31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:58 AM WIB

Magis, Usai Haturkan Canang dan Kerauhan, Jasad Pelajar Hanyut Ketemu

GIANYAR – Pencarian lanjutan terhadap Komang Andika Purnama Artha, 13, yang hanyut Jumat lalu (9/3) membuahkan hasil.

Pelajar kelas VII C di SMPN 2 Ubud itu ditemukan Sabtu (10/3) pukul 10.10 dalam keadaan tewas. Tubuhnya terlihat kaku setelah semalaman terendam air sungai Ayung di Desa Sayan, Ubud.

Proses pencarian dimulai sekitar pukul 08.00. Petugas gabungan bersama warga dan para siswa SMPN 2 Ubud tampak hadir melihat sekaligus mendoakan Andika supaya cepat ketemu.

Salah satu siswi yang merupakan anggota OSIS dan teman Andika sempat kerauhan. Dengan membawa canang sari dan dupa, siswi itu kerauhan roh Andika.

Siswi itu seolah-olah menjadi Andika dan menyebut jika kaki Andika diikat sehingga sulit keluar.

Upaya niskala pun sempat dilakukan oleh pemuda Banjar Kutuh Desa Sayan dengan menabuh gong baleganjur. Sedangkan pihak keluarga juga terus berdoa supaya Andika ditemukan.

Kapolsek Ubud Kompol Raka Sugita menyatakan, petugas melakukan berbagai upaya termasuk menyelam.

“Ada beberapa yang menyelam. Kemudian jasad korban muncul di belakang hotel Samaya. Dari sana ditarik untuk ditepikan di sini. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari TKP (lokasi kejadian, red,” jelasnya.

Kepala SMPN 2 Ubud, Ida Ayu Puspawati mengaku sangat berduka atas kejadian ini. Andika selama menuntut ilmu di sekolah yang berlokasi di jalan raya Tebongkang dikenal baik.

“Anakny tidak banyak ulah,” ujar Dayu Puspawati. Para siswa pun menunjukkan solidaritas dengan hadir di tengah  proses evakuasi.

“Ada salah satu siswa kami yang kerauhan. Saat itu kami menundukkan kepala, berdoa bersama agar anak kami ditemukan,” terangnya. 

Pasca kejadian ini, pihak sekolah mengimbau kepada seluruh anak didiknya agar selalu waspada.

 “Jangan mandi di sungaitanpa pengawasan orang dewasa. Cukup sekali ini saja, tidak boleh ada kejadian yang sama terulang,” pintanya.

Setelah jasad ditemukan langsung dibawa ke rumah duka. Atas permintaan keluarga, jasad dibawa ke Desa Wisma Kerta, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem untuk diupacarai. 

GIANYAR – Pencarian lanjutan terhadap Komang Andika Purnama Artha, 13, yang hanyut Jumat lalu (9/3) membuahkan hasil.

Pelajar kelas VII C di SMPN 2 Ubud itu ditemukan Sabtu (10/3) pukul 10.10 dalam keadaan tewas. Tubuhnya terlihat kaku setelah semalaman terendam air sungai Ayung di Desa Sayan, Ubud.

Proses pencarian dimulai sekitar pukul 08.00. Petugas gabungan bersama warga dan para siswa SMPN 2 Ubud tampak hadir melihat sekaligus mendoakan Andika supaya cepat ketemu.

Salah satu siswi yang merupakan anggota OSIS dan teman Andika sempat kerauhan. Dengan membawa canang sari dan dupa, siswi itu kerauhan roh Andika.

Siswi itu seolah-olah menjadi Andika dan menyebut jika kaki Andika diikat sehingga sulit keluar.

Upaya niskala pun sempat dilakukan oleh pemuda Banjar Kutuh Desa Sayan dengan menabuh gong baleganjur. Sedangkan pihak keluarga juga terus berdoa supaya Andika ditemukan.

Kapolsek Ubud Kompol Raka Sugita menyatakan, petugas melakukan berbagai upaya termasuk menyelam.

“Ada beberapa yang menyelam. Kemudian jasad korban muncul di belakang hotel Samaya. Dari sana ditarik untuk ditepikan di sini. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari TKP (lokasi kejadian, red,” jelasnya.

Kepala SMPN 2 Ubud, Ida Ayu Puspawati mengaku sangat berduka atas kejadian ini. Andika selama menuntut ilmu di sekolah yang berlokasi di jalan raya Tebongkang dikenal baik.

“Anakny tidak banyak ulah,” ujar Dayu Puspawati. Para siswa pun menunjukkan solidaritas dengan hadir di tengah  proses evakuasi.

“Ada salah satu siswa kami yang kerauhan. Saat itu kami menundukkan kepala, berdoa bersama agar anak kami ditemukan,” terangnya. 

Pasca kejadian ini, pihak sekolah mengimbau kepada seluruh anak didiknya agar selalu waspada.

 “Jangan mandi di sungaitanpa pengawasan orang dewasa. Cukup sekali ini saja, tidak boleh ada kejadian yang sama terulang,” pintanya.

Setelah jasad ditemukan langsung dibawa ke rumah duka. Atas permintaan keluarga, jasad dibawa ke Desa Wisma Kerta, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem untuk diupacarai. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/