DENPASAR – Kematian mahasiswi cantik cantik Undiksha Ni Made Serli Mahardia membuka tabir buruk kelakuan tersangka alias sang pacar korban pacar I Made Indra Jaya alias Kodok.
Ibu korban Ni Nyoman Sarini mengatakan, sejak awal mencium ada yang tidak beres saat anaknya berhubungan dengan pelaku.
Karena itu, keluarga sebenarnya sejak awal tidak merestui hubungan mereka. Menurut Sarini, selain cemburuan, Kodok kerap marah dan melakukan kekerasan fisik kepada anaknya.
Bahkan, saat hubungan mereka putus, Kodok marah besar. “Ayu (sebutan korban Serli) selalu terbuka sama saya. Apa saja yang dialami selalu diceritakan kepada saya,” kata Sarini.
Sarini sendiri menduga, selain cemburu berat, alasan Kodok membunuh anaknya bisa jadi lantaran diputus hubungan cintanya.
“Saya juga klarifikasi terkait pemberitaan yang menyatakan anak saya hamil. Anak saya sebelum tewas mengaku haid, bahkan masih ditemukan pembalut saat polisi lakukan oleh tempat kejadian perkara,” cetus Ni Nyoman Sarini.
Menurut Sarini, Serli akan dibawa pulang ke Tabanan untuk disemayamkan hari baik. “Hari ini diotopsi dan kami sudah mendapatkan kabar bahwa Ayu murni dibunuh.
Bukan karena sakit dan lain sebagainya. Saya sekali lagi menegaskan bahwa anak saya tidak hamil, yang hamil itu iparnya,” lagi paparnya.
Sementara itu, Kepala Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi menerangkan jenasah Ni Made Serli Mahardia, mahasiswi cantik yang dibunuh di Buleleng sudah diotopsi di RS Sanglah, Denpasar.
“Dari hasil pemeriksaan menyebutkan tewasnya mahasiswi semester IV jurusan Pendidikan Fisika, karena penekanan jalan nafas.
Pada otopsi ditemukan luka-luka memar pada dahi, bibir dan leher akibat kekerasan tumpul. Sebab mati karena penekanan jalan nafas sehingga kehabisan oksigen, diduga dicekik,” ungkapnya