantan Kapolres Probolinggo Jawa Timur ini menjelaskan para pelaku cenderung mengganti kanopi mesin ATM dan seolah-olah itu asli.

“Untuk itu, pihak perbankan menganjurkan agar saat pencet PIN ditutup pakai tangan atau penutup lainnya,” imbuhnya. 

Tidak hanya itu, kata perwira melati tiga di pundak ini, modus operandi lainnya yakni kawanan penjahat ini kerap berpura-pura sebagai teknisi yang akan mereparasi mesin ATM.  

Perwira yang pernah menjabat Kapolsek Denpasar Timur ini menuturkan dari laporan yang diterima selama ini ada nasabah yang mengaku memiliki uang di Bank Rp 5 juta. Tapi setelah dicek sisa Rp 500.000. 

Bahkan ada pula yang punya uang ratusan juta tiba-tiba jadi nol rupiah. 

“Masyarakat jangan mudah tergiur. Jangan kasih data apapun kepada orang lain. Karena dari data-data itu rekening kita bisa dibobol,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/