26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 7:36 AM WIB

Sebulan Tidur Beralas Tikar di Area Bandara, WN Rusia Diamankan Pol PP

KUTA – Sempat viral di media sosial (medsos) karena tinggal di taman sebelah timur Bandara Ngurah Rai, dekat Patung Ngurah Rai, warganegara asing (WNA) berkebangsaan Rusia bernama Marat akhirnya berhasil diamankan Satpol PP Kabupaten Badung, Senin (13/7).

Berdasar hasil interogasi sementara, pria kelahiran 23 Oktober 1984 ini mengaku sudah sekitar 1 bulan tidur beralaskan tikar di taman tersebut. 

Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara mengatakan, Marat hanya tidur beralaskan tikar di atas rumput. Dia kehabisan uang sehingga tidak bisa menyewa tempat tinggal.

“Awalnya dia jalan-jalan. Dia adalah bacpacker. Karena tidak punya uang, akhirnya ya tidur di sana,” terang Suryanegara, Senin (13/7). 

Selama tinggal di tempat tersebut, Marat makan dari pemberian warga yang iba. Jika sedang hujan, dia berteduh di bangunan Bandara Ngurah Rai.

“Dia minta-minta sama orang di sana. Ada juga yang bantu kasih dia makan,” katanya. Marat sendiri masuk ke Bali pada 22 Maret 2020 untuk berwisata.

Dia masuk bulan Desember melalui China, kemudian ke Bangkok, Kamboja, Malaysia, Singapore, kemudian bulan Maret ke Indonesia.

Saat hendak balik ke negaranya, dia kehabisan uang. Apalagi kondisi tidak adanya penerbangan ke Rusia karena wabah corona membuat dia tertahan lebih lama.

“Kami sudah berkoordinasi dengan imigrasi untuk menjemput yang bersangkutan,” tandas Suryanegara 

KUTA – Sempat viral di media sosial (medsos) karena tinggal di taman sebelah timur Bandara Ngurah Rai, dekat Patung Ngurah Rai, warganegara asing (WNA) berkebangsaan Rusia bernama Marat akhirnya berhasil diamankan Satpol PP Kabupaten Badung, Senin (13/7).

Berdasar hasil interogasi sementara, pria kelahiran 23 Oktober 1984 ini mengaku sudah sekitar 1 bulan tidur beralaskan tikar di taman tersebut. 

Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara mengatakan, Marat hanya tidur beralaskan tikar di atas rumput. Dia kehabisan uang sehingga tidak bisa menyewa tempat tinggal.

“Awalnya dia jalan-jalan. Dia adalah bacpacker. Karena tidak punya uang, akhirnya ya tidur di sana,” terang Suryanegara, Senin (13/7). 

Selama tinggal di tempat tersebut, Marat makan dari pemberian warga yang iba. Jika sedang hujan, dia berteduh di bangunan Bandara Ngurah Rai.

“Dia minta-minta sama orang di sana. Ada juga yang bantu kasih dia makan,” katanya. Marat sendiri masuk ke Bali pada 22 Maret 2020 untuk berwisata.

Dia masuk bulan Desember melalui China, kemudian ke Bangkok, Kamboja, Malaysia, Singapore, kemudian bulan Maret ke Indonesia.

Saat hendak balik ke negaranya, dia kehabisan uang. Apalagi kondisi tidak adanya penerbangan ke Rusia karena wabah corona membuat dia tertahan lebih lama.

“Kami sudah berkoordinasi dengan imigrasi untuk menjemput yang bersangkutan,” tandas Suryanegara 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/