29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:19 AM WIB

Viral Duel Pelajar SMA, Ini Warning Kadisdik Buleleng ke Pihak Sekolah

SINGARAJA – Video perkelahian pelajar di Kota Singaraja, Buleleng berdurasi 1 menit 20 detik viral di media sosial sejak beberapa hari terakhir.

Netizen yang menyaksikan duel tersebut spontan geram. Mayoritas sangat menyayangkan. Menurut netizen, tugas utama seorang pelajar adalah menuntut ilmu, bukan adu jotos.

Beredarnya video perkelahian pelajar SMA di media sosial Buleleng itu tidak hanya membuat geram kepolisian, tapi juga Dinas Pendidikan Buleleng.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Gde Darmaja dikonfirmasi terpisah mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini.

Menurutnya, sebenarnya perangkat untuk melindungi anak-anak sudah ada. Hanya saja aturan tersebut belum tentu diterapkan di sekolah.

“Ini tugas kita (untuk melindungi) semua, termasuk guru,” kata Darmaja. Menurutnya, sekarang hal yang bisa dilakukan agar kejadian serupa tidak muncul di kemudian hari, sekolah tidak mengizinkan anak-anak membawa motor.

Orang tua juga memberikan arahan dan mendidik kepada anak-anaknya mengingatkan bahwa syarat membawa motor usai tertentu.

“Kami juga akan menegaskan dengan kembali memberikan surat edarkan kepada sekolah untuk melakukan pengawasan lebih ketat tentang penggunaan sepeda motor di sekolah,” pungkasnya. 

Di lain sisi, pasca mediasi di Polres Buleleng, kedua siswa yang berkelahi mengaku menyesal atas perbuatannya.

Keduanya berjanji tidak mengulangi lagi berkelahi di kemudian hari.

SINGARAJA – Video perkelahian pelajar di Kota Singaraja, Buleleng berdurasi 1 menit 20 detik viral di media sosial sejak beberapa hari terakhir.

Netizen yang menyaksikan duel tersebut spontan geram. Mayoritas sangat menyayangkan. Menurut netizen, tugas utama seorang pelajar adalah menuntut ilmu, bukan adu jotos.

Beredarnya video perkelahian pelajar SMA di media sosial Buleleng itu tidak hanya membuat geram kepolisian, tapi juga Dinas Pendidikan Buleleng.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Gde Darmaja dikonfirmasi terpisah mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini.

Menurutnya, sebenarnya perangkat untuk melindungi anak-anak sudah ada. Hanya saja aturan tersebut belum tentu diterapkan di sekolah.

“Ini tugas kita (untuk melindungi) semua, termasuk guru,” kata Darmaja. Menurutnya, sekarang hal yang bisa dilakukan agar kejadian serupa tidak muncul di kemudian hari, sekolah tidak mengizinkan anak-anak membawa motor.

Orang tua juga memberikan arahan dan mendidik kepada anak-anaknya mengingatkan bahwa syarat membawa motor usai tertentu.

“Kami juga akan menegaskan dengan kembali memberikan surat edarkan kepada sekolah untuk melakukan pengawasan lebih ketat tentang penggunaan sepeda motor di sekolah,” pungkasnya. 

Di lain sisi, pasca mediasi di Polres Buleleng, kedua siswa yang berkelahi mengaku menyesal atas perbuatannya.

Keduanya berjanji tidak mengulangi lagi berkelahi di kemudian hari.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/